Setara Institute: Lingkaran Jokowi banyak beri isu dan fitnah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo dituding telah melakukan politisasi di dalam tubuh Polri. Dugaan politisasi ini muncul setelah ada pergantian dan mutasi perwira tinggi Polri secara mendadak.
Ketua Setara Institute, Hendardi mengatakan meski wewenang mengganti Kabareskrim ada di tangan Kapolri, tetapi Presiden tidak bisa lepas tangan dari pergantian tersebut. Menurutnya, Presiden seharusnya fokus dalam mengambil langkah terbaik untuk menyelesaikan permasalahan pergantian Kapolri.
"Lingkaran dalam presiden sepertinya memberikan banyak isu-isu dan fitnah yang membuat Kabareskrim menjadi korban politik dari dilema pergantian Kapolri. Secara track record, Kabareskrim memiliki track record yang baik sehingga Presiden semestinya mempertahankan dan bukan malah menggantinya," kata Hendardi melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (16/1).
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa peran Jenderal Polri di poster? Terungkap, poster tersebut berisi kampanye calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut).
-
Kapan Jenderal Soekanto menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Raden Said Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959.
Hendardi menambahkan, situasi kondisi politik yang sedang terjadi sekarang telah membuat Polri dipolitisasi dan rentan dengan konflik internal. Situasi ini akan berakibat terganggunya kinerja polri dalam memberikan pelayanan di masyarakat.
"Presiden dan Kapolri harus mengembalikan posisi Kabareskrim Komjen Suhardi Alius dalam posisi semula sebagai Kabareskrim. Jika itu tidak dilakukan maka Presiden benar adanya melakukan politisasi terhadap Polri dan ini adalah hal buruk bagi institusi Polri," tegasnya.
Seperti diketahui, Komjen Suhardi Alius dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Penggantinya adalah Irjen Budi Waseso.
Tak cuma Suhardi, pergantian di pucuk pimpinan Mabes Polri juga terjadi. Wakapolri Komjen Badrodin Haiti diangkat menjadi Plt Kapolri.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah apa yang disampaikan Hasto.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal kasus korupsi Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaRespons Menteri Budi Arie terkait isu reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo menjawab usulan agar pimpinan KPK dinonaktifkan di tengah kasus dugaan pemerasan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaJhonny Eddizon lulusan Akademi Kepolisian tahun 1996 sekaligus sebagai penerima Adhi Makayasa Lulusan Terbaik Akpol (1996).
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut di negara lain pun presiden mendapatkan laporan intelijen soal partai politik.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca Selengkapnya