Setnov, Fahri & Fadli dapat bunga dari warga yang menolak diwakili
Merdeka.com - Sebuah karangan bunga bertuliskan pesan unik dikirimkan oleh masyarakat ke Gedung DPR sekitar pukul 16.30 WIB. Karangan bunga tersebut ditujukan kepada 3 pimpinan DPR yakni Ketua DPR Setya Novanto, dan dua wakilnya Fahri Hamzah serta Fadli Zon.
Karangan bunga itu berisi kekecewaan warga atas disetujuinya usulan penggunaan hak angket untuk mendesak KPK membuka rekaman BAP srikandi Hanura Miryam S Haryani. Ketiga pimpinan DPR ini terutama Fahri Hamzah diketahui ikut hadir sebagai pimpinan rapat persetujuan angket KPK dalam rapat paripurna pada Jumat (28/4).
Awalnya karangan bunga itu dikirimkan dengan mobil bak terbuka di depan Gedung Nusantara III. Namun, saat awak menyadari keberadaan karangan bunga itu, petugas pengamanan dalam (Pamdal) langsung mengangkatnya ke atas mobil bak terbuka.
-
Siapa yang menerapkan larangan foto? Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten masih mempertahankan tradisi leluhur hingga saat ini.
-
Kenapa dilarang foto di Baduy Dalam? Jadi memang di Baduy (Dalam) ini menggunakan hukum adat, jadi mungkin tidak bisa modern seperti di luar,“ kata salah satu warga Baduy Luar, Udin.
-
Siapa taruna Akpol pembawa bunga? Ternyata, dua Taruna tersebut ialah Khalifah Nasif sekaligus Fabiola Umaida.
-
Mengapa foto tersebut kontroversial? Namun, foto tersebut menjadi sebuah kontroversial.Hal ini disebabkan terdapat sebuah teori pada sebuah makalah penelitian yang menyebutkan bahwa pada 1923 terdapat sebuah Scabland yang menjadi catatan erosif dari sungai-sungai besar dengan gradien tinggi, dan berasal dari gletser.
-
Siapa yang kawal ketat surat suara Pekanbaru? Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika mengatakan, proses pengawalan dilakukan dari Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Minggu (14/1).
-
Bagaimana Sanksi jika nekat foto? Jadi ada orang luar, dianya foto di Baduy Dalam, dianya tidak bisa pulang. Jadi bukan hilang, tapi sakit perut di Baduy Dalam. Sebelum meminta maaf di sana dan menghapus gambarnya, tidak akan sembuh,“ katanya lagi.
Para awak media akhirnya mengejar mobil bak berisi karangan bunga tersebut. Petugas Pamdal pun sempat melarang wartawan mengambil foto karangan bunga tersebut.
"Jangan difoto, jangan difoto. Jalan.. Jalan," kata salah seorang Pamdal.
Karangan bunga buat Fadli Fahri dan Setnov ©2017 Merdeka.com/renald ghiffari
Tulisan dalam karangan bunga yang dikirim oleh orang yang mengaku bernama Endi, Livia, Ningsih, Riri dan Didi ini berharap Setnov, Fahri dan Fadli tidak terpilih lagi menjadi wakil rakyat dalam Pemilu Serentak 2019 mendatang.
'Kepada Fadli Zon, Setya Novanto, dan Fahri Hamzah'
'Kami berduka cita atas hilangnya hati nurani dan buta ya mata hati Anda semua dengan disetujuinya hak angket DPR terhadap KPK'
'Dari kami rakyat yang menolak Anda wakili dan berdoa semoga Anda tidak terpilih kembali'.
(Endi, Livia, Ningsih, Riri dan Didi)
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua sekuriti rumah sakit merampas handphone wartawan
Baca SelengkapnyaSeorang jurnalis mendapat perlakuan tak menyenangkan saat meliput di kawasan konservasi Taman Wisata Alam Teluk Youtefa.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaUnjuk rasa warga Dago Elos berujung tindakan represif dari kepolisian.
Baca SelengkapnyaDiskusi ini dibubarkan karena diduga berkaitan dengan temanya yang menyorot perhelatan KTT WWF di Bali.
Baca SelengkapnyaPenembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaDelapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaKarena tidak terindikasi narkotika, ketiga suporter itu diberikan imbauan setelahnya dilepaskan.
Baca SelengkapnyaAjudan Heru Budi dinilai erap menghalang-halangi kerja jurnalistik awak media.
Baca Selengkapnya