Siapa otak pembunuhan sadis pada Holly Angela?
Merdeka.com - Kasus pembunuhan sadis Holly Angela Hayu Winanti (37) memasuki babak baru. Satu per satu bukti lainnya dibeberkan polisi.
Mulai dari menangkap dua orang AL dan S, yang diduga kuat ikut terlibat dalam kasus tersebut. Serta mengindikasikan kasus ini adalah pembunuhan terencana.
"Itu patut diduga (pembunuhan berencana), apakah mau bunuh, atau mau takut-takuti saja," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, kala itu.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang dibunuh AL? Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Mulanya, pembunuhan ini diduga penganiayaan yang dilakukan seorang pria selingkuhan pada teman wanitanya di kamar A9 lantai 9 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, pada 1 Oktober lalu. Namun karena melihat Holly tak berdaya, pria itu panik kemudian melompat dari balkon kamar tersebut dan terhempas ke sekitar taman di bagian lobi tower dalam keadaan tewas.
Saat itu, polisi kesulitan mengungkap identitas si pria, sebab tidak ada tanda pengenal yang ditemukan. Sampai sepekan kemudian, warga Lampung Utara mendatangi Polda Metro Jaya dan mengatakan mereka keluarga dari pria tanpa identitas yang berciri-ciri tubuh tambun, dan memiliki tato di pergelangan kaki kanannya.
Polisi lantas melakukan pemeriksaan dan mencocokkan beberapa hal sebelum akhirnya mempersilakan mereka membawa jenazah yang belakangan diketahui bernama El Riski Yudistira itu pulang ke kampung halaman untuk dimakamkan. Dari beberapa ujilab yang dilakukan ternyata hasil laboratorium tes darah yang ada di sepatu dan di tubuh El Riski Yudistira, identik dengan darah yang ada di tubuh Holly.
"Iya, hasilnya identik dengan darah di sepatu dan badan El Riski," kata Kasub Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswin.
Meski sudah mengetahui identitas El Riski, polisi belum juga apakah dia otak pembunuhan Holly dan apa motifnya pembunuhan wanita yang diketahui istri siri dari pejabat BPK, Gatot Supiartono. Untuk menggali bukti baru, polisi lantas merencanakan pemanggilan pada Gatot yang saat kejadian tengah berada di luar negeri untuk kepentingan dinas.
"El Riski memang berada di kamar Holly dan melompat dari sana. Kami masih lakukan penyelidikan terkait motifnya. Karena dari kerabat Holly tidak ada yang mengenal El Riski begitu juga sebaliknya" tambahnya.
Belum lagi pemanggilan itu terlaksana, selang beberapa hari sebelumnya polisi kembali menangkap dua orang berinisial AL dan S. Dua orang ini diduga membantu El Riski dalam pembunuhan itu.
"Keterkaitannya sedang didalami. Diduga kuat mereka ada di TKP. Kehadiran mereka di apartemen tersebut tentu ada tujuan dan peran. Peran ini yang didalami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, kemarin.
Dua orang ini juga tertangkap kamera CCTV di apartemen tersebut. Tapi polisi masih mencari tahu keberadaan dua orang itu, apakah bersama korban dan El Riski di dalam kamar, atau berada di ruangan lainnya.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka, S memang terekam CCTV, tapi masih didalami apakah ikut ke kamar atau tidak. Kalau AL di bawah, liat-liat lokasi," katanya.
Dugaan kasus ini pembunuhan berencana semakin kentara sebab kabarnya dua orang itu memang lebih dulu mengintai kegiatan Holly selama beberapa hari sebelum pembunuhan terjadi. Selain AL dan S, polisi masih memburu satu pelaku lagi. Tapi siapa yang memerintahkan mereka mengawasi gerak-gerik Holly masih ditelusuri.
"Mereka ini berkomplot bersama, 4 orang untuk menghabisi Holly. Untuk melakukan aksinya tersebut mereka menyewa sebuah kamar di Kalibata City lantai 6. Mereka menyewa bulan Agustus sampai 6 bulan ke depan. Namun, tidak setiap hari mereka di sana karena itu menjadi posko dalam menjalankan rencana mereka dalam waktu dekat," tambah Rikwanto.
Satu orang DPO ini dikabarkan ada bersama El Riski saat pembunuhan terjadi. Saat mendengar pintu digedor, kabarnya DPO itu sempat kabur ke kamar yang berada di lantai bawah dengan cara melewati balkon dibantu seutas kain. Saat cara itu akan diikuti El Riski, tampaknya dia terpeleset kemudian jatuh dan tewas.
"Satu pelaku berhasil turun ke lantai 8 dengan menggunakan handuk. Satu pelaku berusaha turun terpeleset dan terjatuh ke bawah dan meninggal dunia. Yang jatuh itu si ER (El Riski)," papar Rikwanto.
"Dia masuk ke lantai 8 di sana yang bersangkutan memecahkan kaca mencongkel pintu dan melarikan diri," tandasnya.
Dengan berbagai pengembangan baru dalam kasus ini, akankah misteri pembunuhan kasus Holly segera terungkap. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabes Polri turut angkat bicara terkait polemik dari kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky setelah Andi dan Dani dihapus dari daftar buronan Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMotif masih sulit diungkap polisi kendati telah menangkap pelaku berinisial AH (26).
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan AF saksi terakhir pembunuhan dengan luka di bagian leher korban.
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini masih menyelidiki kasus penculikan disertai pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada unsur pembunuhan berencana pada kasus pencabulan dan pembunuhan seorang bocah perempuan terbungkus karung di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKompolnas akan turun tangan mengonfirmasi Polda Jawa Barat terkait alasan menghapus dua buronan kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan ekshumasi kuburan untuk mengeluarkan jasad korban untuk diautopsi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, pelaku pembunuhan mahasiswa Ubaya belum disidang.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca Selengkapnya