Setahun ini tentara di Papua rampas 12 senjata organik milik TPN
Merdeka.com - Kodam XVII Cenderawasih sejak awal 2014 berhasil merampas 12 pucuk senjata organik dari 44 pucuk senjata yang telah diperoleh dalam operasi dan penggalangan yang dilakukan anggota.
Selain itu, disita sebanyak 1.522 butir amunisi serta dokumen tentang kegiatan kelompok bersenjata yang menamakan dirinya tentara pembebasan nasional (TPN) organisasi papua merdeka (OPM).
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua yang didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Kodam XVII Cenderawasih di Jayapura, mengatakan senjata-senjata itu selain diperoleh dari hasil penggalangan juga dari hasil operasi yang dilakukan anggota TNI.
-
Kapan operasi TNI AL di Papua dimulai? Operasi Siaga Tempur Laut dan penyekatan perbatasan di wilayah kerja Koarmada III itu berlangsung sejak Senin (22/4).
-
Mengapa pasukan TNI menyerbu markas OPM? Kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Siapa yang pimpin operasi TNI AL di Papua? Pelaksanaan operasi tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama TNI Wawan Trisatya Atmaja.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI di Papua? Danrem 173/PVB Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia menjelaskan bahwa Bandara di Agandugume tersebut telah dikuasai oleh OPM sejak awal Maret.
"Selain itu, ada yang merupakan hasil operasi gabungan dengan polisi," kata Mayjen TNI Zebua, seperti diberitakan Antara, Kamis (07/08).
Dia menambahkan, banyaknya senjata diperoleh anggota menyebabkan petinggi TNI AD (KSAD) memberikan penghargaan dengan memberikan kenaikan pangkat luar biasa.
"Para prajurit TNI AD yang berperan dalam mendapat kembali senjata-senjata tersebut sudah diberikan penghargaan dan diharapkan kegiatan serupa dapat terus ditingkatkan mengingat di daerah ini masih ada kelompok bersenjata," jelas Pangdam Zebua.
Dikatakannya, kepada setiap anggota TNI yang bertugas di daerah yang rawan pihaknya senantiasa berpesan agar waspada setiap saat karena kelompok bersenjata itu akan melancarkan aksinya di saat kita lengah.
Walaupun demikian, bila mereka ingin kembali dan hidup bersama sanak keluarga di kampung halaman, kata Mayjen TNI Zebua, pihaknya juga harus menerima dengan tangan terbuka.
"Biar bagaimanapun kelompok bersenjata itu adalah keluarga kita sehingga bila ingin kembali ke kampung halaman maka kita wajib menerimanya," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaPasukan TNI terus melakukan pengejaran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaPB diduga melakukan mata-mata terhadap aktivitas prajurit TNI yang bertugas di daerah setempat.
Baca SelengkapnyaDalam operasi preventif yang dilakukan oleh aparat TNI-Polri, mereka menemukan senjata yang akan diselundupkan untuk teroris KKB Papua yang terbaru dan canggih.
Baca SelengkapnyaBarang bukti yang disita senapan angin, sepatu PDL, kampak, atribut OPM bintang kejora dan senter
Baca Selengkapnya"Polri tetap menyebut KKB,” kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBO Bayu
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, Polri masih menyebut kelompok kriminal di Papua sebagai KKB.
Baca SelengkapnyaPenggantian nama KKB menjadi OPM itu berdasarkan Surat Telegram (ST) Nomor : STR/41/2024.
Baca SelengkapnyaGerombolan OPM yang disergap dipimpin Teranus Enumbi. Mereka kerap menyerang masyarakat dan aparat TNI serta menebar teror di Puncak Jaya.
Baca Selengkapnya