Siksa PRT, A Sim pengusaha pangsit di Medan didemo warga
Merdeka.com - Penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga kembali terjadi di Medan. Kali ini, korbannya Apri Emilena (20), perempuan asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Tak tahan dianiaya, Apri kabur dari rumah A Sim (42), majikannya yang tinggal di Jalan Polonia, Gang Ternak, Medan, Kamis (16/10). Dia ditemukan warga yang melintas di kawasan itu.
"Kami melihat dia tak jauh dari sekolah Angkasa. Kami kasihan makanya kami kasih makan sebelum membawanya ke sini," kata Ucok, Kepling VI, Kelurahan Polonia di Mapolsek Medan Baru.
Apri mengaku kerap mengalami penganiayaan. Bahkan, sang majikan menyuruhnya memakan makanan yang dilarang agama yang diyakini Apri. "Mendengar itu warga kesal dan sempat mendemo rumah majikannya. Bahkan rumah itu nyaris dibakar," sambung Ucok.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Bagaimana karyawan toko roti dianiaya? Selanjutnya terlapor marah dan mengambil satu buah kursi yang dilemparkan ke arah korban dan mengenai kepala bagian sebelah kiri yang mengakibatkan luka sobek dan bahu korban.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Hari itu saya shift hanya berdua saya dan teman saya. Pada saat saya sedang bekerja anaknya bos saya (pelaku) datang dari luar masuk ke dalam toko dan duduk di sofa, dan berapa menit kemudian abang grabfood datang membawa makanan dan pelaku minta saya untuk antar makanannya ke dalam kamar pribadinya.
Selain dianiaya, Apri juga mengaku tidak pernah menerima gaji. Padahal dia sudah bekerja selama 2 tahun di warung mi pangsit milik majikannya.
"Di sana aku sering dianiaya, kepalaku dipukul. Aku juga tidak dibolehkan keluar. Aku juga belum menerima gaji," aku Apri.
Di pihak lain, A Sim, sang majikan, membantah pernah melakukan penganiayaan. "Kalau dipukul, enggak mungkin sampai dua tahun dia di tempatku," dalihnya.
Ketika wartawan menanyakan upah Apri yang belum dibayarnya, A Sim memilih pergi. "Udah ya, tidak ada itu," ucapnya sambil berlalu.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Oscar S Setjo menyatakan mereka sudah berkoordinasi untuk menyelidiki kasus penganiayaan itu. Dia meminta kepala lingkungan untuk mengambil surat dari yayasan yang menaungi Apri.
"Korban bernaung di Yayasan Paulisa, Jalan Sei Kera. Kami sarankan agar kepala lingkungan meminta surat keterangan dari yayasan itu untuk dapat membuat laporan resmi," jelasnya.
Peristiwa penganiayaan terhadap PRT asal NTT bukan baru kali ini terjadi di Kota Medan. Sebelumnya, sejumlah kasus serupa di kota ini dilaporkan ke polisi, seperti yang dialami Mila (17) yang mengadukan kejadian itu ke Mapolresta Medan, Sabtu (28/6). Bahkan sebelumnya, sejumlah perempuan asal NTT juga diduga dianiaya pengusaha sarang burung walet di Medan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban bercerita bahwa pelaku mengatakan dirinya miskin dan pelaku menyebut dirinya kebal hukum
Baca SelengkapnyaGeorge Sugama Halim alias GSH, tersangka kasus penganiayaan karyawati toko roti diketahui bukan pertama kali melampiaskan emosi ke karyawati.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan dialami Dwi karena GSH kesal perintahnya agar mengantarkan makanan ke kamar pribadinya ditolak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini ternyata sudah dilaporkan sejak Oktober lalu dan kembali viral di medsos. Kasus ini sudah naik ke penyidikan.
Baca SelengkapnyaBerdagang jadi salah satu cara bertahan hidup masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Dwi Ayu yang merupakan korban penganiayaan ini menceritakan kisah yang dialaminya di hadapan para Komisi III DPR RI
Baca SelengkapnyaSebuah rekaman video anak pengusaha toko roti di Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur mengamuk ke karyawatinya beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan korban saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/12).
Baca SelengkapnyaPelaku NN (40 tahun) menyiram air cabe ke sekujur tubuh korban hingga korban kepanasan. Pelaku kini sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaKorban yang bertugas di bagian kasir merasa perintah pelaku bukan bagian dari tugasnya makanya menolak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang menjadi sorotan itu terjadi pada Minggu (21/7) saat car free day sekaligus parade kebaya nasional di sekitar Lapangan Merdeka Medan.
Baca SelengkapnyaAtraksi memasak pedagang Mie Aceg ramai jadi sorotan di media sosial.
Baca Selengkapnya