Setop Sebar Berita Hoaks, Penuhi Media Sosial dengan Konten Menyejukkan
Merdeka.com - Gesekan antar-masyarakat di dunia nyata bisa terjadi akibat provokasi kebencian di dunia maya. Kerukunan dapat berubah menjadi konflik karena penyebaran ujaran kebencian (hate speech) dan berita bohong (hoaks) yang kian masif.
Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho meminta kepada masyarakat untuk sama-sama membersihkan medsos dari ujaran kebencian. Apalagi di tahun 2019 akan digelar Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Sekarang ini kita dihantui dengan maraknya penyebaran hoaks yang menghancurkan, kemudian membuat permusuhan. Lebih baik kita sebarkan konten tentang cinta dan damai di medsos agar negeri kita menjadi sejuk dan tentram," ujar Septiaji dalam keterangannya, Selasa (15/1).
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Kenapa kesenjangan terjadi di masyarakat? Kesenjangan dalam masyarakat bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan.
-
Bagaimana konflik vertikal di masyarakat bisa terjadi? Konflik vertikal di masyarakat mencerminkan dinamika kekuasaan dan ketidaksetaraan yang melekat dalam struktur sosial.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Mengapa perbedaan budaya bisa sebabkan konflik? Perbedaan Budaya:Budaya adalah cara hidup suatu kelompok. Budaya suatu kelompok berbeda dengan budaya kelompok lain. Perbedaan budaya antar kelompok terkadang menimbulkan ketegangan dan konflik. Perbedaan agama terkadang menyebabkan perang dan penganiayaan dalam sejarah. India dipartisi atas nama perbedaan agama.
Agar medsos terbebas dari ujaran kebencian dan hoaks, Septiaji meminta kepada masyarakat untuk duduk bersama menyepakati bahwa dalam konteks pertarungan demokrasi itu orang dipersilakan untuk berdebat, berargumen, berkompetisi.
"Jadi di tahun 2019 ini seharusnya menjadi titik tolak kita bersama untuk dapat bersama-sama melanjutkan hidup kita di Bumi Pertiwi tanpa menggunakan kebencian, kebohongan, hasut, fitnah di medsos," katanya.
Dia juga meminta kepada masyarakat untuk bisa menahan diri agar tidak mudah terprovokasi terhadap hasutan baik di medsos ataupun dunia nyata. Masyarakat ketika menerima informasi ataupun hendak menulis dan menyebarkan ulang harus melakukan kroscek.
Apalagi, menurutnya, masyarakat Indonesia memiliki keberagaman. Dan ketika melihat konteks politik, maka sejatinya politik yang ada di Indonesia mewakili keberagaman tersebut.
"Masyarakat dipersilakan untuk mendukung calon. Tetapi tidak boleh menggunakan hoaks dan ujaran kebencian apalagi menyebarkannya melalui medsos," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaKonten negatif berupa berita bohong dan intoleransi dapat merusak keutuhan bangsa.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca Selengkapnya