Setelah 42 Tahun, Maluku Barat Daya Gempa 6,3 Magnitudo dan Tak Berpotensi Tsunami
Merdeka.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyatakan, telah terjadi gempa dengan magnitudo 6,3 dengan titik gempa di laut dengan kedalaman 196 km atau 54 km barat laut Tepa, Maluku Barat Daya (MBD). Dari laporan di lokasi, masyarakat setempat mengaku tak merasakan guncangan tersebut.
"Gempa terjadi pukul 10.43 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD menginformasikan warganya tidak merasakan gempa tersebut," kata Radiya lewat siaran persnya, Minggu (1/11).
Berdasarkan pemodelan, gempa tidak memicu terjadinya tsunami. Peta guncangan yang diukur dengan skala MMI, gempa berdampak II MMI di Dobo dan II hingga III MMI di Saumlaki.
-
Kapan gempa bumi terjadi? Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Tim Wave dari Universitas Brigham Young (BYU) melakukan kajian paleotsunami di kawasan ini pada dua tahun lalu. Berdasarkan catatan dari tim ini, beberapa kejadian gempa bumi pernah terjadi di Maluku Barat Daya yakni pada tahun 1917, 1793, 1814, 1815, 1836, 1852, 1857 dan 1975.
Dari rentetan kejadian tersebut, secara statistik gempa terjadi 1 kali dalam kurun periode 37 tahun. Namun demikian setelah 42 tahun belum lagi terjadi fenomena alam tersebut.
"Kondisi ini mendorong perlunya perhatian dan kewaspadaan semua pihak, khususnya pemerintah dan masyarakat," ucapnya.
Sebagai informasi, tsunami pernah tercatat di lokasi kejadian gempa hari ini pada 1629, 1657, 1674, 1659, 1710, 1711, 1754, 1763, 1815, 1820, 1837, 1841, 1852, 1857, 1859, 1882, 1885, 1891, 1899, 1914 dan 1938. Tsunami pada kurun waktu tersebut dipicu oleh gempa bumi di beberapa sumber seperti palung Timor, Banda dan sumber lain.
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maluku diguncang gempa magnitudo 5, dipicu Slab Lempeng Banda
Baca SelengkapnyaGempa juga dirasakan beberapa saat oleh warga di daerah Dawelor Dawera, Pulau-Pulau Babar, Amahai, dan Saumlaki
Baca SelengkapnyaGempa tersebut sempat menimbulkan guncangan yang dirasakan beberapa saat di daerah Teor, Wakate dan Pulau Gorom, Kabupaten Seram.
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 7,2 terjadi di Laut Banda, wilayah Tanimbar
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.37 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,4 tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaSebanyak 58 kejadian gempa tersebut terjadi selama periode 22-28 Desember 2023
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina.
Baca SelengkapnyaGempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Baca SelengkapnyaGempa 6 magnitudo mengguncang Kepulauan Tanibar, Maluku, Senin, pukul 16.55 WIB.
Baca Selengkapnya