Sikap diam DPRD hingga Pemprov soal PLTU Celukan Bawang disesalkan
Merdeka.com - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Celukan Bawang, Buleleng Bali ternyata hampir 100 persen tenaga kerjanya warga negara China. Bahkan segala petunjuk dan ketentuan di perusahaan ini juga menggunakan bahasa dan tulisan Mandarin.
Namun atas hal ini belum ada tindakan dari Pemkab, DPRD setempat dan juga Pemprov Bali. Salah satu tokoh masyarakat Buleleng, Nyoman Gede Suweta menyesalkan aksi 'bisu' dan tutup mata para penyelenggara negara tersebut.
"Kalau hanya mengecam, semua orang bisa mengecam dengan tegas. Rakyat ini butuh pelaksanaannya, tidak satupun yang proaktif menyikapi persoalan di PLTU Celukan Bawang, dari sejumlah anggota dewan di Provinsi Bali ini," geram Suweta, Kamis (20/8) di Denpasar, Bali.
-
Apa yang dilambangkan oleh bendera merah putih? 'Semoga Sang Saka Merah Putih selalu berkibar tinggi, melambangkan persatuan dan kebebasan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!'
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Kapan Bendera Merah Putih dikibarkan? Bendera itulah yang dikibarkan pertama setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Kenapa Fatmawati membuat bendera? Dengan mesin jahit tangan, Fatmawati membuat sebuah bendera merah putih yang besar.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
Sebagai salah satu tokoh masyarakat Buleleng, dia yang juga merupakan ketua DPD PAN Bali, meminta Dewan di Provinsi Bali ini mengambil sikap untuk menindak langsung pengelola perusahaan PLTU Celukan Bawang ini.
"Ini negeri kita, harus dijunjung adat dan budaya kita. Ini sama saja sudah melukai dan merugikan warga lokal," tegas Suweta.
Kata Suweta, yang tak kalah merendahkan wibawa NKRI adalah ketika bendera perusahaan yang berlabelkan tulisan mandarin ini justru dipasang lebih tinggi dibandingkan bendera Indonesia (Merah-Putih).
Menurut Suweta, PLTU Celukan Bawang yang mampu menyuplai 40 persen energi listrik ke Bali sangat dirasakan masyarakat Bali. Namun jangan sampai hal ini dijadikan sifat merendahkan wibawa dan harga diri bangsa.
"Semua tenaga teknisi pekerjanya orang Tiongkok, nanti bisa jadi ke depannya batubara untuk kebutuhan PLTU di impor pula dari negerinya," lirihnya.
"Sistem Asimetris ini sudah mengobrak-abrik budaya dan ekonomi kita. DPRD harus bersikap cepat, bila perlu bentuk tim pansus," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Soekarnoputri yang menyinggung penguasa bertindak seperti rezim orde baru.
Baca SelengkapnyaMega menanyakan, apakah TNI siap mengahadapi jika ada musuh asing datang menyerang
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri mengaku sedih melihat pejabat negara yang hanya mau enak saja dan memikirkan kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaMegawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto balas menyentil Jenderal Dudung yang menanggapi ucapan Megawati Soekarnoputri soal netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan pidato, Mega curhat dirinya dibully soal pernyataannya soal petugas partai.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Baca SelengkapnyaNamun partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu bisa memasang bertruk-truk bendera.
Baca Selengkapnya