Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sindir pendidikan di Indonesia, seniman pantomim gelar aksi

Sindir pendidikan di Indonesia, seniman pantomim gelar aksi Seniman pantomim. ©2015 Merdeka.com/ Iman Herdiana

Merdeka.com - Diskriminasinya sistem pendidikan di Indonesia diperagakan lewat aksi seniman pantomim Bandung, Wanggihoed. Wanggi, demikian ia biasa disapa, turut serta dalam kampanye Kami Berhak Sekolah, Jangan Tutup Sekolah Kami dan Save Moro-Moro yang digelar komunitas Rumah Bintang and Friends di Bandung, Jawa Barat, Minggu (8/11) sore.

Kampanye tersebut digelar di Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon, Bandung. Meski hujan lebat mewarnai acara yang diselingi galang dana untuk siswa-siswi Moro-Moro, Lampung, para aktivis yang kebanyakan anak muda tetap bertahan.

Antusias pemuda makin tinggi ketika Wanggihoed melancarkan aksinya. Mengenakan make up khas pantomim, pria berkumis lebat ini langsung menuju hujan di halaman parkir Rumah The Panas Dalam. Ia menengok-nengok seperti sedang mencari-cari. Lalu ia melewati sebuah baliho merah yang bergambar logo SD yang dilingkari rantai bergembok. Di bawah logo itu terdapat tulisan KAMI BERHAK SEKOLAH! Wanggi kemudian berjalan menuju panggung sambil merentang-rentangkan tangannya. Aksi tersebut membuat penonton sibuk menjepretkan kamera.

Usai performance itu, Wanggi mengatakan aksinya berusaha menggambarkan kondisi pendidikan di Indonesia. Kasus Moro-Moro adalah bukti bahwa pendidikan di negeri ini masih diskriminasi.

“Sejak negeri ini ada sampai hari ini sedang terjadi diskriminasi pendidikan, baik di Bandung maupun di Mesuji,” katanya.

Ia berharap, diskriminasi di bidang pendidikan bisa segera dihentikan. “Keadilan pendidikan itu harus merata,” kata alumnus STSI Bandung yang kerap menggelar pantomim Kamisan untuk mengenang aktivis HAM, Munir.

Sementara aktivis Rumah Bintang, Diya Fatia, mengatakan kampanye bertajuk Kami Berhak Sekolah, Jangan Tutup Sekolah Kami dan Save Moro-Moro, bentuk upaya penyelamatan terhadap nasib siswa-siswi Moro-Moro yang terancam tidak sekolah.

“Ada 400 anak usia sekolah terancam. Sekolah-sekolah mereka sudah tidak mendapatkan perizinan. Tapi mereka tetap harus sekolah,” kata Diya.

Ia menegaskan, sebagai lembaga pendidikan anak, Rumah Bintang tidak ingin mencampuri konflik lahan antara warga Moro-Moro dan pemerintah setempat. “Yang kami pedulikan adalah pendidikan anak-anak. Bagaimanapun mereka berhak mendapatkan akses pendidikan,” ujarnya.

(mdk/frh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Kreativitas Siswa SMKN 38 Jakarta Semarakkan Hardiknas 2024 dengan Pentas Seni Budaya
FOTO: Kreativitas Siswa SMKN 38 Jakarta Semarakkan Hardiknas 2024 dengan Pentas Seni Budaya

Siswa-siswi SMKN 38 Jakarta menggelar pentas seni budaya untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional 2024 sekaligus upaya penguatan profil pelajar Pancasila.

Baca Selengkapnya
Debat Capres: Ganjar Serukan Keadilan, Ungkap Kasus Ibu Anggota BEM Diperiksa Polisi
Debat Capres: Ganjar Serukan Keadilan, Ungkap Kasus Ibu Anggota BEM Diperiksa Polisi

Debat Capres: Ganjar Serukan Keadilan, Ungkap Kasus Ibu Anggota BEM Diperiksa Polisi

Baca Selengkapnya
Membantu Pendidikan Anak Tak Mampu dari Pameran Seni
Membantu Pendidikan Anak Tak Mampu dari Pameran Seni

Pameran ini ini menampilkan 47 karya-karya dari berbagai kelompok seniman, termasuk seniman dengan disabilitas.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Ganjar Tingkatkan Kualitas Pendidikan Demi Wujudkan Keadilan Sosial
Begini Cara Ganjar Tingkatkan Kualitas Pendidikan Demi Wujudkan Keadilan Sosial

Bacapres Ganjar Pranowo sangat memahami pentingnya pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan.

Baca Selengkapnya
‘Pendidikan Kini Menjadi Komoditas yang Diperdagangkan’
‘Pendidikan Kini Menjadi Komoditas yang Diperdagangkan’

Orientasi keuntungan mengabaikan kualitas pendidikan untuk memanusiakan manusia.

Baca Selengkapnya
DPR Minta Pemerintah Perhatikan Lembaga Pendidikan Seni Budaya
DPR Minta Pemerintah Perhatikan Lembaga Pendidikan Seni Budaya

Menurut DPR, lembaga pendidikan seni dan budaya masih jauh diperhatikan oleh pemerintah dibandingkan lembaga pendidikan seperti sains dan lainnya.

Baca Selengkapnya
TKN Gelar Panggung Budaya Indonesia Maju, Bentuk Perhatian Prabowo-Gibran Terhadap Literasi
TKN Gelar Panggung Budaya Indonesia Maju, Bentuk Perhatian Prabowo-Gibran Terhadap Literasi

TKN menyatakan perhatian Prabowo-Gibran terhadap dunia pendidikan dan kebudayaan, termasuk literasi menjadi sebuah keniscayaan.

Baca Selengkapnya
Beri Gamelan ke Seniman, Ganjar Harap Seni dan Budaya di Sumut Terus Berkembang
Beri Gamelan ke Seniman, Ganjar Harap Seni dan Budaya di Sumut Terus Berkembang

Menurut Ganjar, pembangunan seni budaya diakui sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.

Baca Selengkapnya
BPIP: Pendidikan Kunci Mencerdaskan Bangsa Agar  Mencapai Keadilan Sosial
BPIP: Pendidikan Kunci Mencerdaskan Bangsa Agar Mencapai Keadilan Sosial

BPIP memberikan pembekalan kepada mahasiswa penerima beasiswa LPDP

Baca Selengkapnya
Usulkan Sekolah Gratis, DPRD DKI Minta Pemprov Jakarta Revisi Perda soal Pendidikan
Usulkan Sekolah Gratis, DPRD DKI Minta Pemprov Jakarta Revisi Perda soal Pendidikan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Pendidikannya sedang mengkaji rencana sekolah gratis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Ganjar Kritik Pemerintah: Masa Takut Sama Pentasnya Butet!
VIDEO: Tajam Ganjar Kritik Pemerintah: Masa Takut Sama Pentasnya Butet!

Ganjar Pranowo menyinggung pentas seni yang dilakukan Seniman Butet Kartaredjasa.

Baca Selengkapnya
Potret Keseruan Gebyar Pendidikan Kota Medan 2023, Ribuan Pelajar Unjuk Kreativitas
Potret Keseruan Gebyar Pendidikan Kota Medan 2023, Ribuan Pelajar Unjuk Kreativitas

Gebyar Pendidikan Kota Medan 2023 yang berlangsung pada Minggu (30/7) ini diikuti ribuan pelajar kreatif se-Kota Medan.

Baca Selengkapnya