Setelah Jokowi, JK tekan Lapindo bayar utang Rp 781 M
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terkait tindak lanjut penanggulangan lumpur Sidoarjo, Jawa Timur. Jokowi meminta PT Minarak Lapindo segera menyelesaikan sisa ganti rugi terhadap korban lumpur yang belum dibayar.
"Jadi sekarang kami sedangkan mencari cara bagaimana caranya ke depan 2015 kewajiban-kewajiban itu bisa diselesaikan," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang ikut rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/12).
Dari hasil rapat tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berencana akan membeli aset Minarak Lapindo guna membantu bayar ganti kerugian tersebut. Aset yang dimiliki oleh Aburizal Bakrie (Ical) itu senilai Rp 781 miliar.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Kenapa Jokowi menyindir Gubernur Lampung? Jokowi sempat menyindir Gubernur Lampung. Kepada awak media, ia mengatakan jalanan yang baru saja ia lewati mulus dan halus. "Jalannya mulus, halus. Bahkan Pak Zul (Mendag Zulkifli Hasan) sampai tertidur. Semua yang di mobil tertidur saking mulusnya," sindir Jokowi.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Mendengar rencana itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berang. JK kaget mengapa pemerintah harus menanggung kembali untuk membayar kerugian terhadap korban semburan lumpur panas tersebut.
JK berbalik menyerang menekan Lapindo untuk segera membayar kerugian yang diakibatkan perusahaanya. Apa saja serangan desakan JK terhadap Lapindo? Berikut merdeka.com merangkum:
JK tekankan Lapindo harus tetap bayar ganti rugi Rp 781 M
Wakil Presiden JK menegaskan, pemerintah tidak akan menanggung kesalahan PT Lapindo Brantas yang menjadi penyebab tragedi Lumpur Lapindo, yang menenggelamkan sedikitnya 3 desa di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.Menurut JK, PT Minarak Lapindo Jaya, selaku perusahaan yang ditunjuk PT Lapindo Brantas untuk menuntaskan ganti rugi korban lumpur Lapindo, harus tetap membayar ganti rugi."Tidak, pemerintah tidak pernah menanggung, itu bukan ganti rugi. Itu pembelian tanah. Jadi Lapindo tetap membayar. Itu perdata. Jadi bukan ganti rugi, salah itu," jelas JK, usai memberi sambutan dalam Lokakarya Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (10/12).
Permasalahan Lapindo bukan ganti rugi, tapi jual beli tanah
JK mengatakan permasalahan Lapindo bukan persoalan ganti rugi, namun jual beli tanah kepada penduduk di lokasi. Karena transaksi soal jual beli tanah, menurut JK tak mungkin dapat diambil alih pemerintah dengan membeli aset Lapindo."Itu kan jangan lupa itu Lapindo itu bukan ganti rugi, tapi jual beli tanah, itu Lapindo itu membeli tanah rakyat dengan harga yang cukup tinggi. Jadi karena itu transaksi tidak mungkin transaksi diambil pemerintah," ujarnya.JK menjelaskan Lapindo beberapa kali memang sudah mengeluarkan uang pengganti untuk penduduk setempat yang rumahnya terkena semburan lumpur Lapindo. Namun, penggantian itu masih tersisa 20 persen. Dan sisa penggantian itu sekitar Rp 781 miliar.
JK sebut Lapindo bisa kaya lagi karena punya 1.000 hektare lahan
Wakil Presiden JK mengatakan PT Minarak Lapindo sudah mengganti rugi tanah penduduk yang terkena sumburan panas lumpur. Kala itu, kata JK, sebelum dilakukan pengeboran, Lapindo membeli sejumlah tanah penduduk di sana.Setelah terjadi semburan panas, Lapindo menghentikan pembelian tanahnya kepada penduduk. Menurut JK, berhentinya perusahaan Ical ini membeli lahan penduduk artinya terdapat uang yang sebelumnya akan dipakai.JK menyebut Lapindo kaya lagi karena mendapat lahan 1000 hektare. "Ganti rugi jangan lupa, jual beli tanah memang Lapindo pada waktu itu membeli tanah dengan harga 3 atau 4 kali lipat, tapi kalau itu berhenti langsung Lapindo kaya lagi karena dapat 1.000 hektare lahan kan," papar JK.
JK beralasan uang dari mana jika pemerintah beli aset Lapindo
Wakil Presiden JK menegaskan tidak akan membantu Lapindo sebesar Rp 781 miliar untuk membayar korban lumpur. JK berasalan, pemerintah tak punya uang untuk membayar ratusan miliar tersebut."Saya belum tahu dari mana dana pemerintah membayar itu," ujar JK di Kantor Wapres, Selasa (9/12).Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berencana membeli aset tersebut dari APBN-P 2015. Namun, JK tak yakin hal itu akan terealisasi."APBN-P belum ada, siapa bilang sudah ada, kan baru rencana, silakan saja kalau baru rencana, tapi belum ada (anggarannya)," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaMegawati berharap pemerintah punya rencana serius untuk mengurangi utang bernilai fantastis itu.
Baca SelengkapnyaMegawati kembali menyebut nama Presiden Jokowi. Momen itu terjadi saat dia berpidato dalam acara pelantikan pengurus DPP PDIP.
Baca SelengkapnyaPadahal utang negara kepada CMPN, perusahaan milik Jusuf Hamka totalnya Rp800 miliar.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.
Baca SelengkapnyaMahfud meminta Kementerian Keuangan nantinya dapat segera melunasi utang negara terhadap perusahaan milik Jusuf Hamka.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca Selengkapnyakamera menangkap Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sedang tertawa.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai kritik PDI Perjuangan sebagai nalar yang salah dan bisa berdampak negatif kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaDalam catatan Menteri Keuangan (Menkeu) posisi utang pemerintah mencapai Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai permintaan maaf Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya wajar saja
Baca Selengkapnya