Sidak 5 pasar di DIY, BPOM temukan makanan mengandung zat berbahaya
Merdeka.com - Sejumlah makanan yang mengandung bahan berbahaya ditemukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DIY saat melakukan pantauan makanan jelang hari Natal dan Tahun Baru 2017. Temuan makanan ini berasal dari lima pasar di DIY yaitu Pasar Beringharjo, Pasar Godean, Pasar Wates, Pasar Bantul dan Pasar Argosari.
Kepala Balai BPOM DIY, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengungkapkan, instansinya mengambil 44 sampel makanan dari lima pasar tersebut. Berdasarkan hasil laboratorium, 19 sampel yang diteliti mengandung bahan berbahaya.
"43,18 persen sampel makanan yang kita ambil positif mengandung pewarna merah berbahaya Rhodamin B. Selain itu, ada juga yang mengandung boraks dan methanyl yellow," ujar Gusti Ayu, Kamis (22/12).
-
Apa yang ditemukan BPOM di Semarang pada takjil? Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.
-
Bagaimana cara BPOM Semarang memeriksa takjil? Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
-
Bagaimana cara mendeteksi produk berbahaya? Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek daftar bahan dalam produk, yang juga bisa dilakukan oleh konsumen.
-
Kapan BPOM Semarang melakukan pemeriksaan takjil? Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Siapa aja yang pernah Kemendag selidiki terkait impor? Sementara negara yang pernah indonesia selidiki dan kenakan BMAD maupun BMP antara lain India, Republik Korea, China, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Kazhakstan, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Hongkong, Turki, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Taiwan, Bangladesh, dan Mesir.
Gusti Ayu mengatakan, makanan yang ditemukan mengandung Rhodamin B berasal dari lanting, slondok, kerupuk dan lempeng.
"Sebagian besar makanan yang mengandung berbahaya berasal dari luar Yogyakarta, seperti Purworejo, Magelang, Kebumen, Gombong, dan Kutoarjo di Jawa Tengah," jelas Gusti Ayu.
Gusti Ayu menambahkan, instansinya selain menemukan beberapa makanan yang mengandung bahan berbahaya juga menemukan beberapa produk yang tak layak dan kedaluarsa. Penemuan tersebut saat BPOM DIY melakukan pengawasan di sejumlah toko, supermarket, dan distributor pangan di wilayah DIY.
"Imbauan kami, masyarakat jika hendak membeli makanan atau oleh-oleh, jangan lupa cek kelayakannya, termasuk masa kedaluarsa makanan," jelasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pengecekan laboratorium itu, seluruh sampel makanan-minuman dalam kondisi layak konsumsi.
Baca SelengkapnyaYLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.
Baca SelengkapnyaAdapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peredaran enam produk skincare yang mengandung zat berbahaya seperti air raksa atau merkuri.
Baca SelengkapnyaPara pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.
Baca SelengkapnyaSelanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaProduk kosmetik impor ilegal berhasil diamankan dari berbagai wilayah di antaranya Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Papua.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM Taruna Ikrar, menyebut produk kosmetik impor ilegal tersebut sebagian besar produk berasal dari China, Filipina, Thailand dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaIrma pun meminta BPOM bekerjasama dengan Badan Karantina untuk menyelidiki peredaran anggur muscat.
Baca SelengkapnyaRata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.
Baca SelengkapnyaPengambilan sampel anggur shine muscat meliputi beberapa wilayah, yakni Jabodetabek, Bandung, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Makassar, dan Medan.
Baca Selengkapnya