Siklon Tropis Seroja, Walhi Sebut Pulau-Pulau Kecil di Indonesia Makin Rentan
Merdeka.com - Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Departemen Advokasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Zenzi Suhadi mengatakan bencana di NTT terjadi karena sejumlah faktor.
Pertama, akibat siklon tropis yang teridentifikasi pada Sabtu (3/4). Kedua, faktor perubahan landscape. "Selain siklon tropis, bencana ekologis ini dipengaruhi oleh perubahan landscape dan infrastruktur, termasuk jebolnya bendungan," katanya kepada merdeka.com, Selasa (6/4).
Zenzi menyebut tutupan hutan yang tersisa di NTT juga tidak mampu menampung hujan. Sementara curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir sangat tinggi dampak bibit siklon tropis.
-
Mengapa banjir bandang terjadi? Di Indonesia sendiri, bencana alam ini sudah marak terjadi di hampir semua titik daerah.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Kenapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3). Selain banjir, pada beberapa daerah juga terjadi longsor dan pohon tumbang, salah satunya adalah Pesisir Selatan.
-
Kenapa banjir bandang terjadi di Sumbar? Mahyeldi menjelaskan banjir bandang itu disebabkan curah hujan yang terbilang esktrem. Sementara hujan hampir tidak terjadi musim panas. Alhasil hujan ekstrem yang turun memicu banjir bandang dan longsor.
-
Kenapa banjir terjadi di Bali? Sejumlah wilayah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dilanda banjir akibat hujan deras atau cuaca ekstrem, pada Kamis (4/4).
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
"Hujan tidak akan menyesuaikan curahnya dengan tutupan hutan yang tersisa," ujarnya.
Dia menambahkan, bencana alam yang terjadi di NTT menunjukkan bahwa perubahan iklim semakin nyata. Fenonema ini mengancam pulau-pulai kecil yang ada di Indonesia.
"Bencana ekologi di NTT dan NTB ini menunjukkan bahwa perubahan iklim makin nyata dan pulau-pulau kecil makin rentan," tandasnya.
Sebagai informasi, 128 orang meninggal dunia akibat bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di NTT dampak siklon tropis Seroja. Sementara itu, 8.424 orang akhirnya mengungsi.
Pengungsian terbesar teridentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa atau 1.803 KK. Kemudian di Lembata 958 jiwa, Rote Ndao 672 jiwa atau 153 KK, Sumba Barat 284 jiwa atau 63 KK dan Flores Timur 256 jiwa.
Selain itu, 72 orang hilang akibat bencana di NTT. Dengan rincian, 28 orang hilang di Kabupaten Alor, Flores Timur 23 dan Lembata 21.
Tak hanya korban jiwa, 1.962 rumah terdampak, 119 rumah rusak berat (RB), 118 rumah rusak sedang (RS) dan 34 rumah rusak ringan (RR) karena bencana tersebut. Tercatat ada 14 fasilitas umum (fasum) RB, 1 RR dan 84 unit lain ikut terdampak.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi terdampak bencana hidrometeorologi setelah cuaca ekstrem terjadi pada Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12).
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem terjadi di wilayah Bali beberapa hari terakhir. Dampaknya, sejumlah tempat mengalami banjir usai hujan mengguyur sejak pagi tadi hingga sore.
Baca SelengkapnyaBPBD Bali, mengeluarkan sejumlah titik potensi banjir bandang di wilayah Pulau Bali, selama masuk musim penghujan
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaLa Niña menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia, yang dapat berisiko menimbulkan banjir dan berdampak negatif bagi para petani.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca Selengkapnya