Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setelah menggoyang Ibas, Nazaruddin mulai usik SBY

Setelah menggoyang Ibas, Nazaruddin mulai usik SBY Nazaruddin diperiksa KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ucapan terpidana kasus suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, soal keterlibatan klan Cikeas dalam sejumlah proyek pemerintah kembali mengundang misteri. Antara percaya dan tidak, pernyataan Nazaruddin kerap mengusik banyak pihak.

Setelah persidangan mantan sejawatnya di Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, kelar kini suami terpidana kasus korupsi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (kini Kementerian Ketenagakerjaan), Neneng Sri Wahyuni, mulai menyerang Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, anak bungsu SBY, Edhie Baskoro 'Ibas' Yudhoyono, tak luput dari tuduhan korupsi dia lontarkan.

Sudah dua hari ini pernyataan Nazaruddin kembali memanaskan suasana KPK dan jagat politik tanah air, setelah seolah mati suri selepas dihantam badai kriminalisasi. Saat diperiksa sebagai saksi kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Universitas Udayana. Dia mengumbar bakal membongkar permainan Ibas dalam sejumlah proyek pemerintah.

Nazaruddin mengaku tahu Ibas kerap bermain proyek. "Ibas akan saya buka, pasti saya buka. Nanti dijelaskan semua soal ini kepada penyidik, Ibas tahu semua," ujar Nazaruddin.

Menurut Nazaruddin, duit proyek Ibas pernah dikumpulkan Fraksi Demokrat di DPR. Ibas saat itu memegang kendali membagikan fulus kepada ketua-ketua fraksi saat itu mendukung angket pajak. Dia mengklaim salah satu orang menerima adalah Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa saat itu, Marwan Jafar. Marwan kini menjabat Menteri Pedesaan, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

"Yang ngasih duitnya Mas Ibas. Salah satu yang menerima fee yaitu Ketua Fraksi PKB waktu itu, yang sekarang jadi Menteri PDT," tambah Nazaruddin.

Namun, Nazaruddin enggan menjelaskan lebih rinci soal besaran dan sumber duit itu. Nazar hanya memberikan penjelasan uang diberikan buat membungkam para fraksi di DPR supaya tidak mengajukan hak angket terkait mafia pajak pada 2011.

"Pokoknya uang itu diberikan agar fraksi yang mendukung digunakannya hak angket mengurungkan niatnya," ucap Nazaruddin.

Nazaruddin menyatakan, dalam proyek Alkes itu, Anas juga terlibat. Duitnya menurut dia mengalir buat dana kampanye capres SBY.

"Proyek Udayana ini termasuk proyek Mas Anas, uangnya nanti diserahkan untuk biaya bantu Pilpres SBY, yang dibawa Anas. Nanti dijelaskan semua, uang Permai Grup itu termasuk untuk Pilpres. Uang yang diserahkan dari Permai (Grup Permai milik Nazaruddin) untuk kepentingan Pilpres SBY berapa, melalui siapa, yang antar siapa, itu sudah saya kasih tahu. Ada juga menteri yang terlibat. Penegasan poin-poinnya seperti itu," imbuh Nazaruddin.

Mendengar kicauan Nazaruddin, para pendukung SBY di Partai Demokrat mulai gerah. Sekretaris Fraksi DPR Partai Demokrat Didik Mukriyanto membantah tudingan Nazarudin.

"Kalau bicara sahabat kami Nazaruddin, tidak ada habisnya nyanyian merdunya. Saya melihat semua masih hal yang testimoni dan belum jelas," kata Didik di Gedung DPR.

Menurutnya, tudingan Nazarudin adalah kabar bohong. Apalagi, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) disebutkan mengetahui aliran dana tersebut.

"Kemarin diwacanakan uang mengalir ke sana-ke sini. Orang (Ibas) yang dikicaukan Nazar ini salah, karena orang ini tidak pada posisi itu," ujar Didik.

Lebih jauh, serangan Nazar ke Demokrat bukan hal yang baru. Dirinya sering menyeret-nyeret mantan koleganya di pusaran kasus yang membelitnya.

"Kalau Nazar berkicau bukan sesuatu yang mengagetkan," ujar Didik.

KPK pun tidak tinggal diam soal nyanyian Nazaruddin. Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, pernyataan Nazaruddin bakal diklarifikasi.

"Jadi perlu diverifikasi dan diklarifikasi lebih dulu. Apakah memang informasi nanti ada hubungannya dengan kasus yang ditangani," kata Priharsa.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketua KPK Sindir Putusan Sela Gazalba Saleh: Kalau Bau-Bau Anyir Semua Orang Bisa Menciumnya!
Ketua KPK Sindir Putusan Sela Gazalba Saleh: Kalau Bau-Bau Anyir Semua Orang Bisa Menciumnya!

Ketua KPK menilai putusan sela yang membebaskan Gazalba Saleh menunjukkan kekacauan dalam sistem peradilan.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Duga Penangkapan Syahrul Yasin Limpo Upaya Firli Bahuri Tutupi Kasus Pemerasan
Novel Baswedan Duga Penangkapan Syahrul Yasin Limpo Upaya Firli Bahuri Tutupi Kasus Pemerasan

Novel Baswedan menuding penangkapan mantan Mentan SYL sebagai upaya Firli Bahuri menutupi kasus pemerasan.

Baca Selengkapnya
Mantan Pimpinan KPK Bicara Kasus IUP 'Blok Medan', Singgung Reinkarnasi KKN di Istana Negara
Mantan Pimpinan KPK Bicara Kasus IUP 'Blok Medan', Singgung Reinkarnasi KKN di Istana Negara

Reinkarnasi dinasti itu berefek langsung atau tidak langsung terhadap penegakan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Ceritakan Operasi Ngeri Cicak Vs Buaya, Ada Pimpinan KPK Mau Dihabisi
VIDEO: Mahfud Ceritakan Operasi Ngeri Cicak Vs Buaya, Ada Pimpinan KPK Mau Dihabisi

Mahfud memimpin sidang uji materi UU KPK, pasal mengatur pimpinan harus mundur tetap jika berstatus tersangka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya "Ilmu Ninja", Main Badminton Saat Panas Kasus Basarnas

Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.

Baca Selengkapnya
Ahmad Riyadh Dua Kali Cabut BAP di Persidangan, KPK Siap Usut Dugaan Perintangan Penyidikan
Ahmad Riyadh Dua Kali Cabut BAP di Persidangan, KPK Siap Usut Dugaan Perintangan Penyidikan

KPK akan menerbitkan surat perintah penyidikan apabila unsur dari OOJ anggota Exco PSSI itu terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan soal Firli Bahuri Tersangka: Pertama kali Pimpinan KPK Korupsi di Level Tertinggi
Novel Baswedan soal Firli Bahuri Tersangka: Pertama kali Pimpinan KPK Korupsi di Level Tertinggi

Novel Baswedan meminta Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Dapat Informasi Kepala Daerah Jadi Korban Pemerasan Oknum KPK
Novel Baswedan Dapat Informasi Kepala Daerah Jadi Korban Pemerasan Oknum KPK

Novel Baswedan mengaku menerima informasi adanya kepala daerah yang menjadi korban dugaan pemerasan oknum di KPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketua KPK Nawawi Tegas Tak Mau Ada Ikan Busuk dari Kepala Usai Kasus Firli
VIDEO: Ketua KPK Nawawi Tegas Tak Mau Ada Ikan Busuk dari Kepala Usai Kasus Firli

Ketua KPK Nawawi Pomolango mewanti-wanti tak mau ada lagi "ikan busuk dari kepala"

Baca Selengkapnya
Eks Wakil Ketua KPK Membaca Situasi di Istana Negara, Ada Reinkarnasi Nepotisme dan Dinasti Politik
Eks Wakil Ketua KPK Membaca Situasi di Istana Negara, Ada Reinkarnasi Nepotisme dan Dinasti Politik

Menurut Busyro, bentuk nepotisme itu sudah ada sejak era orde baru.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Penangkapan Pegawai Gadungan, KPK Bakal Dalami Dugaan Korupsi di Pemkab Bogor
Berawal dari Penangkapan Pegawai Gadungan, KPK Bakal Dalami Dugaan Korupsi di Pemkab Bogor

Seorang pegawai Pemkab Bogor yang diperas oleh pegawai KPK gadungan inisial YS.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Hakim Nonaktif MA Gazalba Saleh Tersangka Kasus Gratifikasi-TPPU
KPK Periksa Hakim Nonaktif MA Gazalba Saleh Tersangka Kasus Gratifikasi-TPPU

Pemeriksaan terhadap GS telah berlangsung di gedung Merah Putih, KPK

Baca Selengkapnya