Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setelah bersaksi, Ahok yakin ada tersangka baru dalam kasus UPS

Setelah bersaksi, Ahok yakin ada tersangka baru dalam kasus UPS Ahok. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Setelah dijadwalkan akan bersaksi dalam sidang kasus dugaan mark-up pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) di APBD Perubahan 2015 atas terdakwa Alex Usman, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meyakini akan ada tersangka baru dalam kasus ini.

"Kan di pengadilan ngomong. Nah makanya jaksa pengen saya menguatkan itu. Setelah itu bisa ada tersangka baru saya kira," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (22/1).

Lebih lanjut, katanya, dia sudah menduga adanya penyalahgunaan anggaran dalam pengadaan alat UPS. Dia juga mengaku kaget dengan adanya anggaran siluman dengan angka yang besar itu.

Oleh sebab itu, atas kejadian kebocoran APBD-P 2015 ini, Ahok mengantisipasinya dengan melakukan penyisiran yang ketat dalam APBD 2016. "Karena kan di situ kita yang bocorin kan ada permainan kan. Termasuk BPKP mengatakan ada siluman dan saya juga merasa kaget kan," tegasnya.

"Saya akan sampaikan, betul-betul ada APBD siluman. Setelah saya ngotot pake Pergub, itu aja eksekutif sisir lagi 2016 ini baru bagus. Memang terbukti ada APBD siluman, yang ngomong BPK," sambung mantan politisi Gerindra ini.

Seperti diketahui, dalam kasus mark up pengadaan alat UPS ini, Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan empat tersangka, dari jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdapat nama bekas Kasudin Dikmen Jakarta Barat, Alex Usman dan Bekas Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat Zaenal Soleman.

Selain dua orang itu, Bareskrim juga sudah menetapkan dua tersangka lain yakni; anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014, Fahmi Zulfikar (Hanura) dan M Firmansyah (Demokrat).

Dari kabar yang beredar dalam kasus dugaan korupsi APBD DKI Jakarta ini, Bareskrim bakal menetapkan tersangka lain. Diduga kuat, mereka yang akan dijerat adalah dari pihak legislatif, eksekutif atau pun swasta yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp 81 miliar.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.

Baca Selengkapnya
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut

Ahok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.

Baca Selengkapnya