Sesumbar Umar Patek sanggup bebaskan WNI dari kelompok Abu Sayyaf
Merdeka.com - Kelompok Abu Sayyaf kemarin, Senin (25/4) mengumumkan akan mengeksekusi empat sandera mereka. Hal ini setelah batas akhir tebusan sandera yang ditetapkan oleh kelompok militan ini telah lewat. Tiga sandera merupakan WN asing, sementara satu lagi warga Filipina.
Hingga kini 14 WNI masih disandera oleh Abu Sayyaf. 10 sandera merupakan awak kapal Anand 12, sementara empat sisanya awak kapal Christy dan Henry.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia masih berupaya untuk membebaskan para sandera. Di tengah situasi yang makin kritis, terpidana kasus terorisme Umar Patek mengaku sanggup membebaskan para sandera.
-
Apa yang terjadi pada sandera setelah dibebaskan? Ketika diselamatkan polisi, para sandera malah berusaha melindungi para pelaku.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Bagaimana perampok membuat sandera merasa nyaman? Olsson memberikan jaket wol kepada Kristin Enmark, salah satu sandera yang merasa kedinginan, menghiburnya ketika dia bermimpi buruk, dan memberinya peluru sebagai kenang-kenangan.
-
Kenapa ular diselundupkan? China adalah salah satu pusat perdagangan hewan terbesar di dunia, tetapi pihak berwenang telah menindak perdagangan ilegal ini dalam beberapa tahun terakhir.
-
Dari mana ular diselundupkan? Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Siapa yang bisa kita sindir? Teman sejati tidak akan pernah membohongimu. Lebih baik sendiri daripada bersama teman palsu.
Umar yang ditemui usai menjadi pembicara dalam seminar Resimen Mahasiswa Mahasurya Se-Jatim kemarin, mengaku sudah menjelaskan secara teknis kepada pemerintah. Dia mengaku tidak perlu keluar Lapas apalagi harus pergi ke Filipina.
"Semua cukup dilakukan di dalam lapas, artinya aku minta difasilitasi oleh pemerintah untuk dibenarkan menggunakan handphone. Kemudian aku juga diberi nomor kontak, karena aku tidak punya nomor kontak mereka," katanya, Senin (25/4).
"Kalau ada nomor kontak mereka, bisa aku lakukan dengan telpon atau video call. Semua dilakukan di dalam Lapas. Tanpa aku harus keluar dari lapas apalagi dibawa ke Filipina," katanya.
Umar mengaku pengenal para pemimpin Abu Sayyaf, bahkan pelaku penyanderaan para WNI adalah juniornya saat bergabung di Abu Sayyaf. Karena itu dirinya yakin mampu melakukan misi itu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbaru, dia menghabiskan banyak waktu luangnya bersama istri di kediaman pribadi.
Baca SelengkapnyaPetugas Yudha Sakti berhasil mengamankan sejumlah barang miliki OPM.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyabto menjawab soal pilot Susi Air yang masih disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaMisi itu berhasil menyelamatkan seluruh anggota TNI dan Polri yang dikepung. Di sisi lain, tak jatuh satu pun korban dari warga sipil.
Baca SelengkapnyaKondisi massa aksi yang ditahan di Polres Jakarta Barat dalam keadaan baik.
Baca SelengkapnyaYusuf Martak menegaskan, AMIN tak akan sewenang-wenang jika terpilih sebagai Presiden-Wakil Presiden
Baca SelengkapnyaMomen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca SelengkapnyaMeskipun menghadapi tantangan, Mbah Soleh tetap konsisten dalam menyebarkan ajaran Islam. Ia bahkan berani menerima tantangan adu kesaktian.
Baca SelengkapnyaDia pun menilai, penyelesaian polemik Pilot Susi Air dengan KKB berjalan tanpa kekerasan karena kerja sama semua pihak.
Baca Selengkapnya