Siapa politikus lain menyusul Sutan Bhatoegana?

Merdeka.com - Para politikus mantan anggota Komisi VII DPR periode 2009-2014 kini harap-harap cemas. Satu per satu dari mereka tengah menjadi bidikan KPK dalam kasus suap dan gratifikasi dalam penetapan APBNP antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Komisi VII DPR. Sang mantan ketua komisi energi itu, Sutan Bhatoegana kemarin sudah dijebloskan ke penjara.

Sutan menjadi politikus pertama dalam kasus ini yang harus merasakan dinginnya penjara. Kemarin, Senin (3/2), setelah diperiksa selama 9 jam lebih, politikus Partai Demokrat yang terkenal dengan ungkapan 'ngeri-ngeri sedap' itu dikirim ke Rutan Salemba.

Sutan menyandang status tersangka sejak 14 Mei 2014. Bolak-balik diperiksa bahkan rumah mewahnya di Bogor sempat digeledah penyidik KPK, Sutan dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Keterlibatan Sutan terang benderang terungkap dalam amar putusan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini pada 29 April 2014. Majelis hakim menyatakan Sutan terbukti menerima uang USD 200 ribu dari Rudi. Uang tersebut merupakan bagian suap Rudi, diberikan pemilik Kernel Oil, Widodo Ratanachaitong sebesar USD 300 ribu.

Mantan Kepala Biro Keuangan Kementerian ESDM, Didi Dwi Sutrisnohadi, menyebut pernah memberikan upeti sebesar USD 140 ribu buat pimpinan, anggota, dan sekretariat Komisi VII DPR. Uang itu diserahkan Didi melalui staf khusus Sutan, Irianto Muchyi, dan mantan Anggota Komisi VII fraksi Partai Demokrat lainnya, Tri Yulianto.

Menurut Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, pengembangan perkara ini akan dilanjutkan dengan mencari keterlibatan pihak lain.

"Kemungkinan itu terbuka. Kasus ini masih terus dikembangkan oleh KPK, tentu ada hal-hal yang akan bisa berkembang dari keterangan baik yang disampaikan tersangka maupun saksi yang lain," kata Johan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Senin (2/1).

Menurut Johan, bukti-bukti mengarah kepada pengungkapan keterlibatan politikus lain di Komisi VII dalam dugaan korupsi terkait dengan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan tahun 2013 dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bahkan menurut dia, semua petunjuk itu meluncur dari lisan Sutan saat menjalani pemeriksaan.

"Kami mendengar dari pemeriksaan Pak SB memberikan informasi-informasi penting dalam pengembangan perkara," ujar Johan. (mdk/bal)