Sipon Meninggal Dunia, Adik Widji Thukul Merasa Kehilangan Sosok Pejuang
Merdeka.com - Berpulangnya istri aktivis HAM Widji Thukul, Dyah Sujirah alias Sipon, meninggalkan duka mendalam keluarga dan kerabat. Selama hidupnya almarhumah dikenal sebagai seorang pejuang yang tidak kenal lelah dan menyerah hingga akhir hayatnya.
Pernyataan tersebut dikemukakan adik kandung Widji Thukul, Wahyu Susilo saat ditemui di rumah duka, Kampung Kalangan, RT 1 RW 14 Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo, Jumat (6/1). Di mata Wahyu, Sipon sebagai sosok perempuan yang tangguh dan teguh kepribadiannya.
"Hampir seperempat abad ia menanti keadilan pulangnya Thukul. Kepastian keberadaan Thukul, saya kira sampai akhir hayatnya nggak pernah menyerah," katanya.
-
Apa arti kata-kata untuk orang meninggal di SUMUT? Beberapa ucapan ini terdengar sederhana, namun dapat menunjukkan perhatian dan rasa empati dari orang-orang yang sedang berduka cita. Kata-kata ucapan untuk orang meninggal ini juga dapat memberikan dukung dan motivasi bagi keluarga yang ditinggalkan. Dengan pelipur, maka rasa sedih dan beban yang sedang mereka rasakan bisa sedikit berkurang.
-
Siapa yang meninggal dunia? Berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Artanto, AKBP Muhammad Yoga tutup usia pada Minggu malam pukul 20.00 WIB.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Bagaimana kehangatan keluarga Sigit Harjojudanto? Dalam momen lebaran kemarin, keluarga mereka juga terlihat saling sungkeman dengan penuh kasih sayang.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
Dikatakan Wahyu, kakak iparnya itu bukan hanya sekadar istri aktivis yang hilang karena peristiwa 1998. Dia pun seorang aktivis.
"Kalau di puisi-puisi Thukul ada judul 'Ketika Jenderal Marah-Marah', itu Thukul mengakui bahwa analisisnya Mbak Pon mengenai situasi terkini saat itu. Sehingga Thukul harus melarikan diri. Ini memperlihatkan Mbak Pon bukan hanya istri aktivis, tetapi dia itu aktivis sendiri," terang Wahyu.
Menurut Wahyu, Sipon selama ini aktif menjadi insiator dari para keluarga korban yang mencari kepastian orang hilang. Ia aktif dalam Ikatan Orang Hilang Indonesia (IKOHI). Bahkan Sipon juga yang mendorong agar Komnas HAM menerbitkan sertifikat korban pelanggaran HAM terutama untuk orang-orang hilang.
"Mbak Sipon itu memperjuangkan adanya sertifikat atau surat keterangan korban pelanggaran HAM. Dan akhirnya Komnas HAM itu menjadi preseden (baik) untuk korban-korban yang lain. Ini membuktikan bahwa Mbak Pon sendiri adalah pejuang HAM," tandasnya.
Wahyu berharap semangat Sipon tetap hidup, meskipun dia telah tiada. Keadilan untuk keluarga korban yang hilang pada peristiwa '98 harus tetap diperjuangkan.
"Meskipun dia sudah tidak ada, semangat untuk mencari keadilan, mencari kepastian Widji Thukul dan korban-korban hilang lainnya tetap kita lanjutkan," ucapnya.
Iya yakin kedua anak Sipon dan Wiji Thukul, Fitri Nganthi Wani dan Fajar Merah akan tetap memperjuangkan keadilan. "Saya kira Wani dan Fajar juga akan terus menyanyi. Akan terus berpuisi melanjutkan apa yang selama ini disuarakan Mbak Pon," ungkapnya.
Menurutnya, salah satu jalan yang akan ditempuh adalah melalui tim nonyudisial pemerintah yang diharapkan bisa menyelesaikan persoalan HAM. Hal ini menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk mengedepankan persoalan HAM.
"Ini seharusnya menjadi pelajaran juga bagi pemerintah untuk mengedepankannya. Ini urgent, banyak korban yang menanti keadilan sampai tidak bisa menikmati apa yang seharusnya dia dapatkan dari proses penegakan HAM itu sendiri," pungkasnya.
Sipon yang meninggal pada Kamis (5/1) dimakamkan siang ini. Sejumlah tokoh nasional mengirimkan karangan bunga, termasuk Presiden Joko Widodo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat menceritakan momen tersebut, siswi ini tampak begitu tegar.
Baca SelengkapnyaSosok perempuan teguh ini berjuang keras demi bisa lulus menjadi seorang Kowad TNI. Ia terinspirasi dari sosok mendiang ayahnya Sertu TNI Yafet Harimisa.
Baca SelengkapnyaBerikut potret lawas putri Sang Proklamator hadiri pemakaman suaminya.
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca SelengkapnyaBrigjen TNI Adik jenderal polisi non akpol berduka. Simak momen sang jenderal di upacara pemakaman.
Baca SelengkapnyaIa mengaku sangat kehilangan sang ibunda tercinta. Bahkan, tak jarang ia menangis saat mengenang ibunya.
Baca SelengkapnyaAde Irma menjadi perisai yang melindungi tubuh sang Ayah dari bidikan pasukan.
Baca SelengkapnyaSang ayah meninggal dunia dalam keadaan tenang tanpa merasakan sakit dan dikelilingi keluarga tercinta.
Baca SelengkapnyaMomen ibu wakilkan wisuda putrinya yang meninggal karena sakit ini viral, banjir doa warganet.
Baca SelengkapnyaIbu Yayu adalah istri dari Jenderal Ahmad Yani, sosok pahlawan yang tumbang dalam peristiwa G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief dibuat terharu mendengar cerita dari ayah mendiang Serda TNI Rizal, tentara AD yang gugur tertembak KKB.
Baca SelengkapnyaKabar duka datang dari keluarga eks Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis.
Baca Selengkapnya