Setelah didatangi, deretan orang ini kapok hina TNI di medsos
Merdeka.com - Jempolmu harimaumu. Tanpa pikir panjang orang-orang kerap menulis status menyinggung pihak lain tanpa dipikir panjang. Sudah menuai masalah baru menyesal.
Yusrizal (65), misalnya. Dia mengunggah status minta TNI dibubarkan. Warga Bukittinggi ini pun menyesal setelah didatangi Komandan Kodim 0304/Agam, Letkol Kav Salim Kurniawan dan sejumlah tokoh setempat.
Dia mengakui khilaf atas komentar yang menyinggung TNI tersebut dan meminta maaf pada keluarga besar TNI dan masyarakat.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Kenapa netizen terbawa perasaan? Selain itu, saat Ibel dan Harris Vriza bersanding, banyak netizen yang terlihat terbawa perasaan hingga tersenyum-senyum sendiri. Mereka berharap agar Ibel dan Harris sungguh-sungguh menjadi pasangan hidup.
-
Apa yang bikin stres karena media sosial? Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
-
Kenapa media sosial sering digunakan untuk mengadukan masalah dengan polisi? Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa banyak netizen patah hati? Kolom komentar di Instagramnya dipenuhi oleh netizen yang patah hati. 'Biggest heartbreak to end 2023,' tulis seorang netizen yang komentarnya mendapat lebih dari 5 ribu suka.
"Tidak ada maksud menghina atau menjelekkan TNI, hanya tersulut emosi karena berbagai informasi yang dibaca," ujarnya.
Dirinya mengakui baru tiga bulan menjadi pengguna media sosial dan sempat ingin berhenti pada bulan lalu karena tidak nyaman dengan informasi yang beredar.
"Namun karena paket internet masih ada, jadi mau dihabiskan dulu," ungkapnya.
Komandan Kodim 0304/Agam, Letkol Kav Salim Kurniawan mengatakan Yusrizal sudah menunjukkan itikad baik dengan mau mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf dan berharap kejadian serupa tidak terulang.
"Berdasarkan pengakuan, yang bersangkutan bermaksud membela TNI. Namun pembaca mana tahu apa maksud dia berkomentar demikian. Yang dibaca masyarakat adalah agar TNI dibubarkan. Kalau TNI bubar, bagaimana nanti keutuhan NKRI," ujar Letkol Salim, Jumat (10/13). Demikian dikutip Antara.
Atas tindakan tersebut, Yusrizal dikenakan sanksi wajib lapor sekali dalam dua hari ke Koramil Lubuk Basung.
Tokoh masyarakat setempat, Syamendra Putra Dt Mulia Basa mengatakan tindakan yang dilakukan oleh Yusrizal tersebut diharapkan menjadi pelajaran bagi masyarakat agar hati-hati berkomentar di media sosial.
"Jangan sampai membuat gaduh bahkan sampai memecah belah. Kejadian ini harus jadi pelajaran bagi semuanya," katanya.
Kasus serupa juga terjadi di Malang, Jawa Timur. Seorang pemuda berinisial AN diduga menghina TNI lewat akun instagram miliknya. Dia menyebut seharusnya TNI dibubarkan saja karena tak ada gunanya.
Status AN viral di media sosial. Tak lama dia pun didatangi prajurit TNI. Bedanya kali ini bukan tindakan persuasif yang diambil para prajurit terbakar emosi tersebut.
Dari rekaman yang beredar, prajurit menjambak rambut pria tersebut dan beberapa kali menampar pipinya.
"Kamu kira TNI itu pengecut, pengorbanan kami lebih besar dari pada kamu, TNI telah mati-matian bela negara ini," kata prajurit tersebut.
Diperlakukan demikian, pemuda berbaju merah itu menangis sambil jongkok.
"Ampun pak, gak saya ulangi," katanya sambil mengusap air mata.
"Kamu enak sekali ngomong, habis itu minta maaf pada TNI, ooh gak gitu kawan," kata prajurit TNI dengan nada suara meninggi.
Saat dikonfirmasi, Kadispenad, Brigjen Alfret Denny Tuejeh, membenarkan gambar yang merekam ulah sejumlah prajurit.
"Kejadian di video itu memang betul dan sudah kita selidiki pelakunya prajurit TNI AD dari salah satu satuan jajaran Kostrad di Jawa timur dan saat ini sedang dalam penyelidikan," katanya lewat pesan singkat yang diterima merdeka.com, Jumat (13/10).
Baik secara pribadi maupun institusi, Alfret menyayangkan tindakan arogan prajurit. Sekalipun pemuda tersebut melakukan kesalahan.
"Seharusnya prosedurnya ya serahkan ke kepolisian setempat untuk memproses kalau memang terjadi pelanggaran hukum. Kita minta maaf atas reaksi prajurit yang tidak terima dan langsung emosi melihat ada oknum yang menghina TNI. Sehingga terjadi tindakan pemukulan. Itu tindakan berlebihan," jelasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengakui kesalahan usai viral video penganiayaan tersebut.
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaLemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaNetizen Indonesia ramai-ramai mencari akun media sosial para tentara Israel. Mereka menyerbu mereka dengan hujatan di kolom komentar.
Baca SelengkapnyaTermasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaTentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaBeredar video di media sosial terlihat sejumlah anggota prajurit TNI terdiam melihat konvoi pengendara yang menggeber-geber knalpot motor di depan markas.
Baca Selengkapnya