Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Shamsi Ali: Kalau Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Siapa yang Dianggap Moderat?

Shamsi Ali: Kalau Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Siapa yang Dianggap Moderat?

Merdeka.com - Imam di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali heran Din Syamsudin dicap radikal oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut dia, Din sama sekali tidak seperti yang dituduhkan. Dia memandang Din selama ini sebagai tokoh moderat yang telah dikenal luas.

"Dalam beberapa hari terakhir ini saya kembali terheran-heran oleh cara pandang sebagian putra-putrì bangsa. Apalagi saya dengar mereka ini berlatar belakang akademis yang cukup baik. Yang Mengherankan saya, atau tepatnya menggelikan saya adalah tuduhan radikal kepada Prof. Din Syamsuddin, tokoh nasional dan internasional, mantan Ketua Umum Muhammadiyah dua periode, Presiden Kehormatan World Religions for Peace, dan seabrek lagi amanah, termasuk mantan Utusan Khusus Presiden RI untuk Perdamaian dan hubungan antar agama dan peradaban," beber Ali dalam akun media sosial pribadinya yang telah dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (14/2).

Menurut Ali, siapa pun yang mengenal Din secara dekat pasti berpandangan sama. Apalagi, kata Ali, Din merupakan tokoh yang dipercaya oleh tokoh-tokoh agama dunia untuk memimpin berbagai forum internasional untuk perdamaian dan hubungan antar agama.

"Saya pribadi sangat kenal dan dekat dengan beliau. Dan karenanya saya semakin tidak paham apa makna radikalisme atau sebaliknya toleransi di mata mereka?," tanya dia.

Tudingan radikal terhadap Din membuat pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan itu bertanya-tanya. Jika Din saja dicap radikal, lantas tokoh moderat seperti apa yang sebenarnya.

"Menjadikan saya bertanya-tanya, kalau orang seperti Pak Din itu dianggap radikal, lalu siapa yang anda anggap moderat?," tanya Ali.

Dia khawatir bila tuduhan kepada Din itu hanya lantaran kepentingan, bukan murni dari nalar sekelompok orang yang mengaku terdidik.

"Saya khawatir justru logika sebagian orang semakin erosi akibat gempa kepentingan yang tiada terbendung yang pada akhirnya kerugian itu ada pada Umat dan bangsa ini sendiri," tegasnya.

"I would like to say: C’mon man!," sambung dia.

Sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) melaporkan Din Syamsudin kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Din dilaporkan atas posisinya sebagai ASN di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam laporan itu pelapor menuding Din melakukan pelanggaran kode etik dan perilaku dengan tuduhan radikalisme.

Reporter: Yopi Makdori

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya
Profil Syafiq Riza Basalamah, Ustaz yang Ditolak GP Ansor di Surabaya

PAC GP Ansor dan Banser Gunung Anyar menolak Ustaz Riza Syafiq Hasan Basalamah karena diduga terindikasi berasal dari HTI.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Cak Imin Tepis Label Anies Sosok Pemimpin Radikal
Begini Cara Cak Imin Tepis Label Anies Sosok Pemimpin Radikal

Cak Imin mengakui kerap melakukan safari politik ke pondok pesantren di berbagai daerah dan menemui para kiai-kiai mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UIN Walisongo: Ulama Moderat Lebih Luwes Menyikapi Perbedaan
Guru Besar UIN Walisongo: Ulama Moderat Lebih Luwes Menyikapi Perbedaan

Masyarakat juga diimbau agar tidak terlalu cepat menilai kapasitas seseorang atau kelompok tanpa mengetahui latar belakangnya.

Baca Selengkapnya
Din Syamsuddin: Saya Haqqul Yakin Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin
Din Syamsuddin: Saya Haqqul Yakin Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin

Din menyatakan keyakinannya bahwa warga Muhammadiyah dukung Anies-Cak Imin depan Ketua Umum PKS.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Jenderal Polisi Eks Wakapolri: Saya Tidak Mau Terlibat Politik Praktis
Pensiunan Jenderal Polisi Eks Wakapolri: Saya Tidak Mau Terlibat Politik Praktis

Din menjelaskan dimasukannya nama itu, berdasarkan pertemuan dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla.

Baca Selengkapnya
Din Syamsuddin Tolak Masuk Tim Pemenangan Tapi Tetap Dukung Anies-Cak Imin, Begini Alasannya
Din Syamsuddin Tolak Masuk Tim Pemenangan Tapi Tetap Dukung Anies-Cak Imin, Begini Alasannya

""Kepada saya, tidak perlu didapuk (tim Pemenangan)."

Baca Selengkapnya
Din Syamsuddin Temui Cak Imin, Bahas Tim Pemenangan?
Din Syamsuddin Temui Cak Imin, Bahas Tim Pemenangan?

Din Syamsuddin temui Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut Soal Guyon Pilih Amin Bidah: Artinya Itu Kreatif, Harusnya Senang Dong
Menag Yaqut Soal Guyon Pilih Amin Bidah: Artinya Itu Kreatif, Harusnya Senang Dong

Yaqut mengatakan, pernyataannya tersebut seharusnya membuat senang kandidat yang di singgung bidah.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya
Din Syamsuddin Beri Sejumlah Catatan Khusus Ormas Dapat Izin Tambang dari Jokowi
Din Syamsuddin Beri Sejumlah Catatan Khusus Ormas Dapat Izin Tambang dari Jokowi

Din Syamsuddin memberikan catatan khusus terkait kebijakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk organisasi masyarakat (ormas) keagamaan dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Din Syamsudin di Aksi Bela Palestina: Aspirasi Politik Pasangan Capres dan Cawapres Disimpan Dulu
Din Syamsudin di Aksi Bela Palestina: Aspirasi Politik Pasangan Capres dan Cawapres Disimpan Dulu

Din Syamsudin mengimbau hal itu menyusul massa aksi yang nampak memberikan perlakuan berbeda kepada para tokoh yang hadir.

Baca Selengkapnya