Sistem Satu Pintu Masuk Yogyakarta Diuji Coba untuk Bus Pariwisata
Merdeka.com - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana melakukan uji coba penerapan one gate system atau sistem satu pintu pada akhir pekan ini, yaitu mewajibkan seluruh bus pariwisata untuk masuk ke Terminal Giwangan terlebih dulu untuk mendapat izin masuk ke Kota Yogyakarta.
"Akhir pekan ini akan kami mulai. Sifatnya uji coba terlebih dulu untuk mengetahui bagaimana pelaksanaannya di lapangan dan persoalan apa yang terjadi," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu.
Di Terminal Giwangan, akan dilakukan sejumlah pemeriksaan terhadap dokumen kesehatan wisatawan khususnya untuk vaksinasi dan jika sudah memenuhi syarat, maka bus akan diizinkan masuk ke Kota Yogyakarta.
-
Bagaimana cara naik bus wisata gratis? Untuk menaiki bus wisata ini, penumpang hanya perlu datang ke titik atau halte yang disinggahi bus tersebut. Tak ada biaya yang dikenakan untuk menaiki bus wisata ini alias gratis. Namun, penumpang perlu melakukan tap atau scan menggunakan kartu uang elektronik.
-
Dimana rute bus wisata? Sementara, salah satu rute yang dilayani bus wisata atap terbuka ini adalah BW2–Jakarta Baru (Jakarta Modern). Bus ini mengajak para wisatawan untuk berkeliling menikmati panorama gedung-gedung di Jakarta.
-
Apa saja wisata di Yogyakarta? Yogyakarta memiliki banyak destinasi wisata sejarah dan budaya yang unik, seperti Keraton Yogyakarta, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan.
-
Kenapa orang naik bus wisata? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Apa itu Bis Wisata Gratis Jakarta? Anda bisa menikmati kemegahan kota Jakarta dengan bus wisata gratis yang dikelola pemerintah ini.
-
Bagaimana cara naik Bis Wisata Gratis Jakarta? Untuk naik layanan bus wisata gratis Transjakarta, Anda bisa langsung masuk ke halte-halte tempat perhentian bus. Perhatikan kode bus dan jangan sampai salah naik, kemudian siapkan KUE seperti e-money atau Flazz, dan tetap tap-in ke pintu masuk walaupun tidak dipotong biaya.
Bus pun akan diberikan stiker yang menyatakan sudah memenuhi syarat dokumen perjalanan dan kartu parkir untuk mengakses salah satu dari tiga tempat khusus parkir (TKP) yang dibuka yaitu TKP Abu Bakar Ali, Senopati, dan Ngabean.
Tanpa stiker dan kartu parkir, maka bus pariwisata tidak akan bisa mengakses tempat khusus parkir di Kota Yogyakarta.
Bus pun tidak akan diizinkan parkir di sejumlah ruas jalan karena Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menjalin komitmen dengan kepolisian untuk melakukan penertiban apabila ada bus yang parkir sembarangan.
"Berbagai persiapan untuk pelaksanaan uji coba terus kami matangkan, baik kesiapan teknis maupun petugas di lapangan yang nantinya akan melakukan pemeriksaan," katanya.
Heroe menambahkan, rencana uji coba one gate system tersebut juga akan disosialisasikan kepada para pelaku industri pariwisata di Kota Yogyakarta.
Pada dasarnya, lanjut dia, penerapan one gate system tersebut ditujukan untuk mengatur arus masuk bus pariwisata ke Kota Yogyakarta sehingga arus wisatawan yang datang pun bisa dikendalikan, khususnya di kawasan Malioboro yang selalu menjadi tujuan utama wisatawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan, pemberian stiker dan kartu parkir untuk tiap bus pariwisata secara tidak langsung akan membuat bus pariwisata masuk ke Terminal Giwangan terlebih dulu.
"Karena tanpa stiker dan kartu, mereka tidak bisa parkir di TKP dan jika memaksa parkir di tepi jalan umum, maka akan langsung ditertibkan," katanya.
Di tiap kartu parkir yang diterima pun sudah ditetapkan lokasi TKP yang harus dituju sehingga bus pariwisata tidak boleh sembarangan mengakses atau memilih satu dari tiga TKP yang dioperasionalkan.
"Setelah dari Giwangan, pengemudi bus pasti sudah tahu harus parkir di TKP mana. Petugas di TKP pun siap melaksanakan aturan secara ketat," katanya.
Dengan kapasitas total 127 satuan ruang parkir di tiga TKP yang akan dioperasionalkan, Agus menyebut masih mampu memenuhi kebutuhan bus pariwisata karena rata-rata baru ada 150 bus yang masuk ke Kota Yogyakarta pada akhir pekan.
"Jika memang TKP sudah penuh, maka di Terminal Giwangan bisa dijadikan sebagai waiting zone dengan kapasitas 40 bus. Jika ada tempat kosong, maka bus dari Giwangan akan diperkenankan masuk ke TKP," katanya.
Selain itu, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta juga sedang menyiapkan aplikasi Peduli Jogja untuk memudahkan pengaturan arus bus pariwisata dari Giwangan ke TKP. "Jadi nanti pengemudi tinggal melakukan scan barcode di TKP untuk tahu durasi parkir. Tetapi untuk saat ini masih dilakukan manual," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti uji KIR, STNK.
Baca SelengkapnyaKecelakaan bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5) akibat rem blong.
Baca SelengkapnyaPembukaan ruas tol untuk mengurai kemacetan di simpang tiga Kartasura hingga Solo.
Baca SelengkapnyaDengan hal ini, lanjut Raden, kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata diharapkan dapat ditekan.
Baca Selengkapnyasyarat ini berlaku untuk semua jenis kendaraan mulai dari motor, mobil, bus, hingga truk
Baca SelengkapnyaStasiun LRT Jabodebek tidak terdapat lahan parkir. Tetapi LRT Jabodebek bekerja sama untuk menyediakan kantong parking.
Baca SelengkapnyaRuas tol Solo-Yogyakarta sepanjang 13 kilometer akan dibuka fungsional selama libur Natal dan Tahun Baru, mulai 22 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPendaftaran uji coba LRT Jabodebek terbatas ini telah dibuka pada 10 Juli 2023 kemarin.
Baca SelengkapnyaPengguna bisa membuat kode group hingga 10 orang untuk penumpang yang bepergian dengan mobil yang sama.
Baca SelengkapnyaPengoperasian jalur fungsional tanpa tarif tersebut untuk mendukung pelayanan optimal bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
Baca SelengkapnyaPenyediaan shuttle bus untuk tahun ini tidak sama seperti perhelatan MotoGP 2022, dan MotoGP 2023.
Baca Selengkapnya