Sibukkan diri, Mary Jane berlatih bikin kotak kado dalam penjara
Merdeka.com - Mary Jane Veloso, warga Filipina menjadi terpidana mati kasus narkoba yang kini ditahan di Lapas Wirogunan, Yogyakarta, kini mengisi waktu. Dia mengikuti pelatihan kerajinan membikin kotak kado, Selasa (12/4).
Mary Jane mengikuti atas keinginan sendiri. Alasannya buat menambah keterampilan. Kalapas Wirogunan, Zaenal Arifin mengatakan, pelatihan diikuti Mary Jane digelar buat memberikan keterampilan, supaya saat keluar dari penjara mereka bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan.
"Kita beri kuota 30 orang untuk ikut, ternyata Mary Jane mau ikut, ya enggak apa-apa," kata Zaenal kepada merdeka.com, Selasa (12/4).
-
Bagaimana Mary Jane bisa bebas? Menyusul upaya diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia selama lebih dari satu dasawarsa, kami berhasil menunda pelaksanaan eksekusi matinya hingga tercapainya kesepakatan untuk membawanya pulang ke Filipina.
-
Kenapa Mary Jane dibebaskan? Menyusul upaya diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia selama lebih dari satu dasawarsa, kami berhasil menunda pelaksanaan eksekusi matinya hingga tercapainya kesepakatan untuk membawanya pulang ke Filipina.
-
Apa yang terjadi pada Mary Jane? Menyusul upaya diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia selama lebih dari satu dasawarsa, kami berhasil menunda pelaksanaan eksekusi matinya hingga tercapainya kesepakatan untuk membawanya pulang ke Filipina.
-
Dimana Mary Jane dipulangkan? Mary Jane Veloso, yang merupakan terpidana mati dalam kasus penyelundupan narkoba, akhirnya dipulangkan ke Filipina setelah menjalani hukuman selama 14 tahun di Indonesia.
-
Apa yang terjadi saat Mary Jane dipulangkan? Mary Jane Veloso, yang merupakan terpidana mati dalam kasus penyelundupan narkoba, akhirnya dipulangkan ke Filipina setelah menjalani hukuman selama 14 tahun di Indonesia.
-
Bagaimana Mary Jane di Yogya? Selama hampir 15 tahun menjalani masa tahanan di Yogyakarta, Mary Jane merasakan perlakuan baik dari petugas dan teman-teman sesama penghuni lapas, serta apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang berusaha memfasilitasi kepulangannya.
Zaenal mengatakan, dia tidak membedakan masa hukuman dijalani oleh napi yang ingin mengikuti pelatihan itu. Meski merupakan terpidana mati seperti Mary Jane, mereka tetap memperbolehkan.
"Kita kan tidak tahu nanti seperti apa, seperti kasus Mary Jane, ya enggak apa-apa kalau memang mau ikut. Toh juga bermanfaat buat dia," ujar Zaenal.
Dalam pelatihan tersebut itu dinilai hasil dari kerajinan kotak kado dikerjakan masing-masing peserta. Nantinya akan dipilih beberapa peserta terbaik, dan mendapatkan kesempatan memproduksi kerajinan itu dari dalam Lapas dan dijual.
"Kita sudah kerjasama dengan toko. Nanti hasil karya mereka yang bagus dijual di sana. Kalau laku, uangnya nanti untuk yang membuatnya," lanjut Zaenal.
Zaenal menilai kotak kado karya Mary Jane cukup bagus. Jika terpilih, maka Mary Jane bisa memproduksi kotak kado dari dalam Lapas dan dijual.
"Nanti akan diseleksi, kalau bagus hasil dari pelatihan tadi akan difasilitasi untuk menjual karyanya. Mary Jane tadi hasilnya lumayan bagus, tapi kita belum tahu hasil seleksinya, kan partner kerjasama kita yang menentukan," tutup Zaenal.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mary Jane Veloso menjadi warga binaan di Lapas Perempuan Yogyakarta sejak 2010 lalu.
Baca SelengkapnyaLukisan menggambarkan perjalanan Mary Jane dari awal sampai proses pemulangan ke Filipina.
Baca SelengkapnyaPara narapidana ini siap membuktikan dirinya telah berubah dan siap bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya
Baca SelengkapnyaMary Jane berstatus pidana mati karena kasus narkoba.
Baca SelengkapnyaMary Jane dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta sebelum dipulangkan ke Filipina.
Baca SelengkapnyaMary Jane diberangkatkan dari Lapas Pondok Bambu ke Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaEkspresi Mary Jane Veloso saat keluar dari Lapas Pondok Bambu menuju Bandara Soekarno Hatta untuk selanjutnya dipindah ke Filipina
Baca SelengkapnyaMary Jane akhirnya dipulangkan ke negara asalnya, Filipina, setelah mendekam selama hampir 15 tahun di penjara Indonesia karena kasus penyelundupan narkoba.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Jessica divonis 20 tahun penjara atas kasus racun kopi sianida yang menyebabkan kematian Mirna.
Baca SelengkapnyaMereka membuat tokoh kartun terkenal seperti Doraemon, Crayon Shin Chan, Hello Kitty hingga Dragon Ball dengan sangat detail dan penuh warna
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa ceritakan pengalamannya saat praktik dan bertemu Jessica Wongso di lapas.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita berinisial ES berupaya menyelundupkan 199 butir pil koplo ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kedungpane kelas I Semarang, Jateng, Selasa (14/11).
Baca Selengkapnya