Sesumbar tempuh upaya damai, pihak Ivan Haz dianggap bohongi publik
Merdeka.com - Pihak Ivan Haz berulang kali sesumbar tengah mengupayakan jalur damai terhadap Toipah, pembantu rumah tangga yang kerap ia siksa. Namun, hal itu dibantah oleh Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan (LBH APIK).
Demikian diungkapkan Direktur LBH APIK Ratna Batara Munti. "Tidak, tidak ada upaya damai, itu hanya kebohongan publik," ujar Ratna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/3).
Meski demikian, Ratna tak menampik jika pihak Ivan Haz pernah menyatakan permintaan maaf. Namun, hal itu dinilai sudah telat lantaran pihak Ivan Haz juga melakukan intimidasi kepada pihak Toipah.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang perlu meminta maaf? Ketika saya mengatakan, 'Maaf,' itu karena saya benar-benar menyesali sesuatu.
"Permintaan maafan sudah telat dari awal itu ada tekanan kepada kami selaku kuasa hukumnya. Bahkan kita sempat mau didatangkan sekompi pasukan dari oknum TNI," tuturnya.
Disinggung apakah ada tawaran khusus atas kasus ini dari pihak Ivan Haz, Ratna mengiyakan. Namun dirinya tak mau menggubris sebab ditakutkan akan dimanfaatkan oleh pihak Ivan untuk kembali melakukan kebohongan di depan publik.
"Kita tidak mau membahas karena kita khawatir akan dimanfaatkan untuk menciptakan kebohongan publik lagi bahwa kita menerima perdamaian, karena sama sekali tidak ada. Kita tidak membuka diskusi dan pembahasan, takut dipelintir sama pihak sana," ujarnya.
"Akan hal ini, korban punya hak untuk memproses itu secara hukum dan ganti rugi, hal itu sudah diatur LPSK dan KUHAP yang itu semua lewat jalur hukum, bukan di luar jalur hukum," tambahnya.
Oleh sebab itu, Lanjut Ratna, dirinya berharap kasus ini segera mungkin diproses dan jangan sampai ada nanti berita penghentian kasus.
"Apalagi ini masuk delik umum bukan delik aduan, kalau perzinahan itu delik aduan, kalau penganiayaan bukan delik aduan dan tidak bisa dicabut, kami minta diteruskan, tidak ada berhenti," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota pasukan penjajah Israel (IDF) memberikan informasi palsu kepada seorang jurnalis soal pejuang Hamas membunuh anak-anak dan bayi Israel.
Baca SelengkapnyaMereka sudah menahan diri selama 3x24 jam untuk menunggu Zulhas meminta maaf.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim menilai Haris dan Fatia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan pencemaran nama baik Luhut.
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca SelengkapnyaIvan juga berjanji akan menyerahkan ke Polrestabes Surabaya, guna penyelidikan lebih lanjut
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud mempersoalkan surat panggilan yang dikirimkan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaMeski Palti Hutabarat tidak ditahan, Bareskrim memastikan bakal terus melanjutkan proses penyidikan kasus
Baca SelengkapnyaDalam video yang diunggah lewat akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm, terekam detik-detik beberapa prajurit yang berpisah dengan keluarga di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaIvan sebelumnya menghardik siswa berinisial E dengan meminta bersujud dan menggongong karena telah mengejek anaknya.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan penelusuran, narasi yang beredar terkait AHY dan Demokrat geruduk rumah Anies menyesatkan.
Baca SelengkapnyaBeredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya