Sikap diam Jokowi soal reklamasi dipertanyakan
Merdeka.com - Reklamasi di Teluk Jakarta hingga kini masih menjadi polemik. Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis mengungkapkan bahwa masih banyak hal yang perlu dipertanyakan mengenai hal tersebut.
Margarito mempertanyakan kapasitas pemerintah dalam menyelesaikan persoalan itu. Menurutnya, reklamasi menyebabkan kerugian bagi negara. Namun, kerugian tersebut tidak masuk dalam kerugian keuangan negara.
Padahal reklamasi menyebabkan kerusakan lingkungan di mana-mana. Kerusakan lingkungan serupa juga dialami di Sulawesi Tenggara. Margarito menyayangkan sikap diam Presiden Jokowi dalam menghadapi hal ini.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Apa yang ditekankan Jokowi soal UU Perampasan Aset? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
"Padahal sebagai pemimpin tertinggi negara, seharusnya Jokowi bertanggung jawab dalam pelaksanaan pemerintah. Tugasnya adalah menegakkan hukum," kata Margarito, dalam diskusi Talkshow Polemik Radio Sindotrijaya Network, Sabtu (22/10) di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat.
Margarito menambahkan, terlalu banyak orang yang ikut memberikan masukan yang menyebabkan Jokowi belum juga mengambil sikap hingga saat ini.
"Terlalu banyak masukan dan itu menyulitkan beliau mungkin sehingga akhirnya memilih diam," lanjut Margarito.
Hal yang dikhawatirkan adalah apabila kasus ini nantinya akan tertutup oleh isu lain sehingga masyarakat akan lupa.
"Memang sudah biasa seperti itu, kan? Manusia adalah kawanan kebingungan dan mudah dibuat terpesona. Satu kasus hilang ditimpa kasus lain maka semua orang akan fokus ke situ dan ini akan hilang," pungkas dia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaRK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut ERP bisa menutup kerugian pembangunan dan operasional MRT
Baca Selengkapnya