Sidak parkiran, Kadishub Tangsel awalnya garang mendadak bungkam
Merdeka.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke operator parkir yang menjadi rekanannya, yakni PT Pan Satria Sakti, Selasa (9/2). Hal itu dilakukan lantaran banyaknya komplain atas tarif parkir yang diberlakukan di ruko Golden Road, di belakang ITC BSD Jalan Pahlawan Seribu, Serpong, Kota Tangsel. Sidak dipimpin Kepala Dishub Tangsel, Sukanta.
Meski awalnya terlihat garang kepada petugas parkir yang mengeluarkan tiket, tetapi akhirnya Sukanta bungkam karena dirinya merasa tak ada bukti kesalahan dalam sidak itu.
"Mana kantor kamu, eh luh enggak takut sama gue yah, gue gaplok luh, apa luh mau atasan luh gue suruh pecat luh," ujar Sukanta kepada petugas parkir yang bertugas mengeluarkan tiket.
-
Kenapa sopir angkot marah saat ditegur? Sopir yang mengemudikan angkot berwarna biru itu tak terima laju kendaraanya tiba-tiba dihentikan oleh pemotor tersebut.'Mau kemana bos?,' ucap pemotor'Kenapa hah? Kenapa? Yang lain lewat lewat aja kenapa lu?' timpa sopir angkot.
-
Mengapa warganet menyayangkan tindakan tukang parkir tersebut? Sebagian besar mereka menyayangkan perilaku juru parkir tersebut.
-
Bagaimana sopir angkot menunjukkan kemarahannya? Merasa tak terima ditegur, sopir angkot pun lantas melayangkan pukulan kepada pemotor tersebut. Terlebih ia sadar bahwa aksinya itu telah direkam kamera.
-
Siapa yang merasa marah? Jordi Onsu, pamannya, merasa marah. Jordi menegaskan bahwa Betrand Peto telah diberi kasih sayang penuh oleh keluarga Ruben Onsu dan tidak pernah dianggap sebagai anak angkat, tetapi sebagai bagian dari keluarga.
-
Kenapa Pak Guru marah saat ditanya murid? Amarga ora kepenak atine, Pak Guru njawab nganggo basa sing sak karepe.
-
Mengapa pembeli harus berteriak di warung kerek Mantarena? Keharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai.
Sontak petugas pakir kebingungan, lantaran dia harus memilih ikut perintah Sukanta atau dia terus menjaga posnya untuk bekerja. Namun, akhirnya karyawan itu menunjukan kepada Sukanta para atasannya yang sedang duduk di pinggir sebuah ruko.
Rupanya, PT Pan Satria Sakti tidak memiliki kantor di lokasi, mereka hanya menggunakan sebuah pos masuk dan keluar parkir untuk dijadikan kantor. Kemudian dua orang atasan petugas parkir itu menemui Sukanta.
Setelah Sukanta menunjukan sebuah tiket parkir milik wartawan yang diketahui harga masuknya tak wajar, yakni Rp 4.000, sang atasan bernama Jimmy menyatakan tarif itu sudah sesuai.
"Kan memang Rp 2.000 untuk parkir motor, sedangkan untuk mobil Rp 4.000 apa yang salah," kata Jimmy.
Mendengar itu, Sukanta terdiam dan menghubungi Direktur PT Pan Satria Sakti Budi Hartono. Sukanta mengatakan, memang harus ada bukti terlebih dahulu kalau PT Pan Satria Sakti telah melanggar aturan kerja sama dengan Dishub. Sebab status lokasi parkir di daerah tersebut adalah izin pemanfaatan lahan yang saat ini sedang meminta legal opinion dari Kejaksaan Negeri Tigaraksa.
"Kalau tarif parkir segitu ya ajar, karena mereka membayar Rp 500 untuk asuransi kendaraan hilang. Kerja sama dengan mereka saat ini kami sedang meminta legal opinion dari Kejaksaan, karena kalau ditender akan ramai, kalau penunjukan langsung juga ramai," katanya.
Setelah dihubungi Sukanta, Direktur PT Pan Satria Sakti Budi Hartono mendatangi lokasi. Namun Sukanta yang sedang ada keperluan untuk bertemu dengan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany hanya menyatakan agar wartawan bertanya langsung kepada Budi.
Hasilnya Budi mengakui bahwa ada kesalahan dalam tarif parkir yang diberlakukan pihaknya. "Itu kesalahan bukan Rp 4.000 untuk mobil, tapi Rp 3.000," ujar Budi.
Budi mengatakan, pihaknya hanya bermaksud membantu pemerintah daerah untuk menarik retribusi dengan semangat smart city, sebagaimana yang digadang-gadang Wali Kota Tangsel.
"Kalau kami kan setoran real time, begitu ada yang bayar langsung masuk ke kas daerah, kami ini membantu pemda meningkatkan pendapatan," ujar Budi.
Adapun teknologi yang diberlakukan saat ini masih terkendala di ruko Golden Road karena pasokan listrik yang masih menjadi masalah.
"Ya wajar menurut saya ada masalah, karena kami masih uji coba. Tapi kalau nanti Dishub memutus kerja sama ini kami pun siap angkat kaki," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video perempuan berbaju merah mengamuk saat mobilnya digembok petugas Dinas Perhubungan Makassar viral di media sosial
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut dipicu adanya kesalahpahaman di antara korban dan pelaku.
Baca SelengkapnyaViral parkir liar di sekitar Taman Lapangan Banteng.
Baca SelengkapnyaPungli itu diungkapkan salah satu pengunjung di viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKeduanya tampak bersitegang dan langsung mengundang perhatian publik. Beruntung ASN dan satpam tersebut tak sampai terlibat perkelahian hebat.
Baca SelengkapnyaBuntut Viral Video Petugas Terbawa di Kap Mobil, Dishub Bakal Dipanggil DPRD
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaKeberadaan tukang parkir minimarket kini tengah menuai polemik
Baca SelengkapnyaAB memang sengaja mengincar para sopir truk yang berhenti di pinggiran jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaVideo seorang pengemudi mobil bersikap arogan karena tak terima ditegur saat berhenti sembarangan
Baca SelengkapnyaPemilik tanah biasanya akan merekrut seorang juru parkir untuk dipekerjakan dalam usahanya.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu, pelaku dijerat dengan Pasal 351 ayat 3. Dia terancam hukuman 7 tahun penjara
Baca Selengkapnya