Sirkulasi Siklonik, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat dan Angin
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca adanya sirkulasi siklonik yang berpotensi menyebabkan terjadinya hujan lebat di sejumlah daerah. Hujan yang diperkirakan akan disertai angin kencang tersebut terjadi pada 7-9 Maret 2020.
BMKG menyebutkan terdapat sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Selatan Jawa Barat dan Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Filipina, dengan konvergensi memanjang dari Laut Arafuru dan Papua.
Daerah belokan angin terdapat di Sumatera bagian tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara. Seperti dilansir dari Antara, massa udara basah di lapisan rendah terkonsentrasi di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali Sumatra Utara.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Apa itu Siklon Tropis Anggrek? Siklon tropis biasanya berkembang dari kondisi depresi tropis, kemudian berubah menjadi badai tropis, lalu berubah lagi menjadi siklon tropis.
-
Di mana Siklon Tropis Anggrek muncul pertama kali? Pada 16 Januari 2024, BMKG telah mengonfirmasi bahwa telah muncul Siklon Anggrek yang berada di sekitar koordinat 10,1 lintang selatan dan 94,2 bujur timur, sekitar 1.130 km barat daya Bengkulu.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Kenapa cuaca panas terjadi di Jawa-Nusa Tenggara? 'Dari peristiwa itu, mengakibatkan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara. Tak heran bila sinar matahari begitu intens langsung ke permukaan Bumi di wilayah Jawa- Nusa Tenggara,'
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
Data yang telah diperbaharui per Sabtu (7/3) pukul 21.28 WIB, menyebutkan daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat pada Minggu (8/3) yakni, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Untuk wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai angin kencang, kilat atau petir adalah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Papua.
Sementara pada Senin (9/3) mendatang, prakiraan daerah yang berpotensi hujan lebat adalah Sumbar, Jateng, Yogyakarta, Bali, Kalteng, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulteng, dan Sultra.
Daerah yang berpotensi hujan lebat disertai angin, yakni Bengkulu, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Jabar, Jatim, NTB, NTT, Kaltim, dan Papua.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaKarena itu, semua pihak diminta mewaspadai potensi yang dapat menyertainya.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca SelengkapnyaHujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaPrakiraan BMKG: Ada Potensi Cuaca Ekstrem di Musim Mudik, Sejumlah Daerah akan Hujan Hingga Angin Kencang
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca Selengkapnya