Setelah drone, Ongen buat kapal tanpa awak untuk awasi perbatasan
Merdeka.com - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis bebas Yulianus Paonganan alias Ongen, terdakwa kasus penyebaran konten pornografi di media sosial. Kini ia telah menghirup udara bebas sambil menanti langkah yang akan diambil dari pihak kejaksaan, mengingat terdapat kesalahan penulisan tanggal dalam dakwaan yang diajukan jaksa.
Kendati sudah divonis bebas, namun Ongen masih meninggalkan jejak di Rutan Cipinang, Jakarta Timur yang sempat menjadi 'rumahnya' beberapa bulan terakhir. Ia meninggalkan sebuah pesawat tanpa awak atau drone untuk membantu petugas rutan mengawasi kegiatan para narapidana.
Rupanya kini Ongen tak hanya ingin mendesain drone, ia berencana membuat kapal tanpa awak. Saat ini masih dalam proses pematangan desain. Nantinya, kapal tersebut akan dirancang untuk mengawasi perbatasan ini kata Ongen memiliki endurance 10 jam dan memiliki kecepatan 10 knot. "Kapal ini juga memiliki kamera canggih dan bisa bawa rudal," ujar Ongen dalam keterangannya, Minggu (15/5).
-
Dimana drone diterbangkan? 'Area ini dikenal karena menyimpan sejumlah kelompok seni prasejarah,' kata ketua penulis penelitian dan arkeolog Universitas Alicante, Francisco Javier Molina Hernandez. 'Hasilnya adalah penemuan satu situs baru dengan lukisan gua prasejarah dengan berbagai gaya berbeda, yang kami yakini akan sangat relevan untuk investigasi.'
-
Bagaimana drone canggih itu bekerja? 'Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar,' ungkapnya.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Bagaimana drone petasan digunakan? Ketika drone yang membawa petasan itu ditembakan, beberapa pria lari kocar-kacir menghindar. Meski menjauhkan diri, drone tersebut tetap menembakan ke arah pria yang sedang berusaha ‘menyelamatkan diri’.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Apa yang dilakukan pria dengan drone petasan? “Terganggu oleh suara musik keras, seorang pria gunakan drone yang membawa petasan untuk memberi pelajaran kepada tetangganya,“
Ide pembuatan kapal itu muncul setelah Ongen merampungkan pembuatan pesawat tanpa awak (Drone) yang saat ini tengah proses akhir untuk keperluan Kementerian Pertahanan. "Sebagai negara yang 2/3 nya laut, maka kita membutuhkan alutsista yang canggih, drone dan kapal tanpa awak ini semoga bisa menjadi jawaban, akan masih kurangnya kekuatan pertahanan laut kita," tuturnya.
Direncanakan kapal tersebut akan dimulai prototypenya pada Agustus mendatang dimana memiliki panjang 17 meter dan lebar 6 meter. "Ini merupakan desain, kita akan buat prototypenya terlebih dahulu. Semoga ini bisa membantu pertahanan Indonesia," tandasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakultas Teknik UGM meluncurkan sebuah pesawat tanpa awak yang mampu terbang sejauh 500 km. Pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
Baca SelengkapnyaTNI melakukan terobosan untuk menghadapi ancaman perang di masa depan. Salah satunya melibatkan unsur siber dan drone
Baca SelengkapnyaPoltekad TNI AD berhasil membuat drone yang berbentuk seperti burung untuk mendukung pengintaian dari serangan udara.
Baca SelengkapnyaPembangunan fregat Merah Putih dimulai sejak peletakan bagian bawah kapal atau lunas kapal (keel laying) pada 25 Agustus 2023 untuk satu unit.
Baca SelengkapnyaAgus menjelaskan TNI menggandeng sejumlah industri pertahanan di dalam negeri dalam satuan drone.
Baca SelengkapnyaRupanya, China memiliki drone untuk mendukung proses pengamatan sasaran dengan bentuk berupa burung gereja.
Baca SelengkapnyaTelah diputuskan pula bahwa Kementerian PUPR akan segera membangun halte untuk menunjang operasional Trem Otonom ini.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengumumkan bahwa KKP akan membangun infrastruktur Ocean Big Data
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Kasau dalam sambutannya pada seminar bertajuk 'Perkembangan Teknologi Elektronika Modern Mengubah Pola Peperangan' di Mabes TNI AU.
Baca SelengkapnyaKapal OceanXplorer milik organisasi nirlaba OceanX dari Amerika Serikat, dikenal sebagai kapal eksplorasi
Baca SelengkapnyaPotret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca SelengkapnyaMeski dibantu drone, Panglima TNI memastikan ada pendekatan soft power menangani kondisi di Papua.
Baca Selengkapnya