Siapa sebenarnya Dwi Hartanto, ilmuwan Indonesia yang ketahuan bohong?
Merdeka.com - Sosok Dwi Hartanto tengah jadi sorotan. Beberapa waktu lalu namanya muncul di sejumlah media massa, ilmuwan muda Indonesia ahli dirgantara dan roket. Dwi yang mengaku kandidat profesor di Technische Universitet (TU) Delft, Belanda ini juga mengaku tengah diminta untuk mengembangkan pesawat jet tempur generasi keenam yang super canggih.
Namun ternyata semua itu bohong belaka. Apa yang disampaikan Dwi Hartanto lewat media massa dan akun media sosial miliknya rupanya tak seluruhnya benar. Banyak informasi bohong. Dwi pun mengaku melebih-lebihkan beberapa hal, terutama soal roket dan prestasinya di bidang kedirgantaraan.
Siapa sebenarnya Dwi Hartanto?
-
Siapa yang dituduh bodoh dalam hoaks tersebut? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; 'Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina.'
-
Siapa yang membocorkan data orang Indonesia? Dalam tangkapan layarnya, akun X bernama @Fusion Intelligence Center @S memberitahukan bahwa data pribadi masyarakat Indonesia telah dibocorkan oleh sebuah channel Telegram di China.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Siapa ilmuwan yang menyatakan klaim alien itu omong kosong? Rafael Bojalil-Parra, direktur penguatan penelitian di Metropolitan Autonomous University di Kota Meksiko, menyebut klaim tersebut sebagai 'total omong kosong' dan mencerminkan suasana anti-ilmiah yang tengah melanda negara mereka.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
Dia adalah pria kelahiran 13 Maret 1982. Usianya kini 35 tahun, bukan 28 tahun seperti pengakuannya dalam sebuah wawancara.
Dwi lulus S1 dari Teknik Industri di Institut Sains dan Teknologi Akademi Perindustrian (Akprind) Yogyakarta tanggal 15 November 2005. Bukan lulusan Institut Teknologi Tokyo.
Dwi menyelesaikan S2 di Fakultas Electrical Engineering, Mathematics and Computer Science di Technische Universitet (TU) Delft tahun 2009.
Dia meneruskan S3 di bidang Intelligent System Technische Universitet (TU) Delft. Saat ini statusnya adalah kandidat Doktoral, bukan calon profesor.
Atas gelar PhD yang sering disebutkannya, kini Dwi tengah menghadapi serangkaian sidang di kampusnya.
Dia juga mengaku mendapat beasiswa S2 dari pemerintah Belanda di Technische Universitet (TU) Delft. Namun lagi-lagi itu bohong.
"Tidak benar kuliah S2 saya dibiayai pemerintah Belanda. Kuliah S2 saya di TY Delft dibiayai oleh beasiswa yang dikeluarkan Depkominfo, Republik Indonesia," kata Dwi Hartanto dalam surat permintaan maafnya yang dimuat di halaman resmi PPI Delft, Jumat (7/10).
Dwi pun mengakui dia bukanlah ahli dalam bidang kedirgantaraan dan roket seperti yang sering digembor-gemborkan selama ini.
Roket yang diakuinya sebagai proyek dari lembaga antariksa Belanda, nyatanya proyek roket amatir mahasiswa sebagai ekstrakulikuler di kampusnya.
Dia juga tak pernah membuat proyek roket dan satelit untuk lembaga antariksa Jepang, Eropa dan Airbus Defence.
Begitu juga dengan klaimnya menjadi otak pengembangan pesawat tempur generasi keenam. Semuanya tidak benar. Foto saat Dwi menang lomba bergengsi soal antariksa juga ternyata hanya foto editan yang ditambah cerita karangannya.
Baca di sini: Deretan kebohongan Dwi Hartanto
Dwi mengaku bersalah menyampaikan informasi yang tidak benar. Dia berjanji tak akan melakukan perbuatan serupa.
"Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah dirugikan atas tersebarnya informasi yang tidak benar terkait dengan pribadi, prestasi dan kompetensi saya," sesal Dwi.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dito kemudian membantah mengenal Irwan Hermawan. Dito juga membantah mendapat bingkisan uang Rp27 miliar
Baca SelengkapnyaUnggahan berdurasi 4 menit 33 detik itu sudah memperoleh 141.000 tayangan dan 3.200 komentar.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi persidangan kasus korupsi BTS Kominfo pada (11/10).
Baca SelengkapnyaHashim Djojohadikusumo sebelumnya dilaporkan ke polisi setelah menyebut deklarasi Golkar mendukung Prabowo Subianto atas seizin Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenpora Dito Ariotedjo dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi BTS Kominfo dengan terdakwa Johnny G Plate.
Baca SelengkapnyaHasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Dito saat menjadi saksi kasus dugaan korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (11/10).
Baca SelengkapnyaBeredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaDito mengaku siap bila karena kasus tersebut akan menyebabkan dirinya keluar dari Kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaUjang ditangkap masih mengenakan seragam lengkap. Dan dia menjadi TNI gadungan demi menipu wanita idaman.
Baca SelengkapnyaKabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada secara tegas menegur Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.
Baca Selengkapnya