Serunya aksi ribuan penari Gandrung di Pantai Banyuwangi
Merdeka.com - Banyuwangi Festival terus menggebrak kabupaten berjuluk the Sunrise of Java. Setelah beberapa event wisata memukau seperti Banyuwangi Ethno Carnival, Batik Festival, Tour de Ijen, dan Banyuwangi Beach Jazz Festival, sore ini para penari Paju Gandrung Sewu akan beraksi di Pantai Boom Banyuwangi.
Semua acara tersebut masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival yang dihelat September-Desember 2013. Kali ini, Pantai Boom, pantai yang berada di pesisir Selat Bali, dijadikan venue aksi kolosal dari 1.053 pasang penari atau total 2.106 penari dengan kostum dominasi warna merah yang akan membawakan tarian Gandrung.
Pertunjukan kolosal ini diikuti penari Gandrung dari usia 9 tahun hingga 71 tahun, dan akan dimulai pukul 14.30 WIB.
-
Apa itu Tari Gandrung? Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tarian khas Banyuwangi ini berasal dari kata 'Gandrung' dalam bahasa Jawa artinya 'Tergila-gila' atau 'Cinta habis-habisan'.
-
Bagaimana kostum Tari Pisang? Sesuai dengan namanya, kustomnya menggunakan daun pisang tua atau Krisik Tuo. Selain busana, Tari Pisang juga dilengkapi dengan aksesoris berupa topeng yang terbuat dari pelepah pinang yang sudah kering atau masyarakat setempat menyebutnya dengan Upih Pinang.
-
Bagaimana Tari Gandrung diiringi? Salah satu ciri khas Tari Gandrung adalah melibatkan penari wanita profesional yang mengajak menari bersama tamu terutama pria dengan iringan musik berupa gamelan.
-
Bagaimana ciri khas tari tradisional? • Diiringi oleh musik tradisional khas daerah tersebut • Memiliki pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti • Mengandung filosofi yang berassal dari buah pikiran kearifan lokal setempat.
-
Apa itu tari tradisional? Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Tari tradisional merupakan bagian dari kebudayaan suatu daerah.
-
Siapa yang menari Gending Sriwijaya? Kesenian tradisional ini dibawakan oleh gadis-gadis Palembang dengan penuh kegembiraan dan sukacita.
"Paju Gandrung Sewu ini merupakan sebuah pertunjukan yang menceritakan cuplikan cerita Gandrung yang berkembang di masyarakat. Parade penari ini akan memperkuat event atraksi wisata budaya di Banyuwangi setelah sebelumnya ada Banyuwangi Ethno Carnival bulan September lalu dan Festival Kuwung bulan Desember mendatang," terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (23/11).
Paju Gandrung Sewu adalah pertunjukan kolosal yang menampilkan ribuan penari gandrung dan pengiringnya di atas lautan pasir saat matahari mulai terbenam. "Ini akan menyajikan pemandangan yang menyegarkan mata, perpaduan ribuan penari berbusana merah menyala dengan balutan suasana sunset yang romantis," kata Anas.
Tahun lalu, aksi Gandrung Sewu juga dihelat dengan penampilan sekitar seribu penari. Sewu sendiri dalam bahasa lokal berarti seribu. Nah, tahun ini, aksi bakal dibikin makin seru dengan tambahan seribu penari pengiring atau biasa disebut paju, sehingga total ada sekitar 2.000 penari. Karenanya, event tahun ini disebut 'Paju Gandrung Sewu.'
Koordinator Panitia Paju Gandrung Sewu, Budianto, mengatakan, pertunjukan Tari Gandrung yang ada di masyarakat terdiri atas tiga segmen. Diawali dari Podo Nonton yang menampilkan tarian Jejer Gandrung, lalu Paju Gandrung, dan ditutup dengan Seblang Subuh.
"Jejer Gandrung telah kita hadirkan seribu penari tahun lalu. Giliran tahun ini Paju-nya atau penari pengiringnya," jelas Budianto.
Paju Gandrung sewu diawali pemasangan sebuah kiling. Kiling adalah kincir angin yang dipasang di sawah untuk mengusir burung yang terbuat dari bambu yang tingginya bisa mencapai 10 meter. Setelahnya akan ditampilkan sebuah fragmen yang menceritakan perjalanan seorang penari Gandrung.
Fragmen ini dibawakan oleh puluhan gandrung dan paju profesional. Para penari Gandrung senior ini memulai fragmennya dengan memunculkan Seblang, lalu Gandrung Marsam (gandrung laki-laki). Pada awalnya, Gandrung adalah seorang laki-laki, lambat laun Gandrung berkembang dan lebih banyak dibawakan perempuan. Gandrung perempuan pertama adalah penari Gandrung Semi. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
1350 penari Gandrung menjalani tradisi ritual 'Meras Gandrung'.
Baca SelengkapnyaPertunjukkan Gandrung Sewu juga bakal diramaikan atraksi Air Show jajaran TNI AU.
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini telah menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi sekaligus hiburan masyarakat ketika acara hajatan.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaGandrung Sewu Payung Agung adalah cerminan keelokan dari keragaman budaya yang ada di Banyuwangi, tempat dimana tradisi dan nilai hidup saling berinteraksi.
Baca SelengkapnyaMuhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaFestival Kuwung yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2024 ini disambut antusias oleh ribuan warga.
Baca SelengkapnyaBudayawan Tidung, Datuk Norbeck mengatakan bahwa persiapan tari massal dalam acara Iraw Tengkayu telah mencapai 70 persen
Baca SelengkapnyaDigelar Selama Depekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMereka adalah penari dari Duta Maritim Indonesia. Mereka melakukan tarian secara bersama-sama di Bundaran HI saat peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI.
Baca Selengkapnya