Setelah Diuji ke Hewan, POGI Sebut Sinovac Aman untuk Ibu Hamil
Merdeka.com - Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) mendorong pemberian vaksin pada ibu hamil. Vaksin-vaksin yang direkomendasikan untuk diberikan pada ibu hamil antara lain, Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Sinovac. Sekjen POGI, dr Budi Wiweko, mengatakan pemberian vaksin Sinovac pada ibu hamil terbilang aman. Ada dua alasan yang mendasarinya, yakni hasil uji pada hewan dan interim guidance Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Mengenai studi Sinovac ini concern kita. Bahwa ketersediaan vaksin di kita yang terbanyak adalah Sinovac, dan Sinopharm serta Aztra-zeneca. Jadi data yang dipakai. Kami juga mendiskusikan dengan ITAGI dan Badan POM bahwa studi pada hewan menjadi dasar. Di interim guidance WHO disebutkan bahwa Sinovac itu aman," ujar dia.
Disebut aman, karena tidak ditemukan efek yang membahayakan pada studi pada hewan hamil. Salah satunya tidak ada efek terhambatnya pertumbuhan janin setelah disuntik vaksin Sinovac.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Apa yang aman untuk ibu hamil? Sebagian besar kosmetik mengandung bahan kimia yang bisa diserap oleh tubuh, dan zat-zat tersebut dalam darah ibu hamil berpotensi memengaruhi perkembangan janin.
-
Apa manfaat vaksin untuk kucing? Pemberian vaksin atau zat yang mengandung antigen untuk merangsang sistem kekebalan tubuh kucing agar dapat melawan penyakit tertentu.
-
Bagaimana cara kerja vaksin kucing? Vaksin bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan mikroorganisme tertentu seperti virus, bakteri, atau organisme menular lainnya.
"Tidak ada efek yang membahayakan pada studi pada binatang yang hamil. Tidak ada efek menghambat pertumbuhan janin, tidak ada efek kelainan konjenital dan sebagainya," ujar dia.
"Ini yang menjadi pegangan sementara bagi kita tentunya itu yang ditulis di fact sheet oleh Badan POM nanti segera dilengkapi di vaksin Sinovac bahwa penggunaan di studi pada hewan yang hamil menunjukkan data yang aman," imbuh dia.
Dia melanjutkan, dalam interim guidance WHO disebutkan bahwa selama ini vaksin-vaksin yang berasal dari non-life virus aman digunakan pada ibu hamil itu aman. Dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang minimal.
"KIPI-nya hampir tidak ada. Diskusi kami dengan ITAGI pun demikian. Baik itu vaksin influenza maupun vaksin TDAP. Dua hal ini menjadi dasar bagi kami untuk merekomendasikan penyuntikan vaksin Covid-19 termasuk Sinovac. Tentu ada catatan ya, konseling, di bawah pemantauan dokter dan bidan, dicatat, diregistrasi," tandas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaPeneliti menegaskan, nyamuk wolbachia tidak berubah menjadi bionik atau transgenik.
Baca SelengkapnyaMitos-mitos semacam ini dapat mempengaruhi keputusan kesehatan ibu hamil tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Baca SelengkapnyaBanyak yang menduga, kenaikan kasus DBD ini akibat penyebaran nyamuk mengandung wolbachia.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos kehamilan yang sering dipercaya tanpa adanya penjelasan ilmiah.
Baca SelengkapnyaMitos mencukur bulu kemaluan saat hamil merupakan salah satu dari banyak kepercayaan yang berkembang dalam berbagai budaya.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaMemotong rambut saat hamil sering dikaitkan dengan nasib buruk.
Baca Selengkapnya