Setumpuk PR Nadiem Makarim Setelah Menjabat Mendikbud-Riset
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Rabu (28/4). Jokowi menaruh kepercayaan kepada Nadiem untuk mengepalai kementerian yang cukup gemuk tersebut.
Dengan tanggung jawab bertambah, Nadiem disebut semakin memiliki pekerjaan rumah yang seabrek. Baik di dunia pendidikan maupun riset dan teknologi.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjadjaran (Unpad), Yogi Suprayogi menyebut bahwa segudang persoalan menunggu untuk segera diselesaikan oleh mantan Bos Gojek Indonesia itu. Untuk itu sejumlah terobosan dari Nadiem amat dinanti guna memecahkan sejumlah persoalan tersebut.
-
Siapa yang menyebutkan pendidikan sebagai beban? 'Secara ideologis, pendidikan tidak dilihat sebagai tanggung jawab negara, tetapi sebagai beban. Sejak 2016 ada kebohongan, karena ternyata anggaran pendidikan 20% sebagian untuk anggaran dana desa,' ujarnya.
-
Siapa saja yang bekerja di bidang pendidikan? Berikut kumpulan nama-nama pekerjaan di bidang pendidikan dan pekerja lainnya dalam Bahasa Inggris beserta artinya.
-
Siapa yang menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi? Milenial sering dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang tinggi, namun penting bagi mereka untuk mengatur waktu dengan bijaksana antara pekerjaan dan keluarga.
-
Dimana tempat praktik Haji Naim? Tak kurang dari ratusan pasien datang dari berbagai daerah, khususnya wilayah Jabodetabek.
-
Apa yang dilakukan Mohammad Nasih sebelum jadi Rektor? Karier Sebelum menjabat sebagai Rektor Unair, Nasih pernah menduduki sejumlah posisi penting di kampus setempat. Mulai dari Direktur Keuangan Unair (2007-2010), Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam (2011-2015). Saat jadi pucuk pimpinan Program Doktor Ekonomi Islam, ia juga dipercaya sebagai Wakil Rektor II Unair (2010-2015).
-
Siapa yang berjasa di bidang pendidikan? Memperingati Hari Pendidikan Nasional merupakan upaya kita untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang berjasa di bidang pendidikan.
"PR-nya cukup banyak ya, terutama di pendidikan, riset juga. Ini pendidikan kita belum merata, satu dari sisi guru, yang kedua dari kompetensi, daya saing kita masih lemah. Nah ini harus ditingkatkan oleh Pak Nadiem," ujar Yogi saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (28/4).
Belum lagi di era perdagangan bebas ini, menurut Yogi sumber daya manusia (SDM) Indonesia dituntut juga untuk bisa memiliki daya saing. Di sinilah peran kementerian baru yang dipimpin Nadiem berperan untuk mencetak SDM-SDM unggul.
"Dengan perdagangan bebas inikan orang yang dari luar negeri bisa bekerja di Indonesia. Bagaimana dengan orang Indonesia apakah menonton ataukah sama juga bekerja di luar negeri. Kita baru sedikit nih," ujarnya.
Nadiem, kata Yogi harus mengembangkan pendidikan berbasis daya saing. Yogi sendiri mengaku cukup puas dengan kinerja pria kelahiran 4 Juli 1984 itu. Pasalnya selama ini kiprah Nadiem dalam dunia pendidikan terbaca mempunyai semangat untuk meningkatkan kompetensi anak.
"Nah programnya Pak Nadiem itu ke arah sana. Saya di perguruan tinggi sekarang terasa sekali anak-anak itu diharuskan untuk magang, cuman menang akan banyak tantangan," papar dia.
Tantangan itu muncul terkadang dari dalam dunia pendidikan itu sendiri. Menurut Yogi mereka yang terbiasa dengan pendidikan konvensional dituntut untuk beradaptasi dengan pelbagai terobosan yang ditelurkan Nadiem.
"Misalnya kuliah dulu hanya beberapa SKS sekarang jadi cuman berapa SKS karena ada program magang. Nah itu memang Pak Nadiem harus bekerja keras untuk mensosialisasikan ini ke masyarakat, nah apalagi ditambah Ristek," ujar Yogi.
Dalam dunia riset dan teknologi, Yogi melihat Indonesia begitu ketinggalan. Ia bilang bahwa peringkat soal Sains di negeri ini berada di urutan ke-71 dari 76 negara.
"Nah ini tugas-tugas Pak Nadiem untuk meningkatkan kompetensi-kompetensi pendidikan. Bukan hanya daerah perkotaan, tapi desa juga ini tugas beliau ya," pungkasnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengaku selalu kena getahnya dalam polemik zonasi Penerimaan Peserta Didik
Baca SelengkapnyaAwak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.
Baca SelengkapnyaProfil lengkap Nadiem Makarim, dari pendiri Gojek hingga menjadi Menteri Pendidikan yang disentil Wapres Gibran soal kebijakannya.
Baca SelengkapnyaJK bahkan membandingkan kepemimpinan Nadiem dengan dengan para tokoh-tokoh pendidikan terdahulu.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim resmi menyerahkan jabatan kepada tiga menteri
Baca SelengkapnyaNadiem sendiri tidak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Presiden RI kritik kinerja Mendikbudristek Nadiem Makarim selama menjabat.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Meledak-Ledak Marahi Kinerja Mendikbudristek, Nadiem Makarim Tertunduk
Baca SelengkapnyaNama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim muncul dalam bursa Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) mengkritik Mendikbudristek Nadiem Makarim yang tidak memiliki pengalaman di dunia pendidikan.
Baca Selengkapnya