Setelah GO-JEK & Grab Bike, kini ada Ojek Syar'i, seperti apa?
Merdeka.com - Ojek memang jadi transportasi paling diandalkan di sejumlah kota yang lalu lintasnya cukup padat. Tak hanya di Jakarta, profesi ojek juga beken di sejumlah daerah.
Bila Jakarta sedang ramai membicarakan GO-JEK dan GrabBike, ojek orderan lewat aplikasi, di Surabaya juga sedang hits Ojek Syar'i. Sesuai namanya, pengojek dari Ojek Syar'i dikemudikan seorang wanita dengan busana muslim.
Ide membuat usaha ini mulanya iseng terlintas di benak Evilita Adriani (19). Maklum, fokusnya sendiri sebenarnya harus terbagi antara konsentrasi bekerja dan kuliah di UPN Veteran Surabaya jurusan Hubungan Internasional.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Siapa yang membantu sang driver ojol? Warga di lokasi yang mengetahui seketika bereaksi. Mereka kompak memberi bantuan dengan membeli orderan sang ojol.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Siapa driver yang membantu penumpang? Kabar driver GoCar bernama Nurahman viral di media sosial setelah unggahan akun TikTok Melzsia bercerita bahwa sang driver menyelamatkan nyawa ayahnya yang mengalami serangan jantung.
-
Bagaimana driver ojol membantu? Kemudian, seorang driver ojol datang dari arah belakang dan langsung memberikan helm pribadinya. Hal tersebut juga disadari oleh petugas Dishub yang memantau.'Terima kasih kepada bapak ojol yang sudah memberikan helm kepada mbaknya.
-
Siapa yang memanfaatkan ojek di Dusun Butuh? Tarif yang dikenakan pendaki untuk bisa naik ojek itu adalah Rp20.000 sekali jalan, untuk pulang pergi tarif totalnya Rp40.000.
"Mulanya, ide ini lahir karena banyak wanita yang ingin bepergian dengan kendaraan umum yang susah keluar bukan karena transportasinya, tapi karena drivernya laki-laki. Kondisi ini membuat wanita Syar'i tak nyaman bila bersentuhan dengan laki-laki yang bukan muhrimnya," terang Lita saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (7/8) malam.
Alasan lain dirinya membuat ojek syar'i karena melihat banyaknya kasus pelecehan yang menimpa penumpang wanita. "Dengan ini saya ingin mempelopori transportasi wanita karena wanita itu punya kan ingin punya privasi sendiri. Dan dari segi pelayanan kita ada perhatian sendiri," tambahnya.
Sebagai awal permulaan usahanya, Lita memilih terjun langsung dalam usahanya ini. Dengan Yamaha Jupiter miliknya, Lita menjajal sebagai ojek syar'i yang resmi berdiri pada 10 Maret lalu
"Awalnya yang ngojek saya, nah baru sebulan, tiba-tiba ada yang SMS saya katanya ada yang mau gabung, saya pikir Alhamdulillah sekali, dari situ mulai nambah yang mau gabung," tambahnya.
Saat itu, Lita cukup tertantang dengan profesi barunya itu. Tapi dia sangat senang menjalani menambah pertemanan.
"Kalau tarifnya dulu masih perkiraan aja. Tapi sejak beberapa bulan lalu sudah ada tarif resminya," jelas dia.
Setelah merasakan usahanya ini mendapat sambutan cukup baik, Lita dibantu rekannya Reza Herdiyanti yang mengurus manajemen dan pemasaran. Untuk mengembangkan usahanya di daerah, mereka punya rekan yang mengurus bagian kemitraan bernama Agus.
"Saat ini kita ada di Surabaya, Malang, Yogyakarta, Gresik, Sidoarjo dan Jakarta Barat. Total sahabat pengendara (sopir) lebih kurang ada 30. Untuk armada, yang terbanyak masih di Surabaya 20, Sidoarjo 4, Jakbar 5, Malang 1, Yogyakarta barunya," tambahnya.
Untuk sistem orderan, saat ini masih dilakukan manual. Pengorder memesan lewat BBM, Whatsapp, SMS dan Line.
"Saat ini kita dengan cara manual, bisa juga memesan untuk waktu tertentu, bisa juga langsung," jelasnya.
Untuk tarif, pemesanan awal dikenakan tarif Rp 5.000. Sedangkan untuk per kilometer berikutnya dikenakan Rp 3.000.
"Sistem bagi hasilnya 70 untuk pengojek dan 30 persen untuk kita," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Reza menjelaskan, ke depan model order akan dimodernisasi dengan sistem aplikasi. Saat ini sistemnya tengah dipersiapkan.
"Insya Allah bulan depan sudah bisa dipakai aplikasinya. Kita dapat bantuan dari pengusaha aplikasi," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
profesi yang dilakoninya saat ini terbilang jarang dan tak biasa dilakukan oleh wanita pada umumnya.
Baca SelengkapnyaOjek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang wanita pesan ojek online tapi bawa motor sendiri.
Baca SelengkapnyaBarang berharga korban berupa ponsel dan uang dirampas pelaku, sementara sepeda motornya berhasil dipertahankan setelah kuncinya dibuang secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Liena Ozora, sopir bus perempuan dari PO Agramas Wonogiri memperlihatkan skill mengemudinya dengan santai melewati gang sempit.
Baca SelengkapnyaTugas ojol semakin meluas. Kali ini, ada ojol yang diminta untuk mengusir tokek.
Baca SelengkapnyaKelakuan emak-emak ini sedikit di luar nalar yang sukses bikin ketawa sambil bingung. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaDisopiri Wanita Cantik Berhijab, Naik Bus PO Epa Star Lintas Sumatra Bikin Nyaman Penumpang Dengan Harga Tiket Rp375 Ribu
Baca SelengkapnyaSeorang driver taksi online kaget dengan kedermawanan penumpangnya yang memberikan uang kepada siapa saja orang yang membutuhkan di pinggir jalan.
Baca Selengkapnya