Siram Petugas Satpol PP dengan Air Panas, Pemilik Warkop di Medan Diciduk Polisi
Merdeka.com - Pemilik warung kopi bernama Rakes yang sempat viral karena tidak terima tempat usahanya ditutup dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan kembali menghadapi persoalan hukum. Setelah menjalani sidang tipiring dan dijatuhi denda, dia juga diciduk aparat kepolisian, karena menyiram anggota Satpol PP dengan air panas.
Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Rafles Ranggak Putra mengatakan, penyiraman air panas terhadap petugas Satpol PP itu terjadi di warung kopi milik Rakes di Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis (15/7). Penyiraman itu terekam video dan viral di media sosial.
Aksi penyiraman itu kemudian dilaporkan petugas Satpol PP bernama Indra Syahputran Lubis (45) warga Jalan Mawar Raya, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, ke polisi. Hari itu juga Rakes diciduk.
-
Bagaimana pemilik restoran bereaksi? Mengetahui videonya ramai disorot, pemilik restoran yang bernama Railway Tuan Cafe tersebut kembali bereaksi.
-
Apa yang dilakukan pemilik restoran? 'Kami hanya menerima manusia dan hewan. Meskipun hanya kucing dan anjing sekalipun,' ujar pemilik toko.
-
Siapa pemilik pertama Warung Kopi Ake? Generasi pertama keluarga Wijaya bernama Abok, merupakan sosok perintis usaha jualan kopi yang tiba di Pulau Belitung sebagai imigran dari Tiongkok.
-
Apa momen viral yang terjadi di restoran? Semula gadis berjilbab pink tersebut berencana makan bersama keluarga di sebuah tempat makan.Layaknya anak-anak masa kini, perempuan itu berniat mengabadikan momen dan membuat konten dengan ibunda. Sampai suatu ketika ibu berjilbab hitam tersebut menyandarkan diri ke bahu putrinya. Semula tak ada yang aneh dengan konten perempuan berjilbab pink ini bersama ibunya. Sesekali ia mengarahkan kamera ke wajah ibunya yang juga disambut dengan antusias. Kehangatan keduanya semakin membuat iri saat ibunya menyandarkan wajah di bahu putrinya. Aksi ibu tersebut seolah menunjukkan dirinya ingin ikut masuk frame bersama putrinya. Secara lembut, gadis berjilbab pink tersebut menyambut sandaran kepala ibunya dengan pelukan. Wajahnya tersenyum cerah seolah menggambarkan cinta kasih. Sayangnya kondisi seketika berubah mengejutkan setelah ibunya jatuh terhuyung ke belakang dan tak sadarkan diri. Secepat kilat perempuan itu langsung mematikan kamera dan menolong ibunya.
-
Kenapa kopi bisa viral? Ungkapan jangan lupa ngopi, barangkali kerap dilontarkan sebagian besar orang. Kode untuk jeda sejenak dari rutinitas kegiatan sambil meminum secangkir kopi.
-
Kenapa pemilik kafe membuka warung makan organik? Dari cerita itulah kemudian kafe organik berdiri dengan tujuan membantu masyarakat hidup sehat.
"Kami mengamankan terlapor pada Kamis (15/7)," kata Rafles di Mapolrestabes Medan, Jumat (16/7).
Rakes dilaporkan ke polisi atas tindak pidana melawan petugas yang sedang menjalankan tugas.
"Pasal 212 KUHPidana dengan ancaman paling lama 1 tahun 4 bulan atau pidana denda paling banyak Rp 4.500," jelas Rafles.
Seperti diberitakan, peristiwa itu berawal pada Rabu (14/7) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu petugas gabungan termasuk personel Satpol PP melaksanakan tugas berdasarkan Surat Perintah No 2316/Satpol-PP/14/2021, menemukan satu warung kopi yang masih buka dan menerima pelanggan untuk minum di tempat.
Warung kopi itu berada di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan. Pemiliknya, Rakes, diimbau agar menutup tempat usahanya.
Namun, Rakes enggan mematuhi peraturan tentang PPKM Darurat Kota Medan. Dia malah protes dan merekam kejadian itu. Protes Rakes viral di media sosial.
Kamis (15/7) pagi, petugas gabungan kembali ke warung kopi milik Rakes. Diminta menutup usahanya, dia tetap menolak.
Selanjutnya, tim gabungan berusaha untuk menutup warung kopi itu. Rakes yang tak terima langsung mengambil air panas dan menyiramkannya ke arah petugas.
Hari itu, Rakes sempat mengikuti sidang tipiring karena pelanggaran PPKM Darurat. Pria ini dihukum denda Rp300.000 atau kurungan 3 hari. Dia memilih membayar denda.
Ternyata Rakes harus menghadapi kasus hukum lain. Tim Khusus Reaksi Cepat Satreskrim Polrestabes Medan Penanganan PPKM Darurat Kota Medan mengamankannya seusai menjalani sidang tipiring.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa yang menjadi sorotan itu terjadi pada Minggu (21/7) saat car free day sekaligus parade kebaya nasional di sekitar Lapangan Merdeka Medan.
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca SelengkapnyaViral Pukuli Penjual Kopi, 6 Anggota PSHT Ditangkap
Baca SelengkapnyaKasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
Baca SelengkapnyaRAT mengakui jika salah seorang petugas Dishub Medan meminta martabak ke pedagang melalui dirinya.
Baca SelengkapnyaPelaku di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sesaat sebelum kabur ke Sorong
Baca SelengkapnyaRekaman video memperlihatkan petugas Dishub Medan memeras pedagang
Baca SelengkapnyaVideo sepasang anak muda melakukan tindakan asusila dalam gazebo kafe di kawasan Pantai Sigandu Kabupaten Batang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaVideo itu memperlihatkan pelaku sedang berbincang dengan pemilik toko. Dia menyebut uang tersebut akan diserah ke polisi.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaPedagang bernama Amin dipolisikan usai merekam dan mengunggah video petugas Dishub melarang berdagang di atas trotoar lantaran tidak diberi martabak.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria berinisial MA (31), warga Kabupaten Buleleng, karena diduga membakar warung milik ibu tirinya.
Baca Selengkapnya