Sisi barat Waduk Pluit mulai dibeton
Merdeka.com - Setelah merelokasi 120 kepala keluarga (KK) yang tinggal di sisi barat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Muara Baru, proyek betonisasi jalan inspeksi di bantaran waduk dimulai. Pembangunan jalan harus dilakukan sepotong demi sepotong karena belum seluruh warga membongkar bangunan rumahnya.
"Tahap awal jalan kami beton dulu sepanjang 150 meter dulu, dari pos polisi Pluit Timur sampai ujung rumah warga yang dibongkar saat ini," kata Koordinator Normalisasi Waduk dan Kali DKI Jakarta, Heriyanto kepada wartawan, Jumat (21/11).
Heriyanto menjelaskan, selain betonisasi jalan pihaknya juga melebarkan Jalan Inspeksi itu. Dari awalnya memiliki lebar 3,5 meter, nanti akan dilebarkan lagi menjadi 7 meter. Hal tersebut demi memudahkan alat berat masuk atau keluar menuju rumah pompa Pluit.
-
Bagaimana proses pembangunan jalan tol pertama? Begitu idenya diterima dan mendapatkan izin dari pemerintah, Puricelli memulai proses konstruksinya yang berhasil diselesaikan daam waktu 15 bulan. Tercatat tepat di tangga 21 September 1924, jalan tol pertama ini resmi dibuka di kota Lainate yang sekaligus menjadi jalan tol pertama di dunia.
-
Bagaimana kondisi jalan yang membuat warga menanam padi? Kondisi Jalan Berlumpur Warga sendiri merasa jengkel karena kondisi jalan yang sudah lama sekali tidak diperhatikan. Kondisinya sungguh memprihatinkan karena dipenuhi lumpur dan kubangan air, terlebih saat ini masih masuk musim penghujan.
-
Dimana Wawan memperbaiki jalan? Sejumlah ruas jalan di wilayahnya ia perbaiki. Di antaranya jalan Gedongan-Embarkasi dan Gawanan-Gagaksipat.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Bagaimana jalan menuju kampung itu? Jalan menuju Dusun Jurang Sempu berkelok dan sangat ekstrem. Bahkan jalannya melintas di tepi jurang yang amat dalam.
-
Bagaimana Wawan memperbaiki jalan? 'Jalan penghubung antara Karanganyar dan Boyolali ini kondisinya memprihatinkan. Saya mengambil inisiatif sendiri bersama pemuda-pemuda lain untuk gotong-royong,' kata Wawan dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (29/8).
"Jalan inspeksi sangat signifikan untuk lalu lalang alat berat menuju rumah pompa. Selama ini, pengerukan waduk untuk persiapan musim hujan pun sulit dilakukan karena terhalang rumah warga yang menempel di sisi waduk," ujar Heriyanto.
Betonisasi jalan tersebut ditargetkan selesai akhir Desember nanti. Betonisasi tersebut akan dikerjakan sepanjang 2 km dari pos Pluit Timur hingga Muara Baru. Selain memberi kemudahan alat berat untuk masuk dan keluar menuju rumah pompa Waduk Pluit, betonisasi jalan ini juga akan mempermudah pihaknya menormalisasi Waduk Pluit.
"Kalau jalan sudah dibeton dan rumah warga sudah dibongkar, kami akan leluasa mengeruk lumpur menggunakan ekskavator," kata Heriyanto.
Selain itu, Heriyanto menuturkan, saat ini kondisi Waduk Pluit terutama di sisi barat cukup dangkal dengan kedalaman dua meter. Menurut Heriyanto, hal tersebut jauh dari standarisasi ke dalam waduk yang mencapai 7-9 meter. Untuk itu, pihaknya akan menerjunkan 20 ekskavator dan dua alat penyedot lumpur pada pertengahan Desember nanti.
"Pertengahan Desember akan kami keruk kembali lumpurnya. Karena bila dilihat dari jalur kali yang mengarah ke sini, keberadaan Waduk Pluit sangat vital untuk daerah Penjaringan dan sekitarnya bahkan wilayah Istana Negara," jelas Heriyanto.
Heryanto menambahkan, saat ini ada sebanyak 30 KK kembali direlokasi ke Rusunawa Muara Baru. Sehingga ada 150 KK yang sudah direlokasi ke Rusunawa Muara Baru. "Sebetulnya ada 200 KK yang akan kami relokasi, tapi kami lakukan bertahap. Kami berharap dua-tiga hari lagi, sisanya 50 KK akan kami relokasi ke rusun," tandasnya.
Sementara itu, Karangaeng (42) salah seorang warga RT 19/17 mengaku ikhlas 10 bangunan indekosnya dibongkar petugas. Menurutnya, penertiban ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengantisipasi banjir. "Awalnya saya memang menolak untuk ditertibkan, tapi setelah mendapat penjelasan dari pemerintah akhirnya saya terima bangunan saya dibongkar," kata pria asal Madura, Jawa Timur itu.
Karangaeng menjelaskan, 10 unit indekos berbahan semi permanen itu ia bangun dengan biaya Rp 200 juta dengan cara dicicil. Setelah bangunannya dibongkar, ia berencana akan pindah ke rusunawa Muara Baru.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amblasnya Jalan Olimo, Jakarta Barat sempat membuat kemacetan sepanjang 2 km.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus memantau pekerjaan Dinas PU Bina Marga CKPP.
Baca SelengkapnyaJembatan baru dengan panjang sekitar 40 meter itu diklaim bisa tahan selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaJalan tol ini menjadi magnet para investor untuk pengembangan kawasan industri di Kabupaten Batang
Baca SelengkapnyaProgres konstruksi telah dimulai sejak Februari 2023 lalu yang saat ini berjalan sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah disepakati.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Inpres Jalan Daerah Ruas Muntilan-Keningar
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek itu bukanlah sesuatu yang mudah.
Baca SelengkapnyaTanggul beton dengan ketinggian sekitar 2 meter dari permukaan tanah itu dibangun untuk membatasi laut dengan daratan serta mencegah terjadinya banjir rob.
Baca SelengkapnyaJalan tol sepanjang 9,6 Km ini akan memiliki konsep Jalan Tol Layang (Elevated).
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR mempersiapkan jembatan bailey pengganti sementara Jembatan Kali Glidik II yang ambruk tergerus banjir lahar hujan Gunung Semeru di Lumajang.
Baca SelengkapnyaLokasi tersebut nantinya menjadi jembatan pertama penghubung Jalan Tol Jogja-Solo dan Jalan Tol Trans-Jawa.
Baca SelengkapnyaKelanjutan proyek akan dilaksanakan secara bertahap.
Baca Selengkapnya