Setelah Marsekal Hadi direstui DPR, Jenderal Gatot segera pamit sebagai Panglima TNI
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo menunggu putusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) soal persetujuan Kasau Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi Panglima TNI baru. Setelah ada keputusan DPR, Gatot ingin berpamitan dari dunia militer.
"Sebaiknya, begitu sudah diputuskan oleh DPR bahwa disetujui, jangan lama. Begitu selesai, mungkin satu minggu, lima hari, saya pamitan," ungkapnya di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12).
Mantan Pangkostrad ini ingin segera menanggalkan jabatannya sebagai Panglima TNI. Alasannya, sudah terpilih Panglima TNI baru dan dia tidak ingin terjadi dualisme kepemimpinan jika masih bertahan sebagai Panglima TNI. Gatot tidak ingin beban kerja Hadi bertambah dengan rangkap jabatan sebagai Kasau sekaligus Panglima TNI.
-
Mengapa Panglima TNI melakukan rotasi jabatan? “Dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis,“ ujar Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil dalam keterangannya, Minggu (27/8).
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI? Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI yang menjabat sejak 2017 sampai 2021.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Bagaimana proses pemilihan Panglima TNI? 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Mengapa Yudo Margono akan diganti sebagai Panglima TNI? Sebab, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan segera pensiun pada akhir November 2023.
"Karena ini terjadi dualisme, hanya tinggal satu langkah kepres aja. Saya kerja juga pekewuh, Pak Hadi juga gimana, lebih baik efektif saja," ucapnya.
Pada Senin (4/12) pagi, Presiden Joko Widodo mengirim surat kepada DPR. Isinya terkait usulan pengangkatan Marsekal Hadi Tjahjanjo menjadi Panglima TNI baru pengganti Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada 1 April 2018.
Usai meresmikan Jalan Tol Soroja di Gerbang Tol Soreang, Senin (4/12) kemarin, Jokowi menyatakan Marsekal Hadi Tjahjanto layak mengisi jabatan Panglima TNI karena memiliki kepemimpinan dan kemampuan yang kuat.
"Saya meyakini beliau memiliki kepemimpinan dan kemampuan yang kuat dan bisa membawa TNI ke arah yang lebih profesional sesuai jati dirinya yaitu tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional," katanya.
Jokowi memastikan, penunjukkan Hadi sudah mengacu pada UU No 34 Tahun 2004 tentang TNI. Di mana, pada pasal 13 ayat 4 disebutkan jabatan panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Sementara Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo mengatakanHadi bukanlah orang asing di mata Jokowi. Sebelum menjadi Kasau, Jokowi telah menunjuk Hadi menjadi Sekretaris Militer Presiden, kemudian diangkat menjadi Irjen di Kemenhan.
"Saya kira semua bukan orang asing buat Pak Jokowi ya. Kepala staf angkatan di TNI itu tentu tidak asing. Karena Presiden kan atasan masing-masing kepala staf termasuk Panglima TNI," kata Johan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/12).
Hadi Tjahjanto dilahirkan di Malang, Jawa Timur, 8 November 1963. Dia adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987. Berdasarkan Keputusan Presiden, pada 18 Januari 2017, Hadi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun sayangnya, Yudo tidak memberitahu soal siapa kandidat calon Panglima TNI yang bakal jadi bahan masukannya.
Baca SelengkapnyaMaruli Simanjuntak dikabarkan akan menggantikan Agus Subiyanto menjadi Kasad.
Baca SelengkapnyaRapat paripurna DPR mengesahkan Jenderal Agus Subiyanto menjabat Panglima TNI
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan agar suara publik harus didengar. Akan tetapi, perihal penunjukan Calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPengangkatan Kasad baru tidak perlu dilakukan uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Baca SelengkapnyaJokowi enggan berbicara banyak mengenai sosok pengganti dua perwira tinggi TNI tersebut.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto akan menjabat sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun.
Baca SelengkapnyaTotal ada 256 Pati di lingkungan Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).
Baca SelengkapnyaSampai hari ini, Komisi I DPR belum menerima surat permintaan pergantian Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaMutasi tersebut tertuang dalam keputusan Panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 dan hasil sidang Wanjakti Tahun Anggaran (TA) 2024 pada 18 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSurat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/851/VII/2024 sebagaimana dibenarkan oleh Pusat Penerangan (Puspen) TNI.
Baca SelengkapnyaDPR resmi menyetujui Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI
Baca Selengkapnya