Setelah perbaikan, Jembatan Comal tidak untuk truk 30 ton
Merdeka.com - Dalam waktu dekat kendaraan truk bisa melalui Jembatan Comal yang berada di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Namun, truk yang bisa melalui Jembatan Comal hanya bagi kendaraan yang memiliki satu sumbu as atau bertonase tidak lebih dari 30 ton.
Pernyataan tersebut dikemukakan Kepala Bidang Lalu dan Kelaikan Kendaraan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, saat berlangsung rapat koordinasi di Kantor Badan Koordinasi Wilayah III Jateng di Purwokerto.
Pembatasan dengan melihat sumbu as tersebut, menurut dia lebih mudah dikendalikan dibanding dengan ketentuan tonase. "Seberat-beratnya kendaraan dengan dua sumbu, tidak mungkin lebih dari 30 ton," katanya, Kamis (21/8).
-
Kenapa jembatan ini diberi nama "Kudung Kendeng Lembu"? Mengutip Instagram @visitbanyuwangi, istilah kudung berasal dari bahasa Indonesia yang artinyapenutup kepala. Penyebutan ini muncul karena jembatan peninggalan kolonial tersebut memiliki atap.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Apa yang digunakan Jembatan Gantung itu? Dulu jembatan itu digunakan untuk lori yang mengangkut kayu.
-
Siapa yang gunakan jembatan bambu? Setiap hari, anak-anak sekolah, warga yang bekerja dan ibu-ibu pengajian selalu melewatinya dengan hati-hati.
-
Bagaimana jembatan ini dibangun? Jembatan ini dibangun menggunakan rangka baja tipe Callender Hamilton dengan menggunakan dua profil siku ganda sebagai rangka jembatannya.
-
Bagaimana jembatan itu dibangun? Pondasi jembatannya terbuat dari batu andesit. Untuk penyangga di tiap ujungnya ada dua dan masing-masing penyangga terdiri dari empat seling besi.
Pembatasan kendaraan yang melintas di Jembatan Comal ini, sudah diantisipasi dengan mempersilakan truk-truk besar yang memiliki dua sumbu as bisa melalui jalur tengah.
"Setelah kendaraan yang memiliki dua sumbu as atau lebih keluar dari Tol Pejagan, tidak boleh melalui daerah Ketanggungan untuk menuju Prupuk. Tetapi, harus melewati Tegal," ucapnya.
Setelah itu, kendaraan yang memiliki dua sumbu bisa melewati jalur tengah Banyumas-Wonosobo dan jalur selatan. Sedangkan kendaraan dengan kereta tempelan dan gandengan, termasuk kontainer harus melalui jalur selatan Banyumas-Purworejo.
Lebih jauh saat dikonfirmasi tentang adanya sejumlah jembatan yang kondisinya rentan karena faktor usia, Henggar berharap Dinas Bina Marga dapat melakukan audit agar daya dukung jembatan tersebut.
"Kalau memang semua tidak bisa dilewati, mau dilewatkan mana kendaraan angkutan barang itu. Jadi satu-satunya yang sangat mungkin, melalui jalur selatan dan jalur tengah," katanya.
Henggar melanjutkan, hingga saat ini banyak wilayah yang menyampaikan keberatan karena jalan di daerahnya dilalui kendaraan berat. Kondisi tersebut, menurut Henggar bisa dimaklumi lantaran ruas jalan di wilayah selatan seperti Banyumas, Kebumen dan Purworejo tergolong sempit dengan kapasitas terbatas.
Mengatasi kondisi itu, pihaknya saat ini sedang menggodok pembatasan jam operasi kendaraan berat untuk jalur selatan, namun pemberlakuan tersebut tidak seperti yang diberlakukan pada ruas Tegal-Slawi.
"Jika Tegal-Slawi hanya boleh operasi pada malam hari. Kemungkinan untuk jalur selatan, akan dilakukan pembatasan pada jam-jam sibuk di pagi hari," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Hanya saja, warga kini harus mencari jalan alternatif lain karena jembatan tak bisa dilewati.
Baca SelengkapnyaTotal ada 10 paku bumi yang melintang di badan jalan.
Baca SelengkapnyaSetelah musibah longsor beberapa waktu lalu, hari ini Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) kembali difungsikan.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes menjelaskan truk trailer itu mengalami mogok mesin saat melintas di atas rel. Sopir dan kernet truk sudah berupaya meminta bantuan.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan pentingnya pembatasan truk tiga sumbu, karena bisa berdampak kemacetan.
Baca SelengkapnyaDua belas warga sekitar sempat mencoba membantu mendorong forklif namun usaha mereka gagal.
Baca SelengkapnyaMelakukan rekayasa lalu lintas dari arah Jakarta menuju Sukabumi
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR akan melakukan perbaikan temporer Tol Bocimi yang ambles karena longsor
Baca SelengkapnyaMemperbaiki jalan tol bocimi yang longsor membutuhkan waktu berbulan-bulan
Baca SelengkapnyaKeterangan Saksi ahli tersebut membuat majelis hakim bertanya-tanya dari mana analisanya.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR mempersiapkan jembatan bailey pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II yang ambruk tergerus banjir lahar hujan Gunung Semeru di Lumajang.
Baca Selengkapnya