Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Singapura dan Australia tawarkan bantuan pencarian korban Lion Air jatuh

Singapura dan Australia tawarkan bantuan pencarian korban Lion Air jatuh Pencarian Lion Air JT 610. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

Merdeka.com - Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10), menyita perhatian dunia. Beberapa negara menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk pencarian korban dan badan pesawat yang membawa 189 penumpang dan kru tersebut.

Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar menyebutkan, beberapa negara sudah menawarkan bantuan. Di antaranya Singapura dan Australia. Namun sampai saat ini tawaran tersebut belum disetujui karena Basarnas merasa personel dan peralatan yang tersedia masih memadai untuk melakukan operasi pencarian.

"Dari Singapura, Australia, semua menawarkan. Saya belum jumlahkan (berapa negara yang menawarkan bantuan) karena kami menilai dari kesiapan dan lokasi kejadian kami masih cukup untuk lakukan operasi SAR. Ingat ini baru hari kedua ya," jelasnya dalam konferensi pers di Gedung Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/10) siang.

"Mereka support informasi kejadian dan menawarkan (bantuan). Tapi kami melihat semua masih dalam kemampuan Basarnas dan bantuan belum diperlukan," terangnya.

Pemerintah Australia menawarkan bantuan sistem deteksi dan informasi dini untuk mengetahui lokasi badan pesawat. "Australia itu menawarkan sistem deteksi dan informasi dini," sebutnya.

Sampai saat ini proses pencarian terus dilakukan baik oleh tim penyelam maupun kapal. Selain itu tiga helikopter juga dikerahkan dalam operasi ini. Sebanyak empat kapal melakukan pencarian di titik prioritas pertama atau di bawah permukaan air termasuk dengan menggunakan alat echosounder. Belasan kapal dikerahkan untuk operasi pencarian di atas permukaan air atau prioritas dua. Jumlah penyelam yang dikerahkan sebanyak 50 orang baik dari Basarnas maupun TNI.

Radius pencarian juga telah diperluas. Pada hari pertama pencarian mencapai 5 nautical mile menjadi 10 nautical mile pada hari ini. Perluasan radius pencarian ini karena diprediksi posisi badan pesawat telah beralih karena pengaruh angin, arus bawah laut, suhu air laut, maupun massa jenis benda yang dicari.

Sejauh ini dipastikan tak ada kendala berarti dalam proses pencarian. Cuaca juga sangat mendukung. Basarnas juga telah berkoordinasi dengan BMKG terkait prakiraan cuaca.

"Sampai tujuh hari ke depan diperkirakan cuaca baik di lokasi. Dari BMKG tadi melaporkan," ujarnya.

Dengan berbagai upaya ini diharapkan badan pesawat dan kotak hitam bisa segera ditemukan. "Tapi target kami semua ditemukan nanti akan diikuti dari proses ditemukannya badan pesawat," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapal LCT Citra XX Hilang di Laut Papua, Pesawat Pengintai TNI AU Diterjunkan Bantu Pencarian
Kapal LCT Citra XX Hilang di Laut Papua, Pesawat Pengintai TNI AU Diterjunkan Bantu Pencarian

Pesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.

Baca Selengkapnya
Tim SAR Alami Kendala Ini saat Evakuasi Korban Pesawat Smart Air yang Jatuh di Hutan Kaltara
Tim SAR Alami Kendala Ini saat Evakuasi Korban Pesawat Smart Air yang Jatuh di Hutan Kaltara

Tim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.

Baca Selengkapnya
Curah Hujan Tinggi Jadi Kendala Evakuasi Korban Longsor Gorontalo
Curah Hujan Tinggi Jadi Kendala Evakuasi Korban Longsor Gorontalo

Evakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca

Baca Selengkapnya
Kronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Gagal Terbang Menuju Bandara Soekarno-Hatta
Kronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Gagal Terbang Menuju Bandara Soekarno-Hatta

Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.

Baca Selengkapnya
Puing Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Ditemukan Tim SAR
Puing Pesawat Smart Air yang Jatuh di Binuang Ditemukan Tim SAR

Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.

Baca Selengkapnya
Kepala Basarnas Ingin Optimalkan Night Flight Operations Search and Rescue
Kepala Basarnas Ingin Optimalkan Night Flight Operations Search and Rescue

Peningkatan kompetensi itu dibutuhkan. Sebab, saat ini aktivitas penyelamatan dan evakuasi terbatas hanya siang hari, karena kemampuan belum memadai.

Baca Selengkapnya
Operasi SAR Dihentikan, 3 Korban Masih Tertimbun Longsor di Cipongkor Bandung
Operasi SAR Dihentikan, 3 Korban Masih Tertimbun Longsor di Cipongkor Bandung

Tim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut

Baca Selengkapnya
Pesawat Smart Air Tarakan-Binuang Belum Ditemukan, Tim SAR Hadapi Medan Berat
Pesawat Smart Air Tarakan-Binuang Belum Ditemukan, Tim SAR Hadapi Medan Berat

Upaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.

Baca Selengkapnya
Update Terbaru Proses Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Tiga Anggota Tim SAR Diterjunkan ke Dalam Lubang
Update Terbaru Proses Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Tiga Anggota Tim SAR Diterjunkan ke Dalam Lubang

Proses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit

Baca Selengkapnya
Tim SAR Resmi Hentikan Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Ini Alasannya
Tim SAR Resmi Hentikan Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Ini Alasannya

Tim SAR Gabungan menghentikan upaya evakuasi pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
71 Nelayan di Sukabumi Terjebak di Bangunan Bekas Dermaga Usai Dihantam Ombak, Begini Detik-Detik Evakuasi Korban
71 Nelayan di Sukabumi Terjebak di Bangunan Bekas Dermaga Usai Dihantam Ombak, Begini Detik-Detik Evakuasi Korban

Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.

Baca Selengkapnya
Kapal Pengangkut Pisang dan Kelapa dari Tanjung Balai Karam di Perbatasan Riau-Malaysia, 11 Orang Hilang
Kapal Pengangkut Pisang dan Kelapa dari Tanjung Balai Karam di Perbatasan Riau-Malaysia, 11 Orang Hilang

Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.

Baca Selengkapnya