Simulasi ancaman bom, karyawan di AXA Tower berhamburan
Merdeka.com - Sekitar pukul 08.30 WIB, ratusan karyawan yang berkantor di AXA Tower berhamburan keluar dari gedung tersebut. Sebuah pesan di pengeras suara meminta agar mereka keluar gedung tersebut secara tertib.
Pantauan merdeka.com di lokasi, Selasa (5/12), sejumlah tim Gegana sudah siaga di lobby dan mengarahkan karyawan tersebut untuk berkumpul di area aman. Di lokasi tersebut, petugas gedung itu memberitahukan kalau ada tas mencurigakan di dalam lobi gedung.
"Setelah mendengar pesan dari pengeras suara tersebut, kami turun ke bawah dengan tertib. Dengar-dengar ada ancaman bom di gedung ini," ujar salah satu karyawan, DJ Oko di lokasi.
-
Bagaimana cara petugas menjaga ketertiban? Dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku dan tidak membuat kerusuhan selama menyampaikan pendapatnya. 'Hindari keributan maupun benturan dengan pendemo lainnya. Mari kita jaga kedamaian dan ketertiban,' imbuhnya.
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Apa yang dikawal ketat di Pekanbaru? Pengawalan dipimpin Kasat Samapta Polresta Pekanbaru, Kompol Maryanta yang menjabat selaku Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Preventif Operasi Mantap Brata Lancang Kuning 2024.
-
Bagaimana cara polisi tersebut mengancam warga? Dalam rekaman itu, pelaku mengenakan baju putih dan membawa sajam mencengkeram baju korban serta membentaknya.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
DJ Oko mengaku shock pemberitahuan tersebut. Sekitar pukul 09.00 WIB, gedung sudah steril dari karyawan. Sejumlah petugas bersenjata laras panjang menjaga ketat area yang digaris polisi.
"Kemudian tim Gegana masuk ke lobi mendekati tas tersebut. Kemudian meledakkan benda di dalam tas tersebut. Bunyinya sih enggak keras," jelas dia.
Setelah semua berkumpul di save area, polisi baru memberitahukan kalau hal itu merupakan simulasi ancaman bom. Jika ada ancaman bom, dimohon untuk memberitahukan ke sekuriti gedung tersebut.
"Pukul 10.05 WIB, semua karyawan sudah boleh masuk ke gedung lagi," kata dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun aksi ini akan dipimpin langsung oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersama pimpinan serikat pekerja atau serikat buruh
Baca SelengkapnyaPengerahkan pasukan pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi kedatangan massa demonstran di tengah pembacaan putusan etik terhadap 9 hakim MK.
Baca SelengkapnyaSimulasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapan aparat kepolisian dalam pengamanan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah elemen buruh menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha pagi ini.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaSebanyak 15 anggota Gegana yang sedang belajar melakukan latihan analisis ledakan saat markas Brimob Polda Jatim meledak.
Baca SelengkapnyaSusatyo menjelaskan bahwa personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait.
Baca SelengkapnyaKebakaran dahsyat terjadi pada gudang peluru TNI. Demi keselamatan, warga sekitar pun dievakuasi ke tempat lebih aman.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang melintas dari arah Bundaran HI dialihkan ke arah Jalan Sumenep atau Jalan H Agus Salim
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan 10 anggota Kepolisian terluka akibat ledakan di Markas Gegana SatBrimob Polda Jatim, Senin (4/3) siang.
Baca SelengkapnyaKebakaran Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berdampak pada pemukiman warga sekitar.
Baca Selengkapnya