Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setya Novanto yakin tidak ada unsur politis di balik grasi Antasari

Setya Novanto yakin tidak ada unsur politis di balik grasi Antasari Setya Novanto diperiksa KPK. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Partai Demokrat menduga tudingan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar soal keterlibatan Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus pembunuhan Bos Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkanaen, bermuatan politis. Demokrat menilai tudingan itu merupakan timbal balik atas grasi dari Presiden Joko Widodo.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto, mengatakan Jokowi telah mengevaluasi pemberian grasi tersebut. Setnov meyakini tidak ada unsur politik di balik pemberian grasi Antasari oleh Presiden Jokowi.

"Saya rasa apa yang diberikan Presiden Jokowi sudah melalui evaluasi dan tidak ada muatan politis. Dan saya yakin Presiden selalu melakukan hal-hal melalui evaluasi secara detail. Jadi tidak ada politik-politik," kata Setnov di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/2).

Terkait usulan NasDem soal tim pencari fakta (TPF) untuk mengungkap kasus yang dihadapi, Setnov memilih menyerahkannya kepada Kejaksaan Agung.

"Itu kita serahkan kepada Kejagung. Semuanya kita percayakan sebaik-baiknya," pungkasnya.

Partai Demokrat geram dengan tudingan Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar yang menyebut ada peran Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembunuhan bos Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Wakil Ketua Fraksi Demokrat Benny K Harman menduga tudingan Antasari itu merupakan balasan dari pemberian grasi oleh Presiden Joko Widodo.

"Lalu dia dikasih grasi, jangan sampai diberi grasi dengan imbalan Antasari harus menebar fitnah keji tentang SBY," kata Benny di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2).

Benny melihat, Antasari hanya alat dari kekuasan untuk menebar fitnah dan menjelek-jelekan SBY. Sebab, grasi dari Jokowi itu membuat Antasari bisa menghirup udara bebas setelah menjalani masa tahanan selama 8 tahun.

Partai yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah pun merespon tudingan Demokrat. Partai NasDem mengusulkan agar dibentuk tim pencari fakta (TPF) untuk mengungkap kasus yang dihadapi mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Antasari mengaku kasusnya dikriminalisasi oleh Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

"Persoalan yang dihadapi Pak Antasari apakah fakta atau konspirasi, perlu dibuktikan melalui jalur hukum atau TPF, agar tidak menjadi warisan sejarah hitam," kata Johny G Plate pada diskusi 'Dialektika: Polemik Antasari-SBY' di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Menurut Johny G Plate, jika dibentuk TPF maka dapat diungkap fakta-fakta sebenarnya sehingga menjadi lebih jelas. Johny menilai, jika Antasari merasa tidak melakukan tindakan yang membuatnya di penjara dan sekarang melaporkan ke Bareskrim Polri, sebaiknya Polri menindaklanjutinya agar tidak menjadi fitnah.

"Polri belum menyampaikan apa dakwaannya dan publik belum tahu. Mari kita tunggu kerja Polri agar tidak menjadi fitnah," katanya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Jawab Tantangan Aktivis 98 Minta KPK Periksa Hartanya dan Keluarga: Boleh Saja
Jokowi Jawab Tantangan Aktivis 98 Minta KPK Periksa Hartanya dan Keluarga: Boleh Saja

Jokowi mengaku tidak masalah jika harus dilaporkan ke KPK.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif
Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif

Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.

Baca Selengkapnya
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana

JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bantahan Jokowi Soal Tudingan Cawe-Cawe Munaslub Golkar
VIDEO: Bantahan Jokowi Soal Tudingan Cawe-Cawe Munaslub Golkar

Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.

Baca Selengkapnya
Akhiri Masa Kampanye, Ganjar Ucapkan Terima Kasih ke Presiden Jokowi
Akhiri Masa Kampanye, Ganjar Ucapkan Terima Kasih ke Presiden Jokowi

Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengakhiri masa kampanye di Solo dan Semarang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Meledak Emosi Jokowi Ancam Pecat Pj Kepala Daerah
VIDEO: Meledak Emosi Jokowi Ancam Pecat Pj Kepala Daerah "Miring di Pemilu Saya Ganti!"

Jokowi mengingatkan bahwa tiap gerak-gerik pejabat selalu dipantau publik

Baca Selengkapnya
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran

Bukan hanya presiden, para menteri kabinet Jokowi juga bisa kampanye dan mendukung paslon.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Moeldoko Keras Bela Jokowi Buntut Jusuf Kalla Kritik Pedas Netralitas Presiden di Pilpres
VIDEO: Moeldoko Keras Bela Jokowi Buntut Jusuf Kalla Kritik Pedas Netralitas Presiden di Pilpres

Moeldoko meminta masalah netralitas tak sekedar dilihat kacamata subjektivitas.

Baca Selengkapnya
Jokowi Makan Bersama Prabowo, Sekjen PDIP: Ganjar Berpihak Rakyat
Jokowi Makan Bersama Prabowo, Sekjen PDIP: Ganjar Berpihak Rakyat

Jokowi Makan Bersama Prabowo, Sekjen PDIP: Ganjar Berpihak Rakyat, Bukan Oligarki

Baca Selengkapnya
Istana: Presiden Jokowi Tidak Menghalangi Seseorang untuk Menjadi Cawapres
Istana: Presiden Jokowi Tidak Menghalangi Seseorang untuk Menjadi Cawapres

Pratikno mengakui ada pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh di Istana.

Baca Selengkapnya
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi

Menurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Menteri Jokowi Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar: Asal Jangan Pakai Fasilitas Negara
Sejumlah Menteri Jokowi Dukung Prabowo-Gibran, Ganjar: Asal Jangan Pakai Fasilitas Negara

Ganjar mengaku tidak terlalu mempermasalahkan sikap menteri Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya