Setahun lumpuh, tubuh Wayan Sudiasa terus menghitam
Merdeka.com - Sungguh memprihatinkan kehidupan yang dijalani oleh Wayan Sudiasa (32), warga Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Sudiasa yang tidak tercatat sebagai warga miskin karena sebelum sakit dia bekerja sebagai tukang las. Namun setelah sakit kondisinya sangat memprihatinkan karena sudah tidak mampu bekerja.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kini dia hanya mengandalkan ibunya Nyoman Seli (63) yang bekerja sebagai pembuat banten. Sementara istrinya Ketut Ginastini (28) hanya sebagai buruh laundry.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang sedang sakit? Sule menyempatkan diri untuk menjenguk Adzam yang sedang sakit di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang publik figur.
-
Bagaimana lansia tersebut terluka? Sementara itu korban berupaya memaksa mobilnya hingga membuatnya terseret sejauh tiga meter hingga menyebabkan luka di sekujur tubuhnya.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Di mana penyakit ini terjadi? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa yang terjadi pada pria itu? Seorang pria berusia 35 tahun dari desa Chhindkalo di distrik Ambikapur, India, bernama Anand Yadav, kehilangan nyawanya akibat tindakan ekstrem dalam usahanya untuk mengatasi masalah fertilitas.
Sejak setahun lalu dia mengalami kelumpuhan dan kulit tubuhnya terus menghitam. Di RSUD Negara Jembrana dan RSUP Sanglah Denpasar, sudah sering rawat inap. Lantaran tak ada perubahan, memilih untuk tetap di rumah.
Tubuhnya kini selain menghitam juga makin kurus kering, tinggal tulang dan lumpuh. Untuk makan saja harus disuapi oleh ibunya.
Menurut Seli, sebenarnya ada resep yang diberikan pihak RS Sanglah dengan nilai mencapai Rp 1,2 juta, namun lantaran tidak memiliki uang, resep tersebut tidak ditebus hingga saat ini.
"Jangankan untuk tebus obat yang mahal begitu, untuk makan sehari-hari saja kami kesusahan," keluhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaTangan Bayu tersangkut ke dalam mesin mixer, hingga tubuhnya jatuh ke dalam mesin mixer.
Baca SelengkapnyaLisa korban KDRT air keras suaminya kini bangkit dan menyambung hidupnya.
Baca SelengkapnyaKisah tragis seorang tuna wisma yang sudah hidup di jalanan selama puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaDi saat bersamaan, korban melintas membelakangi loader sambil membawa tumpukan kardus berisi tomat.
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Edi, penjual kerupuk Palembang yang tetap bekerja meski sakit.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, rumahnya terbakar. Sehingga dibangunlah gubuk reyot yang kundisinya sangat tidak layak itu.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaSetiap orang tentu ingin menghabiskan hari tua dengan tenang. Berbeda dengan kisah hidup Wagimin.
Baca Selengkapnya