Seruan Perdamaian untuk Masyarakat Papua
Merdeka.com - Demonstrasi yang terjadi di sejumlah daerah di Papua dan Papua Barat dinilai dapat memicu perpecahan, ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan konflik sosial. Ujungnya dapat memecah belah persatuan bangsa.
Untuk itu seruan perdamaian bagi Papua kian gencar digaungkan. Mulai dari Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti hingga Sekretaris Umum PGI Pendeta Gomar Gulto.
Mereka berpendapat sama yakni kekerasan, diskriminasi, bukan jati diri asli bangsa Indonesia. Semuanya, sekadar buntut dari kesemrawutan informasi yang kian menantang dalam kehidupan berbangsa yang dimanfaatkan pihak ketiga.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Bagaimana solusi penyelesaian konflik Papua? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang ditemukan di Papua? Viral Penemuan Tank Terkubur di Dalam Tanah di Papua, Diduga Peninggalan Perang Dunia II
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
-
Siapa yang menjadi ikon di Papua? Cendrawasih Raggiana (Paradisaea raggiana) adalah salah satu spesies cendrawasih yang khas dan indah, menjadi ikon bagi daerah Papua, Indonesia terutama di Papua dan Papua Barat.
Penyelesaiannya juga tidak sebatas langkah hukum, pendekatan kultural dari segenap lapisan masyarakat, terutama masyarakat di luar Papua. Hanya dengan demikian masyarakat Papua dapat merasakan bahwa mereka adalah bagian integral dari masyarakat dan bangsa Indonesia.
Tak hanya tokoh dan pemuka agama, di linimasa, lebih dari 160 ribu cuitan memuat pesan cinta damai menyemburat di media sosial Twitter. Kebanyakan warganet mendorong agar segala persoalan bisa disudahi melalui semangat perdamaian dan persatuan.
"Semoga Indonesia bisa kembali damai. Mari kawan-kawan kita doakan supaya Papua kembali damai #PapuaUntukNKRI," tulis salah seorang netizen, dikutip, Minggu (25/8).
"Kita semua bersaudara, setop rasis warna kulit #Papua," cuit yang lain.
"Dan Tolong bantu saya dgn me-retweet pesan ini dan memviralkan tagar #Damai_Papua," demikian akun netizen lainnya.
Selain seruan via cuitan teks, aneka video bernuansa cinta Tanah Air juga bermunculan. Salah satunya, video menarik yang diunggah akun @sittizaadia.
Di sana tampak seorang warga Fakfak, Papua Barat membawa bendera merah putih. Pria itu juga berada di tengah jalan dan berteriak menyatakan tekad dan keberaniannya membela Tanah Air.
"Merah putih saya akan berkorban! Saya tidak takut!" tegasnya. "Saya tidak takut mati demi merah putih!" teriaknya lagi.
Meski tak diterakan konteks lengkap pada unggahan video tersebut, paling tidak, kehadirannya bisa menjadi simbol perlawanan terhadap isu-isu yang dinilai bisa mengancam keutuhan NKRI.
Melalui ragam ungkapan cinta Tanah Air, masyarakat Papua menunjukkan jiwa yang tak gampang diadu domba. Semuanya berujung pada semangat perdamaian. Kegigihan melawan hoaks adalah bagian di dalamnya.
Hoaks Mengusik Perdamaian
Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) Peter Frans Rumaseb menilai untuk yang kesekian kalinya berita hoaks, telah mengusik perdamaian kehidupan berbangsa.
Ia juga kaget demonstrasi di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat dilatarbelakangi isu diskriminasi mahasiswa Papua di timur Pulau Jawa menjadi yang merupakan informasi sumir.
"Kami berharap mama dong semua di Papua, papa dong semua di Papua, saudara-saudara kita di Papua, bahwa kita di Surabaya aman. Anak-anak kuliah di sini aman, tidak ada masalah. Tidak usah khawatir, tidak perlu khawatir yang berlebihan. Jangan cepat terprovokasi dengan informasi yang muncul di media sosial," ujar Peter dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/8).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengatasi permasalahan Papua agar damai, Ganjar menilai semua pihak harus terlibat.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menilai keberagaman justru menciptakan kehidupan yang damai.
Baca SelengkapnyaPidato tersebut dia sampaikan di depan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subianto dan para pejabat.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma'ruf Amin, dalam skala yang lebih kecil, setiap pulau di Indonesia memiliki keragaman masing-masing dalam wilayah, salah satunya Papua.
Baca SelengkapnyaPenting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Baca SelengkapnyaDalam kajian Percepatan pembangunan Papua tersebut, TNI telah mendapat amanah untuk menjalankan tiga tugas.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 5 contoh puisi HUT RI ke-79 yang bisa digunakan untuk memeriahkan hari kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaKekaguman ini disampaikan Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaDoa ini berisi tentang ungkapan rasa syukur dan harapan baik bagi bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Iwan Setiawan turut hadir di lokasi bakar batu yang digelar di Puncak Jaya, Papua kala itu.
Baca SelengkapnyaMomen mahasiswa kunjungi rumah Panglima perang Suku Dani, Moro Kogoya.
Baca Selengkapnya