Sidak RSUD, Wawali Semarang temukan pasien DBD di rawat di lorong
Merdeka.com - Baru sepekan dilantik, Wakil Wali kota (Wawali) Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang, Jawa Tengah di Ketileng, Selasa (23/1).
Dalam kunjungan mendadak itu, Wawali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita menemukan banyak pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) warga miskin dan tidak memiliki Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) atau BPJS.
"Seperti hari ini saya menemukan banyak pasien kurang mampu yang sakit DB dan tipes yang belum memiliki Jamkesmas. Ini harus dipercepat agar layanan kesehatan untuk mereka dapat lebih optimal demi peningkatan derajat kesehatan warga,"" tegas Mbak Ita di sela-sela kunjungannya di beberapa bangsal RSUD Kota Semarang di Jalan Fatmawati, Ketileng, Kota Semarang, Jawa Tengah.
-
Mengapa Siti dan Sudin dirawat dengan baik? Saat beristirahat di malam hari, Siti dan Sudin dirawat dengan sangat baik. Mulai dari mendapatkan segala jenis pakan mulai dari buah lokal hingga pakan dari hutan serta susu.
-
Bagaimana Distan Semarang menenangkan warga? Ia meminta pada masyarakat untuk tidak perlu khawatir terhadap kucing-kucing liar yang ditangkap di Sampangan karena berdasarkan hasil pemeriksaan tak ada satupun yang terkena rabies.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Bagaimana dr. Soetomo membantu pasien yang tidak mampu? Soetomo dikenal sebagai dokter yang berjiwa sosial. Ia tidak menetapkan tarif khusus kepada para pasiennya. Caranya dengan meletakkan kotak untuk pembayaran sukarela. Sementara itu, pasien yang tidak mampu dibebaskan dari pembayaran. Bahkan, dokter Soetomo memberi mereka uang untuk membeli obat.
-
Bagaimana warga Sumedang menjenguk tetangga yang sakit? Warga di pedesaan Sumedang, punya tradisi menjenguk tetangga. Mereka akan mengumpulkan amplop sumbangan berisi uang dan diberikan kepada tetangga yang sakit.
Maka dari itu, Pemerintah Kota (Pemkot) akan mempermudah proses pengurusan Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota (Jamkesmaskot) Semarang agar pelayanan kesehatan bagi warga kurang mampu lebih optimal. Menurutnya, selama ini masih ada prosedur pengurusan Jamkesmas yang menyulitkan warga.
"Setelah mengurus ke RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan, warga masih harus ke Dinas Kesehatan. Saya akan meminta Dinas Kesehatan untuk mempersingkat proses mengurusnya,"" terangnya.
Mbak Ita juga menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Semarang akan diminta menempatkan staf khusus di RSUD Kota Semarang. "Dengan demikian, warga tidak perlu datang jauh-jauh ke Dinas Kesehatan untuk menyelesaikan pengurusan Jamkesmas tersebut," ucapnya.
Hal ini karena warga yang membutuhkan Jamkesmas di Kota Semarang ini memang cukup banyak. "Sementara mereka masih kesulitan karena panjangnya prosedur yang harus ditempuh," pungkasnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Kota Semarang Susi Herawati menegaskan jika jumlah pasien DBD saat ini meningkat sekitar 10-20 persen. Saat ini terdapat sebanyak 15 pasien penderita DBD yang terdiri dari 13 pasien anak dan dua pasien dewasa.
"Kebetulan mereka semua berasal dari dalam kota meski kami kadang juga menerima pasien dari luar kota karena letak rumah sakit kami yang berada di kawasan pinggiran," tegas Susi Herawati saat mendampingi Wakil Walikota (Wawali) Semarang Heavearita Gunaryati Rahayu.
Susi mengakui, ada beberapa pasien yang harus dirawat di lorong rumah sakit karena keterbatasan ruangan karena over kapasitas pasien di rumah sakit milik Pemkot ini.
"Sebab saat ini kami hanya memiliki 32 ruangan perawatan dan saat ini sedang penuh," ungkapnya.
Namun meski dirawat di selasar, beber Susi hal itu sama sekali tidak mengurangi kualitas perawatan bagi para pasien. Menurutnya, proses pemantauan dan penindakan tetap selalu dikedepankan rumah sakit yang ada di wilayah Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah ini.
"Mereka tetap mendapatkan perawatan dan pengawasan optimal sembari menunggu kosongnya ruang perawatan," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menilai, pelayanan di RSUD tersebut sudah terbebas dari pungutan dan pembatasan bagi pasien yang menginap.
Baca SelengkapnyaJokowi kunjungan kerja ke RSUD Bob Bazar Lampung Selatan
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.
Baca SelengkapnyaDi Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang memiliki fasilitas 10-20 kamar tidur. Sementara untuk jumlah dokter spesialis kejiwaannya sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi saat peninjauan beraksi menjadi resepsionis yang memanggil pasien.
Baca SelengkapnyaLomba 17-an tak hanya untuk orang yang sehat. Belum lama ini, warganet dibuat heran dengan lomba makan kerupuk untuk pasien cuci darah.
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaHasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaKondisi banjir ini tak menyurutkan pedagang warteg untuk tetap berjualan.
Baca SelengkapnyaRelokasi ini diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi pedagang dan masyarakat, tetapi juga menciptakan kondisi lalu lintas.
Baca Selengkapnya