Siap pasang badan, puluhan aktivis 'Save Risma' turun jalan
Merdeka.com - Dukungan untuk wali kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini terus mengalir. Puluhan pemuda menggelar aksi simpatik di depan Gedung DPRD Surabaya, Jalan Yos Sudarso, Kamis (20/2). Mereka meminta agar Risma tidak mundur dari jabatannya.
Tak hanya sekadar memberi dukungan moral terhadap alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu, puluhan pemuda dari beberapa elemen massa ini juga mengaku siap pasang badan untuk membela Risma.
Puluhan anak muda yang mengenakan ikat kepala bertuliskan: Save Risma itu, berasal dari Gerakan Inspirasi Arek Suroboyo (Giras) dan Partai Sosial Media (Sosmed). Dalam aksinya, mereka juga membawa spanduk besar bergambar Risma dan terdapat tulisan: Save Risma.
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Apa yang membuat orang merasa kecewa? 'Kekecewaan terbesar adalah saat orang yang kita cintai menjadi sumber kekecewaan itu sendiri.'
-
Siapa yang gagal lolos jadi Anggota DPR RI? Kris Dayanti, yang juga merupakan penyanyi kondang, gagal lolos menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur V.
Aksi simpatik dari aktivis muda ini, berencana menemui anggota DPRD Surabaya. Namun sayang, gedung dewan itu ternyata kosong. Tak satu pun anggota dewan yang bisa ditemui. Informasinya, para anggota dewan tengah melakukan kunjungan kerja (kunker).
Meski begitu, para demonstran ini tetap ingin menyuarakan aspirasinya. Karena gedung dewan kosong, mereka akhirnya bergeser ke balai kota di Jalan Wali Kota Mustajab dengan melakukan longmarch.
Salah satu korlap aksi, Putri Renata dalam orasinya mengatakan, apa-pun alasannya Risma harus tetap memimpin Kota Surabaya hingga tuntas. Sebab, sejak dipimpin wali kota asal Kediri itu, Kota Pahlawan mampu menyabet segudang prestasi.
"Apapun alasan, kami tidak peduli. Ibu Risma harus tetap menjadi wali kota kebanggaan warga Kota Surabaya. Sudah banyak prestasi yang ditorehkan selama kepemimpinannya. Warga Surabaya butuh sosok pemimpin seperti Bu Risma," teriak Renata.
Bagi para demonstran, Risma adalah sosok pemimpin yang memiliki kredibilitas dan komitmen tinggi terhadap pembangunan kota yang berbasis kepentingan rakyat kecil. "Untuk itu, Ibu Risma harus didukung oleh masyarakat Surabaya sampai akhir masa jabatan, bahkan kalau bisa memimpin lagi untuk lima tahun ke depan," teriak dia lagi.
Seperti diketahui, pasca-kabar mundurnya Risma sebagai wali kota semakin santer diperbincangkan, sejumlah dukungan untuknya terus mengalir. Kelompok pengusaha, mahasiswa, cendekiawan, akademisi dan warga luar pulau yang tinggal di Kota Pahlawan ini juga memberikan dukungannya secara tertulis.
Sayangnya, Risma masih enggan membeberkan isu yang mengatakan dirinya akan meninggalkan jabatannya yang hanya tinggal setahun, gara-gara tidak sepaham dengan Whisnu Sakti Buana, yang resmi menggantikan Bambang DH sebagai wakil wali kota (wawali).
Bambang mundur sebagai wawali karena maju sebagai calon gubernur pada Pilgub Jawa Timur 2013 lalu. Dan pada Januari 2014, Whisnu dilantik sebagai wawali oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPasukan polisi anti huru-hara membuat formasi pertahanan saat massa berusaha masuk dengan merusak pagar Gedung DPR
Baca SelengkapnyaRibuan massa turun ke jalanan dan berkumpul di depan gedung DPR RI di Senayan, Jakarta hari ini, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca Selengkapnya