Siasat Budi Waseso melawan narkoba, dari penjara khusus hingga libatkan TNI
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso berkali-kali menegaskan menyatakan perang terhadap bandar narkoba dan obat terlarang. Budi Waseso bahkan mengusulkan penjara khusus narapidana narkoba di pulau terpencil yang akan dijaga buaya.
Tak cuma menyiapkan penjara khusus, BNN bahkan akan membeli 2.200 senjata api untuk menembak para bandar narkoba. Tahap pertama dibeli 1.800 pucuk pistol. Sedangkan 400 pucuk untuk senjata laras panjang.
Tidak hanya pistol dan senjata laras panjang, BNN juga bakal dilengkapi dengan jenis senjata lainnya, seperti senjata serbu. Senjata canggih yang akan digunakan didatangkan langsung dari Amerika Serikat.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
Kelebihan senjata tersebut yakni memiliki ketepatan bidik hingga 1,6 km, namun untuk daya jelajahnya sampai 2,8 km. Senjata itu diberikan khusus kepada petugas BNN, karena yang akan dihadapi adalah bandar besar yang juga memiliki senjata canggih.
Sehingga, petugas yang tengah memburu bandar narkoba tidak perlu mendekat, tetapi cukup dari jarak jauh saja. Selain itu, senjata tersebut juga kalibernya berbeda dengan senjata yang dimiliki oleh TNI atau Polri.
"Kita juga akan datangkan senjata serbu dan senjata sniper untuk berikutnya. Nanti tergantung pembiayaan negara. Semua itu untuk kepentingan negara ya, bukan untuk kepentingan BNN," kata Budi Waseso, saat bertemu dengan pemred media massa di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/10/2016).
Teranyar, jenderal bintang bintang tiga ini melibatkan anggota TNI sebagai siasatnya memberantas narkoba. Pada tahap pertama ini ada dua perwira menengah TNI menjadi pejabat BNN.
Keduanya yakni Letkol CPM Ivan Eka Satya dan Letkol Laut CPM Agus Musrichin, yang menjabat sebagai Kepala BNN Kota Cimahi dan Kota Malang, menggantikan Kepala BNNK sebelumnya yang sudah memasuki masa pensiun. Pelantikan keduanya bahkan dilakukan langsung oleh Budi Waseso.
Pelibatan dua anggota TNI ini merupakan mencatat sejarah sejak BNN berdiri pada 2002 lalu. Budi mengatakan, pelibatan TNI merupakan bentuk keseriusan BNN dalam membasmi narkotika di tanah air.
"Ini sebuah sejarah baru. BNN resmi melibatkan unsur TNI dalam penugasan di dua wilayah Kota," kata Budi Waseso di gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (29/8).
Dengan adanya unsur TNI yang masuk ke dalam jajaran BNN, Budi berharap akan mampu memaksimalkan fungsi dan kinerja dari BNN serta tidak menutup kemungkinan juga akan mengambil beberapa lagi anggota TNI yang memiliki integritas dan kapabilitas untuk ditempatkan di provinsi dan pusat. Bahkan menurutnya suatu saat bisa jadi BNN akan dipimpin dari unsur TNI.
"Ini sebuah sejarah baru. BNN resmi melibatkan unsur TNI dalam penugasan di dua wilayah kota. Ini bentuk dari keseriusan kami dan perintah langsung bapak Presiden yang mengatakan perang terhadap narkoba. Bisa saja nanti ada yang ditaruh di provinsi dan pusat. Atau bisa saja anggota TNI nanti yang memimpin BNN ke depannya. Bagi saya tidak masalah," ujar dia.
Budi Waseso mengakui masih belum ada payung hukum untuk merekrut TNI dalam struktur lembaga anti narkotika. Dia tetap melakukan merekrut dua perwira menengah TNI untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Nggak ada kendala, ya karena untuk bangsa dan negara jadi kita nggak usah ragu-ragu, nanti kalau ada protes dari HAM kita jawab, kan ada tanya ada jawab," tegasnya.
Dia menjelaskan, pihaknya melibatkan TNI karena menjalankan perintah Presiden Joko Widodo. Di mana negara dalam kondisi darurat narkoba.
Selain itu, Budi Waseso berencana akan melibatkan TNI Angkatan Laut dalam mencegah masuknya barang haram ke Indonesia.
"Narkoba kan di kota-kota, kita bersihkan dulu pusat peredarannya. Nanti setelah itu baru suplainya kita tangani, bertahap paling tidak next ke depannya kita libatkan TNI paling tidak AL," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaPola menangani terorisme dan narkotika hampir mirip dengan rehabilitasi dilakukan BNN dan deradikalisasi dilakukan Densus 88 Antiteror.
Baca SelengkapnyaBukan hanya bandar, namun kurir pun akan dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU)
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaLampung dikenal sebagai jalur perlintasan narkoba menuju berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPihaknya akan melakukan koordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait untuk menyusun bagaimana nanti materi untuk rehabilitasi tersebut.
Baca SelengkapnyaBersama jajaran Forkopimda, Bupati Ipuk telah menemui BNN belum lama ini.
Baca SelengkapnyaSudah beberapa kali ikut agenda pemusnahan narkoba, Aboe bertanya-tanya mengapa orang bisa ketagihan barang haram tersebut.
Baca SelengkapnyaTNI akan bekerjasama dengan instansi dan lembaga lainnya yang mempunyai kemampuan hingga kepentingan untuk hal tersebut.
Baca SelengkapnyaBNNK Banyuwangi juga akan berkerja sama dengan kepolisian untuk pencegahan dan penanganan kasus narkotika.
Baca SelengkapnyaLuqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca Selengkapnya