Sikapi Gunung Merapi, Sultan HB X Minta Masyarakat Tidak Panik
Merdeka.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan (BPPTK) Yogyakarta menemukan adanya penggembungan di Gunung Merapi. Penggembungan ini muncul usai adanya erupsi Gunung Merapi pada 21 Juni 2020 yang lalu.
Menanggapi situasi Gunung Merapi saat ini, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pun angkat bicara. Sultan meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi Gunung Merapi saat ini.
Sultan menerangkan bahwa status Gunung Merapi saat ini belum ada perubahan. Gunung Merapi terhitung sejak Mei 2018 masih berstatus waspada (level II).
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Dimana perubahan Merapi terlihat? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Bagaimana perubahan Merapi diukur? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Marapi? Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) meletus sebanyak 186 sejak awal Desember 2023 hingga hari ini, Sabtu (24/2).
Sultan menilai aktivitas Gunung Merapi saat ini masih dalam aktivitas sewajarnya gunung berapi. Sultan menerangkan saat ini memang ada perubahan siklus di Gunung Merapi.
"Jadi kalau saya ya, Merapi itu dulu aktivitasnya kan 4 tahun sekali dan sekarang lebih dari 4 tahun, 8 tahun baru ada aktivitas, kan wis bedo, satu. Kedua, biarpun dia (Merapi) punya aktivitas mengeluarkan magma, tapi kan jaraknya terbatas dan tetap di atas," ujar Sultan, Kamis (9/7).
Sultan menilai masyarakat di lereng Gunung Merapi lebih paham dengan kondisi di lapangan dibandingkan orang lain. Sultan pun meminta agar orang yang tidak paham kondisi Merapi agar tak menggurui warga di lereng Gunung Merapi.
"Selama ini warga masyarakat lereng Merapi tahu persis. Jadi biar kita mengatakan bahaya, masyarakat tahu persis. Selama tidak ada hewan yang akan mengungsi, tak akan ada lava turun, mereka juga tahu itu," ungkap Sultan.
"Jadi tidak usah ada campign masalah bencana di Merapi karena mereka sudah tahu dan tidak usah diajari. Apalagi yang ngajari orang kota ndak ngerti. Dia (masyarakat lereng Merapi) yang lebih ngerti. Jadi tidak usah khawatir," imbuh Raja Keraton Yogyakarta ini.
Sultan mencontohkan salah satu bentuk kesiapan warga lereng Gunung Merapi adalah dengan mengamankan barang berharganya. Jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Merapi barang berharga bisa segera dikemas.
"Barang-barang berharga tidak pernah disimpan di lemari dan dikunci, barang berharga itu sudah dia siapkan, ditali sak gantine (pakaian ganti). Ya itu aja yang dia bawa untuk meninggalkan tempatnya kalau ada bencana," tutur Sultan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi disertai letusan dengan ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak Mahameru pada Kamis pagi.
Baca SelengkapnyaStatus Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) diturunkan dari Level III Siaga menjadi Level II Waspada.
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaSering peningkatan status tersebut, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki wilayah radius 4,5km.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Jumat (30/5) siang.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca Selengkapnya