Setelah 7 hari pencarian, SAR hentikan pelacakan dua nelayan di Ambon
Merdeka.com - SAR menghentikan operasi pencarian terhadap dua nelayan Kota Ambon yang diduga hilang saat memancing ikan di Laut Banda pada kawasan perairan sebelah selatan Pulau Ambon pada hari ketujuh.
Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin mengatakan, meski operasi ditutup karena tidak ada tanda-tanda menemukan kedua nelayan tersebut, namun tidak menutup kemungkinan operasi pencariannya akan dibuka kembali jika ada informasi terkait tanda-tanda penemuan kedua korban.
"Operasi ini dihentikan pada hari ini setelah tim SAR gabungan selama tujuh hari melakukan upaya pencarian dan penyelamatan terhadap Simon Kariu (45) dan Lukas Pieters (32)," katanya seperti dilansir dari Antara, Rabu (29/8).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
Petugas Kantor SAR Ambon juga telah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga yang sejak hari pertama ikut bersama tim SAR gabungan melakukan pencarian sampai ke wilayah perairan Provinsi Maluku Utara.
Simon dan Lukas keluar dari pesisir pantai Desa Latuhalat, Kecamatan Nuaniwe (Kota Ambon) pada Selasa, (21/8) untuk memancing ikan dengan sebuah loang boat di perairan laut Banda pada posisi sebelah selatan Pulau Ambon.
Namun setelah sehari tidak kembali ke rumah, pihak keluarga langsung melapor ke Kantor SAR Ambon dan dimulailah upaya pencarian sejak Rabu (22/8).
Meski sudah satu pekan dilakukan upaya pencairan dan penyelamatan oleh tim SAR gabungan menggunakan RIB 01 Ambon maupun KN 235 Abimanyu namun kedua nelayan ini belum ditemukan dan nasib mereka belum diketahui pasti.
Unsur SAR yang melakukan pencarian terdiri dari team rescue Kantor SAR Ambon, Bakamla Ambon, masyarakat nelayan setempat dan keluarga korban, serta Brimob Polda Maluku.
"Karena operasi ini sudah ditutup maka seluruh pihak yang terlibat dalam tim SAR gabungan ini dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," kata Muslimin.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaRekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghentikan upaya evakuasi pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca Selengkapnya