Siapa jadi target di balik deretan penyerangan tokoh agama?
Merdeka.com - Penyerangan terhadap tokoh agama masif terjadi di Tanah Air. Pelakunya rata-rata orang gila. Sejumlah pihak mencurigai rentetan peristiwa ini merupakan skenario untuk menciptakan teror.
Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran Muradi menganalisa penyerangan sudah dipetakan. Pertama, katanya, umumnya ulama yang toleran menjadi incaran. Kedua untuk menciptakan situasi seolah-olah genting dan mencekam.
"Sehingga muncul persepsi untuk mendelegitimasi pemerintah. Pemerintah dianggap tak bisa melindungi dan sebagainya. Kepercayaan publik menurun," katanya kepada merdeka.com, Rabu (21/2) malam.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
Salah satu penyerangan yang terjadi terhadap KH Hakam Mubarok, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Pelakunya NT. Polisi mengatakan pelaku sakit jiwa. Tiap kali diperiksa NT berbicara tidak jelas. Mengaku bapaknya Klewar, rumahnya Lemahbang Kulon. Namun suka berubah lagi sebagai Paijo dan Gana Kriana.
Muradi juga mencurigai dengan pelakunya orang gila akan berdampak kepada polisi yang secara posisi berada di bawah presiden. Masyarakat, lanjutnya, bisa menilai polisi tidak obyektif dalam melakukan penyelidikan.
"Bisa muncul persepsi tak percaya dengan polisi (rekayasa). Dalam beberapa kejadian disebut pelaku orang gila. Bagian dari target (polisi)," tuturnya.
Untuk itu, Muradi menyarankan agar polisi menggandeng pihak luar untuk mengumumkan kondisi para pelaku penyerangan. "Polisi sebaiknya minta keterangan ahli untuk nyatakan gila. Bisa juga pakai psikiater," imbuhnya.
Muradi melihat muncul teror-teror ini berkaitan dengan tahun politik yang semakin dekat. Dia melihat kejadian ini justru berkaitan dengan Pemilu 2019 nanti.
"Bukan untuk 2018. Orang-orang diarahkan tak percaya pemerintah," tandasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta polisi bersikap tegas dalam menangani kasus penyerangan ulama. Dia berharap kasus serupa tidak terjadi kembali.
"Semuanya harus dijaga, jangan sampai ada kejadian-kejadian yang terus menerus seperti itu," ucapnya.
Jokowi juga menjelaskan, dirinya sudah menginstruksikan agar Polri mencari tahu motif penyerangan terhadap ulama. Apakah penyerangan itu murni tindakan kriminal atau sebaliknya. "(Sampai saat ini) Saya belum mendapatkan laporan secara detail (dari Polri) mengenai itu," ungkapnya.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (purn) Budi Gunawan mengaku sudah memprediksi maraknya penyerangan sejumlah tokoh agama di beberapa wilayah. Dia mengatakan di tahun politik 2018-2019 akan banyak kampanye hitam yang berkedok agama.
"Jadi kami di BIN dan seluruh jajaran sudah memprediksi yang mendeteksi dan memprediksi bahwa ditahun politik ini 2018-2019. Kita sudah membuat prediksi seperti itu bahwa akan marak kampanye hitam. Kampanye hitam wujudnya isu-isu PKI antara lain agama," kata Budi Gunawan di Kantor Wakil Presiden, Jl Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
Budi juga menjelaskan dengan maraknya kasus tersebut, masyarakat harus lebih waspada. Dia meminta masyarakat jangan mudah dipengaruhi.
"Jangan mudah terpancing, masyarakat juga jangan terprovokasi," pintanya.
Selain di Lamongan, penyerangan terhadap pemuka agama juga terjadi di beberapa tempat. Pada Kamis (1/2) lalu, Ketua Brigade Persatuan Islam Indonesia (Persis) Ustaz R Prawoto dianiaya Asep Maftuh. Prawoto akhirnya meninggal dunia dan dimakamkan di kawasan Burujul, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, pada malam harinya.
Penyerangan lain juga terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayah Santiong, Kampung Sentiong RT 04/01, Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Pengasuh Ponpes Al-Hidayah Santiong, KH Emon Umar Basyri diserang oleh orang tak dikenal.
Sementara di Tuban pada Selasa (13/2), pria berinisial MZ mengamuk dan merusak Masjid Baitur Rohim Tuban. Dia memecahkan kaca masjid lantaran kesal ditegur oleh petugas masjid. Gereja Santa Lidwina Sleman juga menjadi sasaran. Seorang romo bernama Edmund Karl Prier dan tiga jemaat mengalami luka-luka. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang tersangka dalam dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan itu.
Baca SelengkapnyaMerangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca Selengkapnya