Sisi kreatif anak Yogyakarta di balik musibah Gunung Kelud
Merdeka.com - Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya tak pernah berhenti mengeluarkan kreativitasnya dalam berkegiatan ataupun berkarya. Di saat musibah meletusnya Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur lalu membuat banyak anak-anak muda jenius di kota gudeg itu untuk melakukan sesuatu.
Tindakan-tindakan mereka yang mereka lakukan bukan tanpa alasan, mereka hanya ingin menunjukkan solidaritas kuat kepada sesama warga Indonesia yang sedang terkena bencana. Mereka sama-sama membuat suatu terobosan untuk membantu maupun menghibur semua lapisan masyarakat yang terkena dampak letusan Gunung Kelud.
Tak heran jika kegiatan-kegiatan mereka langsung mendapatkan respon positif dari masyarakat. Bahkan, beberapa kegiatan itu juga mereka sosialisasikan melalui media sosial yang masih digandrungi anak muda, yakni Facebook, Twitter dan Path.
-
Bagaimana Damkar Tasikmalaya membantu bocah? Mereka juga dibantu alat potong gerinda kecil untuk membelah mulut kaleng. Pelan-pelan, mulut kaleng bisa terbuka. Walau demikian, kaleng tak bisa langsung dilepas karena masih tersangkut di sejumlah sisi.
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
-
Dimana anak terdampak bisa cari bantuan? 'Para profesional akan dapat menyarankan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh anak maupun keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan mental terkait judi online,' ungkapnya.
-
Bagaimana cara mendukung anak kidal? Hindari memaksa anak yang menggunakan tangan kiri untuk beralih ke tangan kanan dapat berdampak negatif pada perkembangan motorik dan mental mereka. Sebaiknya, orang tua memberikan dukungan terhadap pilihan tangan yang disukai anak agar mereka merasa lebih nyaman dan percaya diri saat melakukan berbagai kegiatan.
-
Siapa yang membantu anak korban perang? Dukungan psikologis, pendidikan, dan bantuan kesehatan mental yang tepat sangat penting untuk membantu anak-anak korban perang mengatasi efek psikologis yang mereka alami.
-
Bagaimana Kutukuprak menghibur warga yang berduka? Bentuknya adalah lelakon dari orang yang didandani dengan karakter tertentu, lalu memparodikannya lewat komedi (banyolan) sebagai pesan penguat dan penyemangat.
Berikut beberapa aksi kreatif anak-anak Yogyakarta di balik musibah Gunung Kelud:
Masker Heroes
Gerakan Masker Heroes ini merupakan terobosan yang sangat menarik. Sekumpulan alumni dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berkumpul untuk melakukan aksi kampanye tentang pentingnya penggunaan masker di kala bencana letusan Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur.Gerakan yang dipimpin oleh Iqbal Tuwasikal ini menerima sumbangan melalui uang ataupun masker langsung. Mereka telah membentuk pos khusus di Jabodetabek dan Yogyakarta sejak beberapa hari lalu."Kita ajak temen-temen yang tidak terkena dampak erupsi bisa melakukan Drop Box Masker Heroes. Itu berfungsi sebagai wadah sumbangan masker di kantor, kampus, toko di sekitar kalian. Kalau sudah terkumpul, nanti kami yang akan mendistribusikannya," kata salah satu panitia, Brama Danuwinata saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/2).Menurut Brama, sampai saat ini telah terkumpul lebih kurang sebanyak 6.000 masker yang berasal dari sumbangan beberapa daerah. Masker tersebut rencananya akan dikirimkan ke Kediri dan beberapa wilayah sekitarnya yang membutuhkan."Masih ada dana sumbangan yang belum kami belanjakan masker, dan masih menunggu sumbangan masuk lagi. Rencana kami akan menggalang dana ini hingga waktu yang belum ditentukan. Yang jelas kami menerima masker ataupun dana sumbangan," ujarnya.
Gerakan 1 Warga 1 Karung
Selain gerakan Masker Heroes, warga Yogyakarta juga membuat Gerakan 1 Warga 1 Karung. Gerakan ini mengajak para warga untuk menyiapkan 1 karung untuk membersihkan abu vulkanik yang masih bertebaran di jalanan.Gerakan ini bertujuan agar bisa membersihkan abu tanpa menyemprot abu vulkanik dengan air. Sebab itu bisa membuat abu menjadi padat dan menghambat saluran got/drainase kota Yogyakarta."Kumpulkan abu vulkanik dalam karung untuk suburkan tanah," kata slogan tertulis milik mereka.
Lukisan abu vulkanik Albert Einstein Taufik Noor
Taufik Noor namanya. Lelaki berusia 23 tahun ini tiba-tiba ramai diperbincangkan di media sosial Facebook dan Twitter. Dia membuat lukisan wajah Albert Einstein dengan apik dari abu vulkanik Gunung Kelud di lantai depan rumahnya yang berada di Yogyakarta.Taufik menggambar lukisan wajah Einstein pada hari Minggu, 16 Februari 2014. Lebih menakjubkan lagi, dia hanya perlu waktu kurang lebih 1,5 jam saja untuk menyelesaikan gambar itu."Pokoknya itu aku bikin tanggal 16 Februari kemarin. Aku mulai sekitar jam 10.00 WIB dan selesai pas jam 11.30," kata Taufik saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/2).Taufik mengaku sudah senang menggambar sejak sebelum dirinya duduk di bangku TK. Bahkan dia pernah menjuarai lomba gambar pada saat dirinya masih SMA. Kini Taufik bercita-cita ingin serius menjalani profesi sebagai pelukis dan fotografer.
Rockers Gembeng
Datangnya sebuah bencana tak membuat musisi menjadi tak produktif. Sekumpulan musisi-musisi lintas usia di Yogyakarta ini menggadang acara bertajuk Rockers Gembeng pada 14 Februari 2014 lalu.Awalnya mereka hanya ingin membuat suatu konser dengan konsep yang berbeda. Acara ini khusus mengajak para rocker-rocker di kota gudeg itu untuk berani menyanyikan lagu-lagu cengeng (gembeng) dengan caranya masing-masing.Namun pada saat akan digelarnya acara justru bertepatan dengan letusan Gunung Kelud yang mengakibatkan beberapa wilayah lumpuh karena hujan abu vulkanik. Lalu dalam acara itu akhirnya dibuka sumbangan spontanitas dan seikhlasnya bagi para penonton yang hadir untuk menyumbangkan sedikit rezekinya kepada korban letusan Gunung Kelud.Kendati acara itu tak dibanderol tiket pertunjukan, namun antusias warga Yogyakarta sangat luar biasa. Hampir semua yang datang di sana langsung menyisihkan uangnya ke dalam kotak-kotak yang telah disediakan oleh panitia.
Helicam ala Erix Soekamti
Pentolan grup band pop punk Endank Soekamti bernama Erix ini sungguh kreatif. Dia dan dan rekan-rekannya sempat membuat video laporan pandangan mata dari udara tentang kondisi kota gudeg pasca dihujani abu vulkanik yang maha dahsyat dari Gunung Kelud.Erix yang mempunyai rumah produksi film bernama Euforia Audio Visual ini kemudian memutuskan untuk mengajak beberapa temannya untuk mengambil gambar kota Yogyakarta melalui Helicam, yakni kamera yang dikaitkan di sebuah Multicopter yang mampu mencapai ketinggian hingga 1 kilometer."Sebenarnya itu kemarin nggak ada rencana, karena idenya awalnya dari rasa penasaran aja kalau Yogya pada saat itu dilihat dari atas seperti apa. Karena aku pikir ini pasti pemandangannya akan jadi bagus banget," kata Erix saat dihubungi merdeka.com, Senin (17/2).Video tersebut akhirnya di upload di Youtube pada tanggal 14 Februari 2014 lalu. Kendati hanya berdurasi lebih kurang semenit saja, ternyata video itu mendapatkan respon positif dari beberapa pihak. Tak hanya di Youtube, seperti sosial media Path juga banyak dihiasi video fenomenal milik Erix tersebut. Erix pun mulai kebanjiran decak kagum dan puji-pujian.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Bagi anak-anak, perhatian ini membawa keceriaan di tengah suasana pengungsian, dan bagi orang tua."
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu, Juliati menyalurkan bantuan berupa makanan hingga kebutuhan anak-anak.
Baca SelengkapnyaPemberian hiburan ini dilakukan BPBD DKI untuk mengobati trauma anak-anak yang menjadi korban kebakaran di Manggarai.
Baca SelengkapnyaMahasiswa ini diketahui KKN di daerah Imogiri, Bantul, DIY.
Baca SelengkapnyaMelalui Festival Anak Yatim (FAY) menghadirkan kecerian bagi 1445 anak yatim di Banyuwangi.
Baca Selengkapnya“Ke depan insya Allah kita akan terus tetap bekerja sama," kata Gilang
Baca SelengkapnyaKutai Kertanegara secara giat mendorong generasi muda untuk berinovasi.
Baca SelengkapnyaBerikut momen mas-mas bantu seorang Ibu bersihkan sampah sambil joget bareng saat konser.
Baca SelengkapnyaSahabat Ganjar memberikan bantuan kepada para korban kebakaran di Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (31/7).
Baca SelengkapnyaKehadiran "Pokoke Blangkon" menjadi magnet baru bagi wisatawan Malioboro
Baca SelengkapnyaTercatat ada 350 seniman dari 18 kelompok kesenian yang terlibat dalam acara itu.
Baca SelengkapnyaSido Muncul gerak cepat memberikan bantuan sebesar Rp350 juta untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Baca Selengkapnya