Setelah hujan pasir, letusan Gunung Slamet masih terus terjadi
Merdeka.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet merilis data pantauan sejak pukul 00.00 WIB-06.00 WIB pada Kamis (18/9). Dari rilis yang diterima, tercatat 104 kali gempa embusan, 27 kali gempa letusan dan satu kali tremor harmonik serta sekali dentuman sedang.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono mengemukakan sampai saat ini tidak terekam gempa-gempa vulkanik dalam dan dangkal. "Saat ini status Gunung Slamet masih Siaga (Level III)," katanya kepada wartawan, Kamis (18/9).
Sedangkan pada Rabu (17/9), PVMBG mencatat adanya enam kali lontaran lava setinggi 200-500 meter dari puncak dan tujuh kali mengeluarkan sinar api setinggi 100-800 meter. Dari kegempaan juga terekam 48 kali gempa embusan, 11 kali gempa letusan dan dua kali tremor harmonik serta lima kali dentuman sedang hingga kuat.
-
Apa status Gunung Slamet saat ini? “Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapat informasi jika Gunung Slamet saat ini masih berstatus Level I atau normal,“
-
Apa yang terjadi dengan Gunung Slamet? Pada Kamis (19/10), Gunung Slamet resmi naik level dari berstatus normal (level I) menjadi waspada (level 2). Setelah lima tahun tak terlihat ada gejolak, kini gunung tertinggi di Jawa Tengah itu seolah telah terbangun dari tidur panjangnya.
-
Bagaimana cara mengetahui status Gunung Slamet? “Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapat informasi jika Gunung Slamet saat ini masih berstatus Level I atau normal,“
-
Kapan Gunung Bromo ditutup? 'Kawasan taman nasional ditutup pada 21 Juni pukul 00.00 WIB, hingga 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB,' kata Septi dilansir dari Antara, Senin (17/6).
-
Kapan Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas terakhir? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Kenapa Gunung Gamping hilang? Pada masa silam rupanya aktivitas penambangan batu di bukit itu begitu masif hingga tak tersisa apapun saat ini.
Dari pantauan merdeka.com di Baturraden Banyumas Jawa Tengah, visual Gunung Slamet tidak terlihat sejak Rabu (17/8). Puncak dan lereng gunung tertutup awan tebal sejak Rabu pagi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Baca SelengkapnyaBPBD Bayumas memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaBPBD memastikan kebakaran di lereng Gunung Agung tidak merambat ke lahan-lahan produktif milik warga.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis dini hari
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat melanda lereng Gunung Sumbing sejak Jumat (1/9) siang.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaJarak lokasi lahan terbakar ke rumah warga sekitar kian dekat yakni berjarak 500 meter.
Baca SelengkapnyaGempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Baca Selengkapnya