Simulasi pengamanan Pilkada NTT, polisi tembakkan gas air mata ke pendemo
Merdeka.com - Ratusan orang mendatangi kantor KPUD NTT di Jalan Polisi Militer, Kota Kupang, karena tidak terima hasil pemilihan gubernur. Mereka menganggap Pilkada penuh kecurangan. Kericuhan mulai terjadi ketika massa memaksa masuk ke dalam kantor KPUD, dan melempari aparat yang berjaga. Untuk menghalau massa, petugas menembakkan gas air mata serta water canon. Sejumlah pendemo yang diduga sebagai provokator diamankan.
Namun, aksi ini hanya simulasi pengamanan kota (Sispamkot) saat Pilkada serentak 27 Juli 2018 mendatang. Kapolda NTT Irjen Pol Raja Erizman mengatakan, simulasi merupakan latihan mengantisipasi jika ada demonstrasi yang berakhir ricuh, terhadap massa yang kalah dalam Pilkada nanti.
"Ya ini hari kita latihan Sispamkota, tujuan utamanya supaya kelihatan bagaimana sinergitas dan solidaritasnya TNI/Polri dan pemerintah daerah. Ini untuk menunjukan bahwa kita siap untuk melaksanakan pengamanan Pilkada 2018," kata Raja Erizman kepada wartawan, Kamis (15/2).
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Apa yang diminta oleh massa di Kantor KPU Jayapura? Dalam orasinya, massa meminta proses penetapan kursi partai politik dan caleg terpilih pada pemilihan legislatif (Pileg) periode 2024-2029 untuk Kabupaten Jayapura jangan digelar.
-
Kapan massa menggeruduk Kantor KPU Jayapura? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
Ia menambahkan, pihaknya tidak akan main-main jika ada pihak yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban saat Pilkada. "Jadi sekali lagi saya ingatkan untuk pihak-pihak yang coba ganggu atau sampai menggagalkan, TNI/Polri dan pemerintah daerah siap untuk melaksanakan pengamanan ini. Jadi semua tindakan itu terukur, dengan tahapan sesuai dengan eskalasi situasi yang berkembang," ujar Raja.
Dalam simulasi ini, ribuan personel gabungan TNI/Polri dan satuan terkait lainnya ikut serta.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaSimulasi ini digelar sebagai upaya mematangkan persiapan prajurit TNI dalam mengamankan kelancaran Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolri harus membuka diri dengan melakukan evaluasi pelaksanaan operasi pengamanan massa.
Baca SelengkapnyaDemonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaUsman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaKerusuhan terjadi di Bima, sejumlah kotak suara dibakar
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaKericuhan pada Senin (16/8) malam dipicu penolakan laporan soal dugaan pemalsuan dokumen yang disampaikan warga Dago Elos ke Mapolrestabes Bandung.
Baca Selengkapnya