Sidang bos Cipaganti ricuh, nasabah diancam massa baju loreng
Merdeka.com - Sidang lanjutan kasus dugaan penipuan dan penggelapan ribuan nasabah Cipaganti kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Bandung, Kamis (5/3). Ada pemandangan tak sedap usai sidang. Pasalnya ada massa yang bersitegang dengan aparat Kepolisian.
Cekcok bermula ketika massa memaksa ingin masuk ke dalam ruangan sidang. Saat itu ruang I tempat sidang berlangsung penuh oleh nasabah. Polisi yang menjaga pintu melarang mereka masuk.
Massa yang mengenakan baju loreng itu akhirnya sempat terlibat adu mulut dan berakhir ricuh. Baku hantam sempat terjadi. Tapi Kepolisian akhirnya berhasil memukul mundur. Di luar pengadilan, akhirnya mereka berkumpul.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Dhafi mengatakan telah mengamankan beberapa anggota massa yang menjadi provokator. Bahkan ada yang melakukan intimidasi kepada nasabah Cipaganti yang turut dalam persidangan.
"Kami amankan mereka semua, angkut ke Polrestabes. Periksa semuanya, informasi yang kami terima ada intimidasi juga," kata Dhafi kepada wartawan, Bandung.
Pemeriksaan sementara, ditemukan beberapa dari mereka ada yang membawa senjata tajam dan senjata tumpul. "Ada senjata tajam dan benda tumpul. Benda tumpul kalau disalahgunakan kan itu bisa berbahaya," tandasnya.
Menurut dia, keberadaan massa di sidang sebenarnya tidak ada kepentingan. "Kegiatan mereka apa di sini. Mengancam untuk suruh pulang pengunjung. Ini aksi premanisme, kita tindak tegas," ungkapnya.
Dalam sidang sendiri Hakim Kasianus Telaumbanua sempat menegur beberapa pengunjung yang riuh selama sidang. Bahkan salah seorang ibu berdiri dari kursi pengunjung meminta kepada hakim untuk membacakan puisi. "Pak hakim kami mau membacakan puisi," ungkap pengunjung.
"Ibu mohon maaf dalam hukum acara tidak ada baca puisi," jawab hakim kepada pengunjung ibu-ibu tersebut.
Hakim kemudian menutup sidang dengan agenda eksepsi, untuk dilanjutkan pekan depan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaViral Satpam Leasing di Tasikmalaya Dikeroyok Anggota Ormas Pemuda, 13 Pelaku Ditangkap
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu saat Rizky Febian menghibur para penonton yang hadir dalam sebuah acara di Bandung.
Baca SelengkapnyaArsjad hingga Cak Lontong mencoba untuk meredakan suasana agar tenang dan tak ricuh dari atas panggung.
Baca SelengkapnyaGerak jalan Agustusan di Bangkalan diwarnai ricuh, tim peserta memukul penonton berujung dilaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPenetapan mereka sebagai tersangka itu disimpulkan setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi pada segmen keenam yang merupakan sesi closing statement dari masing-masing pasangan cagub-cawagub.
Baca SelengkapnyaKPU Jateng menyebut insiden di Pekalongan tersebut akan ditindak lanjuti oleh penegak hukum
Baca Selengkapnya